Kesehatan

Waspada, Siapapun Bisa Terkena Serangan Jantung Mendadak

Ananda Dimas PrasetyaAnanda Dimas Prasetya - Selasa, 18 Februari 2020
Waspada, Siapapun Bisa Terkena Serangan Jantung Mendadak

Serangan jantung mendadak bisa terjadi pada siapapun(Foto: Pixabay/Pexels)

Ukuran:
14
Font:
Audio:

MUNGKIN kamu sering mendengar seseorang secara tiba-tiba terkena serangan jantung mendadak. Padahal sebelumnya ia terkenal memiliki tubuh sehat, bugar, bahkan tidak memiliki riwayat penyakit pada jantung sebelumnya. Serangan jantung yang terjadi tiba-tiba ini dikenal sebagai silent heart attack.

Dilansir dari laman mayoclinic, serangan jantung mendadak adalah hilangnya fungsi jantung, pernapasan, dan kesadaran secara mendadak. Kondisi ini biasanya disebabkan oleh gangguan elektrik di jantung yang mengganggu aksi pemompaannya dan menghentikan aliran darah ke tubuh.

Baca juga:

Sering Lelah Tanpa Sebab? Waspada Serangan Jantung!

Serangan jantung mendadak berbeda dari serangan jantung biasa. Namun, serangan jantung kadang-kadang dapat memicu gangguan elektrik yang menyebabkan berhentinya fungsi jantung secara mendadak.

Jika tidak segera diobati, henti jantung mendadak ini dapat mengakibatkan kerusakan otak permanen hingga kematian. Dengan perawatan medis yang cepat dan tepat, kemungkinan untuk hidup bisa terjadi. Memberikan resusitasi kardiopulmoner (RKP), menggunakan defibrillator, atau bahkan hanya memberikan tekanan pada dada dapat meningkatkan peluang bertahan hidup sampai pekerja darurat tiba.

Waspada, Siapapun Bisa Terkena Serangan Jantung Mendadak
Serangan jantung mendadak bisa terjadi saat tidur (Foto: Pixabay/Wokandapix)

Walaupun serangan jantung mendadak sering terjadi tanpa gejala, tetapi ada beberaga gejala yang bisa menyebabkan serangan jantung mendadak di antaranya:

- Tiba-tiba letih

- Hilang kesadaran

- Nyeri di bagian dada

- Sesak napas

- Palpitasi

Gangguan irama jantung (aritmia), tepatnya penyakit ventrikel fibrilasi merupakan penyebab yang biasa dari serangan jantung mendadak.

Ventrikel fibrilasi adalah gangguan irama jantung yang membuat ventrikel jantung hanya bergetar saja, bukan berdenyut untuk memompa darah, sehingga menyebabkan jantung berhenti secara mendadak.

Baca juga:

Kenali Pertolongan Pertama Pada Serangan Jantung

Serangan jantung mendadak dapat terjadi pada orang yang tidak memiliki penyakit jantung yang diketahui. Namun, serangan jantung mendadak lebih berisiko terjadi pada orang-orang yang sudah memiliki penyakit jantung sebelumnya, seperti:

- Penyakit jantung koroner

- Penyakit otot jantung (kardiomiopati)

- Gangguan katup jantung

- Penyakit jantung bawaan

- Sindrom Marfan

Waspada, Siapapun Bisa Terkena Serangan Jantung Mendadak
Banyak kerugian dari merokok, salah satunya serangan jantung mendadak (Foto: Unsplash/isxjxd)

Selain serangan jantung mendadak sangat sering dikaitkan dengan penyakit arteri koroner, faktor-faktor ini juga dapat membuat tubuh berisiko terkena serangan jantung mendadak, yaitu:

- Memiliki riwayat keluarga dengan penyakit arteri koroner

- Berusia di atas 45 tahun (pria) dan di atas 55 tahun (wanita)

- Merokok

- Tekanan darah tinggi

- Kolesterol darah tinggi

- Obesitas

- Diabetes

- Jarang olahraga atau tidak aktif bergerak

- Menyalahgunakan NAPZA seperti kokain atau amfetamin

- Mengidap gagal ginjal kronis

- Mengalami sleep apnnea

Untuk mengurangi risiko serangan jantung mendadak, biasakan pemeriksaan rutin, diskrining untuk penyakit jantung, dan menjalani gaya hidup sehat untuk jantung. (Arb)

Baca juga:

Selamat Jalan Ashraf Sinclair, Belahan Jiwa BCL

#Serangan Jantung #Jantung #Detak Jantung #Sakit Jantung #Gangguan Jantung #Kesehatan #Info Kesehatan #Tips Kesehatan
Bagikan
Ditulis Oleh

Ananda Dimas Prasetya

nowhereman.. cause every second is a lesson for you to learn to be free.

