Waspada, Liburan Musim Panas Tingkatkan Risiko Kulit Rusak dan Penuaan Dini

Ikhsan Aryo DigdoIkhsan Aryo Digdo - Jumat, 08 Maret 2024
Waspada, Liburan Musim Panas Tingkatkan Risiko Kulit Rusak dan Penuaan Dini

Liburan musim panas bisa menjadi mimpi buruk jika kamu tidak melakukan proteksi kulit tambahan. (Pixabay/Yeskay1211)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

MerahPutih.com - Sebenarnya tiap musim akan memengaruhi kondisi kulitmu dengan cara yang berbeda. Tetapi khusus untuk musim panas, sepertinya kamu harus memberikan proteksi lebih pada kulitmu apalagi jika memutuskan untuk menghabiskan musim panas dengan pergi ke pantai setiap hari.

Sinar UV di cuaca sejuk saja sudah cukup bisa merusak kulit yang tidak terproteksi oleh sunscreen. Bagaimana dengan paparan sinar matahari di pantai seharian? Bisa-bisa kulitmu terbakar dan membutuhkan perawatan khusus.

Baca juga:

Meditasi Atasi Masalah Kulit

Menurut Titanmedicalaesthetics, Teriknya paparan sinar UV serta tingkat kelembapan udara yang tinggi di musim panas dapat membuat kulitmu menjadi lebih berminyak dan kelenjar subaceous lebih aktif. Dua perubahan ini membuat kulit berisiko tinggi berubah menjadi acne prone.

Penggunaan sunscreen dengan SPF yang tinggi sangat dianjurkan selama liburan musim panas, terutama untuk kamu yang berlibur di daerah pantai.

Jangan lupa untuk menenangkan kulit yang telah terpapar terik sinar matahari seharian dengan menggunakan moisturizer. Tanpa perlindungan khusus, liburan musim panas hanya akan meningkatkan risiko kulit mengalami penuaan dini.

1. Bahaya sinar UV

Di luar hari liburan, berada di dalam ruangan saja kamu tetap membutuhkan proteksi sunscreen SPF tinggi karena sinar UV bisa masuk melalui jendela. Paparan sinar dari layar laptop dan handphone juga berpotensi merusak kulit. Apalagi paparan sinar matahari siang bolong di pantai?

Terlalu lama terpapar sinar matahari secara langsung bisa membuat kulitmu terbakar. Selain itu kulit juga bisa mengalami iritasi, hiperpigmentasi, munculnya keriput, dan tanda-tanda penuaan dini lainnya.

2. Kaporit membuat kulit dehidrasi

Liburan musim panas tak lengkap rasanya jika melewatkan leyeh-leyeh di vila bersama teman-teman. Untuk menghempas hawa panas, kamu pun rajin nyebur di kolam renang untuk sekadar ngadem. Sayangnya terkena kaporit yang terkandung di air kolam renang berpotensi membuat kulit kering.

Tak jarang orang yang berenang setiap hari biasanya mengalami masalah kulit seperti kulit bersisik karena terlalu sering berenang dan iritasi di beberapa area yang menimbulkan rasa gatal hebat.

Baca juga:

Mengenal Istilah dan Tahapan Skin Cycling untuk Perawatan Kulit Wajah

3. Pengaruh mikroorganisme di lapisan epidermis

Hati-hati! Bakteri dapat menyabotase produk skincare yang kamu gunakan saat musim panas. Seperti yang kita ketahui, ada jutaan bakteri yang hidup di dalam air laut maupun air kolam renang. Bakteri lebih mudah berkembang biak di musim panas dengan kelembapan udara yang tinggi.

Maka, tak heran jika di musim panas kondisi kulitmu lebih berminyak dan lebih mudah berjerawat. Skincare tercanggih pun sulit melawan bakteri yang berkembang biak semakin banyak. Tetap proteksi kulit secara maksimal dengan moisturizer dan sunscreen SPF tinggi mampu untuk meminimalkan kerusakan kulit selama musim panas. (mar)

Baca juga:

Sensasi Dingin Merawat Kulit Wajah di Kampanye #ExtraBersihExtraSegar

#Kesehatan
Bagikan
Ditulis Oleh

Maria Theresia

Your limitation -- it's only your imagination.

