562 Warga Palestina Mengidap Penyakit Hemofilia


Ilustrasi hemofilia. Foto: Dok/Labiotech
MerahPutih.com - Kementerian Kesehatan Palestina menyebutkan, jumlah pasien hemofilia di Palestina mencapai 562 orang, pada Rabu (17/4). Jumlah tersebut termasuk 178 pasien di Jalur Gaza dan 384 pasien di Tepi Barat.
Hal ini disampaikan langsung oleh Kemenkes dalam rangka Hari Hemofilia Sedunia yang diperingati setiap 17 April. Peringatan yang mengusung tema "Akses Pengobatan untuk Semua - Pencegahan Pendarahan sebagai Standar Perawatan Global" itu, menyoroti penderitaan dan kebutuhan pasien sekaligus meningkatkan kesadaran masyarakat tentang hemofilia.
Baca juga:
Tewaskan 14.000 Anak di Gaza, Erdogan: Israel Lampaui Hitler
Direktur Jenderal Pelayanan Medis Pendukung Kemenkes Palestina, Osama Al-Najjar mengatakan, penderitaan pasien hemofilia dan pendarahan di Jalur Gaza naik dua kali lipat akibat agresi brutal yang dilakukan Israel dan penghancuran infrastruktur di sektor kesehatan.
Al-Najjar juga menambahkan, bahwa kementerian berupaya untuk mengirim obat-obatan dan memberikan pelayanan melalui Yayasan Kerja sama Italia melalui Bulan Sabit Merah Palestina.
Menurutnya, kehancuran infrastruktur di pusat-pusat kesehatan dan medis di Jalur Gaza telah menyebabkan pasien kehilangan akses terhadap perawatan medis yang dibutuhkan. (*)
Baca juga:
Bagikan
Soffi Amira
Berita Terkait
Raker Menkes dengan Komisi IX DPR Setujui Pagu Anggaran Tahun 2026 Sebesar 114 Triliun

Agresi Israel ke Doha Dinilai Sebagai Ancaman Serius Bagi Stabilitas dan Perdamaian di Kawasan Timur Tengah

Pramono Tegaskan tak Ada Peningkatan Penyakit Campak

Kapal Misi Kemanusiaan ke Gaza Diduga Diserang Drone di Tunisia, Aktivis Selamat

Dinkes DKI Catat 218 Kasus Campak hingga September, tak Ada Laporan Kematian

Israel Terus Gempur Gedung Tempat Pengungsian, Dalam Sehari 70 Warga Gaza Tewas

DPR Desak Pemerintah Perkuat Respons KLB Malaria di Parigi Moutong

Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut

Tokoh Palestina Kecam PBNU Undang Pendukung Israel, Sikapnya tak Bisa Dibenarkan

Menkes AS Pecat Ribuan Tenaga Kesehatan, Eks Pejabat CDC Sebut Pemerintah Bahayakan Kesehatan Masyarakat
