Waspada, Perokok Aktif Lebih Berisiko Terinfeksi Virus Corona


Berhenti Merokok sebelum Corona menyerang, dan rasakan manfaatnya (Foto: pexels/Aphiwat Chuangchoem)
ISU seputar virus Corona semakin panas, tak terkecuali di Indonesia. Hal tersebut terjadi setelah Presiden Joko Widodo mengonfirmasi bahwa ada dua warga Indonesia yang positif Corona. Efek domino pasca pengumuman tersebut pun muncul, mulai dari langkanya masker dan cairan antiseptik hingga banyaknya penelitian terkait COVID-19. Fakta terbaru yang ditemukan ilmuwan meyatakan bahwa perokok lebih berisiko terinfeksi virus yang bermula dari China tersebut.
Baca juga:
Jangan Panik, Indonesia Akan Kembangkan Vaksin Antivirus Corona
Bagaimana bisa perokok aktif lebih mudah terinfeksi virus Corona? Kita semua tahu merokok punya dampak negatif untuk kesehatan. Mungkin untuk saat ini, ada baiknya untuk berhenti merokok sejenak.
Melansir laman suara, peneliti di China dan Amerika Serikat sudah merilis laporan terkait analis baru terhadap 8.000 kasus pertama dari Covid-19, bahwa laki-laki lebih mungkin terinfeksi penyakit ini dan alami gejala yang parah. Kebanyakan laki-laki di China merupakan perokok berat.

Saat ini, virus Corona telah menyebar ke 76 negara termasuk Indonesia. Banyak orang sekitar 3.125 diseluruh dunia meninggal dan sekitar 90.930 telah terjangkit virus Corona. Sedangkan yang sudah sembuh dari COVID-19 sebanyak kurang lebih 48 ribu orang.
Baca juga:
Mulai Langka di Pasaran, Bikin Sendiri 'Hand Sanitizer' dari Bahan Alami
Menurut laman Telegraph, Gisli Jenkins, seorang ahli penyakit pernapasan yang terkenal di Inggris mengatakan kalau perokok punya tingkat tinggi penyakit paru obstruktif kronik (PPOK) dan mengacu pada bentuk kerusakan paru-paru yang menempatkan orang pada risiko penyakit seperti COVID-19.
Melansir laman Health.Nusantaratv, bahwa penelitian mengatakan perokok dua kali lebih bisa terkena pneumonia daripada yang bukan perokok. Maka dari itu, untuk kesehatan tubuh kamu cobalah untuk berhenti merokok sehingga meminimalisir terkena infeksi virus Corona.
Faktanya, faktor yang membedakan daya tahan laki-laki dan perempuan adalah gaya hidupnya. Sedangkan sebagian besar laki-laki China merupakan perokok, populasi perokok di Tiongkok sebanyak 316 juta orang atau sepertiga perokok dunia. Sedangkan hanya 2% perempuan di China yang merokok. Lalu, pasien yang punya risiko kematian tinggi terhadap Corona juga memiliki riwayat sakit jantung, diabetes, atau masalah paru-paru. (Bfm)
Baca juga:
Waspada Masker Bodong! Ini Masker dengan Kualitas Teruji untuk Hindari Corona
Bagikan
Ananda Dimas Prasetya
Berita Terkait
Ilmuwan China Temukan Virus Corona Kelelawar Baru yang Sama dengan COVID-19, Disebut Dapat Menular ke Manusia Lewat

Kaspersky Blokir Lebih 36 Juta Ancaman Siber Lokal di Indonesia

DPRD DKI Minta Dinkes Tak Remehkan Virus HMPV, Takut seperti COVID-19

IDI: Anak-Anak di Bawah 14 Tahun Rentan Terinfeksi Virus HMPV

Kasus HMPV Masuk ke Indonesia, Menkes Imbau Tak Usah Panik

Hadapi Ancaman Virus HMPV di Indonesia, Menkes: Tetap Tenang dan Waspada

Apa Itu Virus HMPV: Gejala, Penyebaran, dan Cara Menghadapinya

HMPV Merebak dan Jadi Perhatian Serius di China, Kemenkes Bagikan Langkah Preventif

Waspada! Skema Penipuan Baru Sasar Bisnis di Media Sosial

Anggota DPR Minta Pemerintah Waspada Masuknya Virus Nipah
