Waspadai Konspirasi Jahat Kekuatan Parpol yang Ingin Menunggangi KPK
Sejumlah orang mengatasnamakan Gerakan Masyarakat Peduli KPK (GMPK) mendatangi Gedung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Kamis (4/4) (ist)
Merahputih.com - Sejumlah orang mengatasnamakan Gerakan Masyarakat Peduli KPK (GMPK) mendatangi Gedung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Kamis (4/4). Mereka menilai, KPK mulai terseret dalam pusaran politik praktis.
Di mana, penyidik senior KPK Novel Baswedan diduga kuat berafiliasi dengan Partai Gerindra. Kemudian memanfaatkan posisinya untuk bermain standar ganda menghabisi lawan politik Prabowo-Sandi.
Bahkan, konon katanya Novel nekat mengadaikan kredibilitasnya demi iming-iming jabatan sebagai Jaksa Agung apabila yang keluar sebagai pemenang adalah pasangan 02 Prabowo-Sandi.
"Sesuai pengakuan Ketua Presidium IPW Neta S Pane, bahwa dua Waketum Gerindra, yaitu Fadli Zon dan Arief Poyuono, mengungkap kedekatan Novel dengan Prabowo. Bahkan Arief Poyuono menyebut Novel dengan sebutan orang kita. Nah ini sangat ironis KPK dipakai untuk berpolitik," tegas Koordinator GMP-KPK, Ifan J.
Ifan berujar, bila dirunut dari latar belakang dan berbagai jejak digital Novel lebih dominan dekat dengan sejumlah elit politik pendukung Prabowo-Sandi. Bahkan Anies Baswedan yang juga saudara Novel dihantarkan Gerindra sebagai Gubernur DKI Jakarta.
"Kalau kita baca di media-media dominan pendukung novel itu pendukung prabowo-sandi. Hal ini bisa menguatkan apa yang disampaikan terkait 'Orang Kita' di KPK," tuturnya.
Ifan mendesak agar Novel Baswedan segera mengundurkan diri dari penyidik KPK lantaran kabar berafiliasi dengan Partai Gerindra bakal menimbulkan stigma negatif rakyat terhadap kinerja KPK.
Kemudian bakal terkonstruksi pemikiran rakyat, bahwa ada konspirasi jahat dalam penanganan kasus mengingat KPK berafiliasi dengan Gerindra.
"Harus waspadai konspirasi jahat dari Kekuatan Parpol yang ingin menunggangi KPK. KPK telah tebang pilih dalam upaya pemberantasan korupsi," pungkasnya. (*)
Bagikan
Angga Yudha Pratama
Berita Terkait
KPK Ingatkan Langkah Yang Perlu Ditempuh Pemda DKI Gunakann Tanah Bekas RS Sumber Waras
Whoosh Dibidik KPK Sejak Awal 2025, Nama-Nama Saksi Masih Ditelaah
KPK Pelajari Putusan DKPP Usut Pengadaan Pesawat Jet Pribadi KPU RI
Soal Dugaan Korupsi Proyek Whoosh, PDIP: Kita Dukung KPK, Diperiksa Saja
Terungkap, Oknum Wartawan Mengaku Bisa Amankan Kasus Pemerasan TKA di KPK Ternyata Pemain Lama
Ekonom Desak Transparansi Tender Proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung, KPK Diminta Segera Turun Tangan
Cegah Penyimpangan, Kemenhaj Ajak KPK dan Kejagung Kawal Layanan Haji 2026
Peluang Luhut Dipanggil Terkait Dugaan Korupsi Proyek Whoosh, Begini Jawaban KPK
Terkait Kasus Dugaan Korupsi Kereta Cepat Whoosh, Jokowi: Prinsip Dasar Transportasi Bukan Mencari Laba
KPK Selidiki Proyek Kereta Cepat Whoosh, KCIC: Kami Hormati Proses Hukum