Waspada Politik "Gentong Babi" dalam Pilkada 2020

Zulfikar SyZulfikar Sy - Senin, 31 Agustus 2020
Waspada Politik

Mantan Ketua Bawaslu RI Bambang Eka Cahya (kanan). (Foto: MP/Teresa Ika)

Ukuran:
14
Audio:

MerahPutih.com - Pilkada serentak 2020 semakin dekat. Mantan Ketua Bawaslu RI Bambang Eka Cahya meminta seluruh penyelenggara pemilu dan pemerintah untuk mewaspadai fenomena politik "gentong babi" menjelang pesta demokrasi mendatang.

Bambang menjelaskan, politik gentong babi adalah sebuah istilah di mana para calon pemimpin atau politikus memakai anggaran publik untuk mendapatkan keuntungan politik diri sendiri.

Baca Juga:

Megawati Minta Masukan ke Tri Rismaharini Soal Pilkada Surabaya

Bentuk real politik "gentong babi" amat beragam seperti mengalihkan anggaran APBD atau anggaran bantuan sosial (bansos) untuk keperluan politik pribadi. Atau menggunakan kekuasaan untuk memobilisasi ASN untuk kegiatan politik dirinya.

"Misalnya saat pembagian bansos disertai foto sang petahana. Lalu kampanye kegiatan masyarakat dan iklan layanan masyarakat didominasi dipasangi foto-foto petahana. Tujuannya jelas, untuk sarana promosi dan 'membeli' suara rakyat agar memilihnya dalam pilkada mendatang," jelas Eka dalam keterangan pers di Yogyakarta, Minggu (30/08).

Fenomena "gentong babi" kini mulai marak terjadi. Eka menjelaskan, Komisi Pemberantasan korupsi (KPK) mendeteksi adanya kenaikan dana bansos yang sangat signifikan di 87 kota dan kabupaten.

Walau penyelenggara pemilu sudah mengendus fenomena ini, sayangnya politik gentong babi sulit dihilangkan. Pasalnya, tidak ada aturan yang secara jelas mengatur praktik-praktik demikian. Di samping itu kesadaran politik yang bersih dan netral pada masyarakat juga masih rendah.

"Ada kecenderungan masyarakat lebih memilih orang-orang yang banyak memberikan bantuan langsung pada mereka. Para pelaku juga banyak bermain di wilayah abu-abu yang belum ada peraturannya," kata pria yang juga bekerja sebagai dosen Tata Pemerintahan Fisipol UMY ini.

Mantan Ketua Bawaslu RI Bambang Eka Cahya (kanan) saat memberika keterangan pers di Yoygkarta. (Foto: MP/Teresa Ika)
Mantan Ketua Bawaslu RI Bambang Eka Cahya (kanan) saat memberika keterangan pers di Yoygkarta. (Foto: MP/Teresa Ika)

Demi mengurangi praktik politik gentong babi, Eka menyarankan agar pemerintah segera memperbaiki tata kelola pemilu serta tata kelola penguasa. Salah satu contoh nyata adalah transparansi laporan siapa saja pemodal atau dari mana sumber uang dana kampanye politik.

Selain itu, edukasi politik bersih bebas money politic harus lebih digaungkan kembali. Masyarakat didik untuk menolak tawaran uang atau bantuan barang yang diberikan calon-calon pemimpin.

Ketua Ombudsman RI wilayah DIY Budhi Masthuri menjelaskan, pihaknya sudah mengendus adanya penyelewengan di masa sebelum kampanye serta fenomena "politik gentong" di wilayah DIY.

Penyelewengan terjadi jauh sebelum masa kampanye dimulai. Saat ini, ada tiga wilayah yakni Kabupaten Sleman, Kabupaten Gunungkidul, dan Kabupaten Bantul yang akan menyelenggarakan pilkada pada akhir 2020 mendatang.

Baca Juga:

Jumlah Kader PDIP yang Maju di Pilkada Serentak Plus Gambaran Koalisinya

Modus yang dipakai misalnya mendompleng anggaran publik untuk membuat media sosialisasi masyarakat yang memasang foto para petahana atau orang-orang yang didukung petahana.

"Juga ada safari dan kunjungan politik sang calon mendompleng kegiatan publik. Ini tidak mudah untuk diinvestigasi karena kurangnya peraturan. Potensi pelaku biasanya calon incumbent," kata Budhi.

Bahkan ORI sudah menerima informasi adanya kepala desa yang mau mengakomodasi bansos hanya pada orang-orang tertentu.

Dalam Pilkada sebelumnya, ORI DIY pernah menerima laporan adanya mobilitas ASN demi kepentingan politik menggunakan anggaran dan fasilitas negara.