Berita Terkait

Indonesia
DPR Kritik BPJS Kesehatan Nonaktifkan 50.000 Warga Pamekasan, Tegaskan Hak Kesehatan tak Boleh Disandera
Penonaktifan itu dilakukan BPJS Kesehatan karena Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pamekasan menunggak pembayaran iuran sebesar Rp 41 miliar.
Dwi Astarini - Jumat, 10 Oktober 2025
DPR Kritik BPJS Kesehatan Nonaktifkan 50.000 Warga Pamekasan, Tegaskan Hak Kesehatan tak Boleh Disandera
Indonesia
[HOAKS atau FAKTA]: Terlalu Sering Makan Mi Instan Bisa Bikin Usus Tersumbat
Terlalu sering mengonsumsi mi instan bisa membuat usus tersumbat akibat cacing. Namun, apakah informasi ini benar?
Soffi Amira - Rabu, 08 Oktober 2025
[HOAKS atau FAKTA]: Terlalu Sering Makan Mi Instan Bisa Bikin Usus Tersumbat
Indonesia
Smart Posyandu Difokuskan untuk Kesehatan Jiwa Ibu setelah Melahirkan
Posyandu Ramah Kesehatan Jiwa diperkuat untuk mewujudkan generasi yang sehat fisik dan mental.
Dwi Astarini - Senin, 06 Oktober 2025
Smart Posyandu Difokuskan untuk Kesehatan Jiwa Ibu setelah Melahirkan
Indonesia
Pemerintah Bakal Hapus Tunggakan BPJS Kesehatan Warga
Langkah ini merupakan bagian dari agenda besar pemerintah dalam memperkuat jaring pengaman sosial, terutama bagi masyarakat rentan.
Alwan Ridha Ramdani - Kamis, 02 Oktober 2025
Pemerintah Bakal Hapus Tunggakan BPJS Kesehatan Warga
Lifestyle
Waspadai Tanda-Tanda Mata Minus pada Anak
Pertambahan mata minus ini akan mengganggu aktivitas belajar maupun perkembangan anak
Angga Yudha Pratama - Rabu, 01 Oktober 2025
Waspadai Tanda-Tanda Mata Minus pada Anak
Fun
Strategi Sehat Kontrol Kolesterol, Kunci Sederhana Hidup Berkualitas
Satu dari tiga orang dewasa di Indonesia memiliki kadar kolesterol tinggi.
Ananda Dimas Prasetya - Selasa, 30 September 2025
Strategi Sehat Kontrol Kolesterol, Kunci Sederhana Hidup Berkualitas
Indonesia
Peredaran Rokok Ilegal Dinilai Mengganggu, Rugikan Negara hingga Merusak Kesehatan
Peredaran rokok ilegal dinilai sangat mengganggu. Sebab, peredarannya bisa merugikan negara hingga merusak kesehatan masyarakat.
Soffi Amira - Kamis, 25 September 2025
Peredaran Rokok Ilegal Dinilai Mengganggu, Rugikan Negara hingga Merusak Kesehatan
Indonesia
Pramono Tegaskan tak Ada Peningkatan Penyakit Campak
Pemerintah DKI melalui dinas kesehatan akan melakukan penanganan kasus campak agar tidak terus menyebar.
Dwi Astarini - Jumat, 12 September 2025
Pramono Tegaskan tak Ada Peningkatan Penyakit Campak
Indonesia
Dinkes DKI Catat 218 Kasus Campak hingga September, tak Ada Laporan Kematian
Langkah cepat yang diambil jajaran Dinkes DKI untuk mencegah penyakit campak salah satunya ialah melalui respons penanggulangan bernama ORI (Outbreak Response Immunization).
Dwi Astarini - Selasa, 09 September 2025
Dinkes DKI Catat 218 Kasus Campak hingga September, tak Ada Laporan Kematian
Indonesia
DPR Desak Pemerintah Perkuat Respons KLB Malaria di Parigi Moutong
Lonjakan kasus malaria yang kembali terjadi setelah daerah tersebut sempat dinyatakan eliminasi pada 2024 itu harus menjadi perhatian serius pemerintah pusat dan daerah.
Dwi Astarini - Kamis, 04 September 2025
DPR Desak Pemerintah Perkuat Respons KLB Malaria di Parigi Moutong
Bagikan