Berita Terkait

Indonesia
DPR Desak Pemerintah Perkuat Respons KLB Malaria di Parigi Moutong
Lonjakan kasus malaria yang kembali terjadi setelah daerah tersebut sempat dinyatakan eliminasi pada 2024 itu harus menjadi perhatian serius pemerintah pusat dan daerah.
Dwi Astarini - Kamis, 04 September 2025
DPR Desak Pemerintah Perkuat Respons KLB Malaria di Parigi Moutong
Lifestyle
Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut
Stres dapat bermanifestasi pada gangguan di permukaan kulit.
Dwi Astarini - Kamis, 04 September 2025
Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut
Dunia
Menkes AS Pecat Ribuan Tenaga Kesehatan, Eks Pejabat CDC Sebut Pemerintah Bahayakan Kesehatan Masyarakat
Menkes AS juga menghapus program pencegahan penyakit yang krusial.
Dwi Astarini - Rabu, 03 September 2025
Menkes AS Pecat Ribuan Tenaga Kesehatan, Eks Pejabat CDC Sebut Pemerintah Bahayakan Kesehatan Masyarakat
Lifestyle
Intermittent Fasting, antara Janji dan Jebakan, Bisa Bermanfaat Juga Tingkatkan Risiko Kardiovaskular
Mereka yang membatasi makan kurang dari delapan jam sehari memiliki risiko 135 persen lebih tinggi meninggal akibat penyakit kardiovaskular.
Dwi Astarini - Selasa, 02 September 2025
Intermittent Fasting, antara Janji dan Jebakan, Bisa Bermanfaat Juga Tingkatkan Risiko Kardiovaskular
Indonesia
Rencana Kenaikan Iuran BPJS Kesehatan Belum Dapat 'Lampu Hijau' DPR, Legislator Soroti Pentingnya Keadilan Sosial dan Akurasi Data Penerima Bantuan Iuran
Irma mendorong BPJS Kesehatan untuk bekerja sama dengan Badan Pusat Statistik
Angga Yudha Pratama - Kamis, 28 Agustus 2025
Rencana Kenaikan Iuran BPJS Kesehatan Belum Dapat 'Lampu Hijau' DPR, Legislator Soroti Pentingnya Keadilan Sosial dan Akurasi Data Penerima Bantuan Iuran
Indonesia
Prabowo Janji Bikin 500 Rumah Sakit, 66 Terbangun di Pulau Tertinggal, Terdepan dan Terluar
Presiden Prabowo juga menargetkan membangun total 500 rumah sakit berkualitas tinggi sehingga nantinya ada satu RS di tiap kabupaten dalam periode 4 tahun ini.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 26 Agustus 2025
Prabowo Janji Bikin 500 Rumah Sakit, 66 Terbangun di Pulau Tertinggal, Terdepan dan Terluar
Indonesia
Prabowo Resmikan Layanan Terpadu dan Institut Neurosains Nasional di Rumah Sakit Pusat Otak Nasional
Presiden Prabowo yakin RS PON Mahar Mardjono dapat menjadi Center of Excellence bagi RS-RS yang juga menjadi pusat pendidikan dan riset, terutama yang khusus berkaitan dengan otak dan saraf.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 26 Agustus 2025
Prabowo Resmikan Layanan Terpadu dan Institut Neurosains Nasional di Rumah Sakit Pusat Otak Nasional
Indonesia
Viral Anak Meninggal Dunia dengan Cacing di Otak, Kenali Tanda-Tanda Awal Kecacingan yang Sering Dikira Batuk Biasa
Riza Chalid, selaku pemilik manfaat PT Orbit Terminal Merak, merupakan salah satu dari delapan tersangka baru dalam kasus korupsi tata kelola minyak mentah
Angga Yudha Pratama - Jumat, 22 Agustus 2025
Viral Anak Meninggal Dunia dengan Cacing di Otak, Kenali Tanda-Tanda Awal Kecacingan yang Sering Dikira Batuk Biasa
Lainnya
Periksakan ke Dokter jika Vertigo Sering Kambuh Disertai Gejala Lain, Bisa Jadi Penanda Stroke
Vertigo merupakan istilah medis yang digunakan untuk menyebut sensasi seolah-olah lingkungan di sekitar penderita terus berputar dan biasanya disertai rasa pusing.
Frengky Aruan - Kamis, 21 Agustus 2025
Periksakan ke Dokter jika Vertigo Sering Kambuh Disertai Gejala Lain, Bisa Jadi Penanda Stroke
Indonesia
Iuran BPJS Kesehatan Bakal Naik, Alasanya Tambah Jumlah Peserta Penerima Bantuan Iuran
Anggaran kesehatan pada Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2026 dialokasikan sebesar Rp 244 triliun.
Alwan Ridha Ramdani - Kamis, 21 Agustus 2025
Iuran BPJS Kesehatan Bakal Naik, Alasanya Tambah Jumlah Peserta Penerima Bantuan Iuran
Bagikan