Demi meminimalisir fenomena ini, pihaknya sudah membuat MOU bersama KPU dan Bawaslu DIY yang menekankan pada laporan maladministtasi. Segala laporan penyelewengan yang masuk ke ORI DIY akan dilanjutkan dan ditindaklanjuti oleh Bawaslu DIY. (Teresa Ika/Yogyakarta)

Baca Juga:

Pengawasan Kampanye Digital Saat Pilkada Diperketat

#Pilkada Serentak #Yogyakarta
Bagikan
Ditulis Oleh

Zulfikar Sy

Tukang sihir

Berita Terkait

Indonesia
Kearifan Lokal Jaga Warga Bikin Yogyakarta Cepat Pulih Dari Demo Berujung Rusuh
Stabilitas di daerah menjadi fondasi penting bagi kelancaran kehidupan masyarakat, penyelenggaraan pemerintahan, dan pembangunan.
Alwan Ridha Ramdani - Kamis, 11 September 2025
Kearifan Lokal Jaga Warga Bikin Yogyakarta Cepat Pulih Dari Demo Berujung Rusuh
Indonesia
KAI Daop 6 Yogyakarta Layani 219.400 Penumpang Selama Long Weekend Maulid Nabi
KAI Daop 6 Yogyakarta telah melayani 219.400 penumpang selama long weekend Maulid Nabi.
Soffi Amira - Selasa, 09 September 2025
KAI Daop 6 Yogyakarta Layani 219.400 Penumpang Selama Long Weekend Maulid Nabi
Indonesia
Polisi Diminta Usut Tuntas Kematian Mahasiswa Amikom, Bonnie Triyana: Tidak Ada Alasan yang Membenarkan Kekerasan Aparat Terhadap Pengunjuk Rasa
Kebebasan menyampaikan pendapat melalui unjuk rasa dijamin oleh konstitusi
Angga Yudha Pratama - Selasa, 02 September 2025
Polisi Diminta Usut Tuntas Kematian Mahasiswa Amikom, Bonnie Triyana: Tidak Ada Alasan yang Membenarkan Kekerasan Aparat Terhadap Pengunjuk Rasa
Indonesia
Pesisir Medan Berpotensi Banjir 22-28 Agustus, Hujan Lebat Akan Guyur DIY
Potensi banjir pesisir Medan akibat adanya aktivitas pasang air laut, dan fenomena alam lainnya.
Frengky Aruan - Selasa, 19 Agustus 2025
Pesisir Medan Berpotensi Banjir 22-28 Agustus, Hujan Lebat Akan Guyur DIY
Indonesia
Saat Libur Peringatan HUT ke-80 RI, Daop 6 Yogyakarta Alami Kenaikan Penumpang 5,5 Persen
Periode yang sama pada tahun lalu, tercatat volume keberangkatan penumpang KA jarak jauh sebanyak 75.572 penumpang.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 19 Agustus 2025
Saat Libur Peringatan HUT ke-80 RI, Daop 6 Yogyakarta Alami Kenaikan Penumpang 5,5 Persen
Indonesia
85.792 Wisatawan Mancanegara Naik Kereta Api Selama Juli 2025, Yogyakarta Jadi Tujuan Tertinggi
PT Kereta Api Indonesia (KAI) mencatatkan rekor tertinggi jumlah wisatawan mancanegara (wisman) yang menggunakan layanan kereta api selama bulan Juli 2025.
Frengky Aruan - Jumat, 08 Agustus 2025
85.792 Wisatawan Mancanegara Naik Kereta Api Selama Juli 2025, Yogyakarta Jadi Tujuan Tertinggi
Indonesia
Viral, Driver Ojol Dikeroyok karena Telat Antar Kopi, Ratusan Rekan Geruduk Rumah Customer
Pada Kamis (3/7), seorang driver ojol bersama pasangannya mengalami insiden saat mengantarkan pesanan kopi ke rumah pelanggan.
Dwi Astarini - Sabtu, 05 Juli 2025
Viral, Driver Ojol Dikeroyok karena Telat Antar Kopi, Ratusan Rekan Geruduk Rumah Customer
ShowBiz
Film Dokumenter 'Jagad’e Raminten': Merayakan Warisan Inklusivitas dan Cinta dari Sosok Ikonik Yogyakarta
Film dokumenter ini menyajikan perjalanan inspiratif Raminten
Ananda Dimas Prasetya - Sabtu, 28 Juni 2025
Film Dokumenter 'Jagad’e Raminten': Merayakan Warisan Inklusivitas dan Cinta dari Sosok Ikonik Yogyakarta
Indonesia
Pisahkan Pemilu Nasional dan Lokal Mulai 2029, MK: Agar Fokus dan Tak Tambah Beban Kerja
Putusan ini diucapkan dalam Sidang Pengucapan Putusan yang digelar pada Kamis (26/6) di Ruang Sidang Pleno MK.
Ananda Dimas Prasetya - Kamis, 26 Juni 2025
Pisahkan Pemilu Nasional dan Lokal Mulai 2029, MK: Agar Fokus dan Tak Tambah Beban Kerja
Indonesia
Libur Panjang, KAI Commuter Yogyakarta Tambah 4 Perjalanan Jadi 31 Trip Per Hari
KAI Commuter memprediksi adanya 100–130 ribu pengguna pada hari libur yang akan menggunakan Commuter Line Yogyakarta.
Ananda Dimas Prasetya - Jumat, 30 Mei 2025
Libur Panjang, KAI Commuter Yogyakarta Tambah 4 Perjalanan Jadi 31 Trip Per Hari
Bagikan