Wanda Hamidah Serukan Saatnya Aktivis 98 Berjuang Dalam Pemerintahan


Aktivis 98 yang juga artis Wanda Hamidah mengajak para aktivis 98 untuk masuk dalam pemerintahan guna menjaga marwah reformasi (Foto: antaranews)
MerahPutih.Com - Satu persatu aktivis 98 kini menempati posisi penting dalam kehidupan sosial politik di Tanah Air. Namun menurut artis dan aktivis 98 Wanda Hamidah belum banyak dari pentolan aktivis yang berjuang pada masa reformasi 1998 yang terjun langsung dalam bidang pemerintahan.
Atas dasar itu, Wanda Hamidah menyerukan sudah saatnya aktivis 98 masuk dalam tatanan pemerintahan. Tujuannya unutk mengawal nilai-nilai perjuangan para aktivis saat reformasi.
"Perjuangan tidak bisa diluar tapi didalam, yaitu dengan ikut membuat kebijakan atau paling tidak ikut menggagalkan kebijakan yang diskriminatif," kata Wanda Hamidah dalam acara diskusi peringatan 21 Tahun peristiwa Mei 98 bertema "Sudah Siapkah 98 Menjaga Pemerintahan dan Demokrasi dari Dalam?" di Graha Pena 98, Jakarta, Jumat (3/5).

Wanda memberi contoh saat ini terdapat sedikitnya 420 perda yang dinilai diskriminatif. Dia mengatakan aktivis 98 tidak semestinya tinggal diam atas keberadaan perda diskriminatif tersebut.
"Malu ada perda seperti itu masa kita diam saja. Sudah saatnya 2019 bertarung dan berjuang didalam, mengawal pemerintahan yang baik, tapi juga melawan dari dalam produk kebijakan yang tidak sesuai nilai perjuangan," tutur Wanda.
Aktivis 98 lainnya, Wahab Talaohu sebagaimana dilansir Antara mengatakan selama ini sikap politik aktivis 98 sejalan dengan sikap politik calon presiden nomor urut 01 Joko Widodo. Atas dasar tersebut, para aktivis 98 mendukung Jokowi dalam Pilpres 2019.

Dia sependapat dengan Wanda bahwa aktivis 98 harus mulai berjuang dari dalam pemerintahan. Keberadaan aktivis 98 dalam kabinet ke depan, menurut dia, akan menjadi sejarah.
"Saya yakin pak Jokowi akan menggoreskan sejarahnya," ucap Wahab.
Sementara itu, Direktur Lingkar Madani (Lima) Ray Rangkuti yang turut hadir dalam diskusi tersebut menyampaikan bahwa aktivis 98 harus mulai menjemput takdir sejarahnya sendiri.
Menurut Ray, Pemilu 2019 adalah akhir dari politik sistem orde baru.
"Ini akhir politik sistem orde baru. Aktivis 98 bukan siap atau tidak siap, tapi harus menjemput takdir sejarah," tandas Ray Rangkuti.(*)
Bagikan
Berita Terkait
Aktivis 98 Kecam Tindakan Brutal Aparat, Tuntut Keadilan atas Kematian Pengemudi Ojol

Aksi Demo Koalisi Masyarakat Sipil Melawan Impunitas Geruduk Kementerian Kebudayaan

Prabowo Didesak Pecat Menbud Fadli Zon, Aktivis 98 Beberkan 3 Bukti Perkosaan Massal Bukan Rumor

Sebut Fadli Zon Lukai Hati Korban, Pdt Lorens Minta Perkosaan 98 Meskipun Sejarah Pahit Harus Diakui

Akademisi Desak Transparansi dengan Melibatkan TGPF dan Penyintas Mei 1998 dalam Penulisan Sejarah Nasional

Peringati 27 Tahun Reformasi, Aktivis 98 Pamerkan Tengkorak Korban Kekejaman Orba

Diskusi Publik dan Instalasi Seni Refleksi 27 Tahun Reformasi 1998

Tolak Usulan Gelar Pahlawan Soeharto, Aktivis 98 Tegaskan Demokrasi Tidak Lahir Gratis

Sarasehan Aktivis Lintas Generasi Memperingati 27 Tahun Reformasi 1998

Aktivis 98 Budiman Sudjatmiko jadi ‘Tangan Kanan’ Prabowo untuk Bereskan Persoalan Kemiskinan
