Wajib Tahu, Riwayat Penetapan Hari Jadi Kota Bandung

P Suryo RP Suryo R - Selasa, 26 September 2023
Wajib Tahu, Riwayat Penetapan Hari Jadi Kota Bandung

Sejak tahun 1998, Pemerintah Kota Bandung menetapkan tanggal 25 september sebagai Hari Jadi Kota Bandung. (Pemkot Bandung)

Ukuran:
14
Font:
Audio:

PADA perayaan Hari Jadi ke-213 Kota Bandung, Pelaksana Harian Wali Kota/Sekda Kota Bandung, Ema Sumarna menyampaikan sejarah Bandung pada kegiatan Rapat Paripurna HJKb ke-213 di Kantor DPRD Kota Bandung, Senin 25 September 2023.

Ema mengatakan, sejak tahun 1998, Pemerintah Kota Bandung menetapkan tanggal 25 september sebagai Hari Jadi Kota Bandung. Sebelumnya terdapat beberapa pandangan tentang hari jadi Kota Bandung yang mengidentikkan hari jadi Kota Bandung selaras dengan tanggal pembentukan Gemeente Bandung yaitu tanggal 1 April 1906. Sehingga beberapa waktu lamanya tanggal 1 April diperingati sebagai Hari Jadi Kota Bandung.

Baca Juga:

Wajah Baru Teras Cihampelas, Ada 4 Fasilitas Tematik Anyar

bandung
Di kalangan masyarakat ada anggapan, Hari Jadi Kota Bandung pada 25 Mei 1910. (Disbudpar Bandung)

Di kalangan masyarakat ada anggapan, Hari Jadi Kota Bandung pada 25 Mei 1910. Sehingga sebelum tahun 1998 pemahaman mengenai Hari Jadi Kota Bandung menjadi simpang siur.

"Menyadari akan pentingnya pelurusan sejarah, pada tahun 1997 Pemerintah Kota Bandung melakukan seminar dan sarasehan, serta ditindaklanjuti beberapa kegiatan diskusi yang melibatkan sejumlah pakar berbagai profesi. Seperti sejarawan, pakar pemerintahan, budayawan dan sejumlah tokoh masyarakat dari berbagai kalangan dan menghasilkan kesepakatan bahwa tanggal 25 September 1810 adalah Hari Jadi Kota Bandung," jelas Ema.

Ia mengatakan, soal proses berdirinya Kota Bandung tidak berdiri bersamaan dengan pembentukan Kabupaten Bandung. Kota Bandung dibangun dengan tenggang waktu sangat jauh setelah Kabupaten Bandung berdiri.

Kabupaten Bandung dibentuk pada sekitar pertengahan abad ke-17 masehi, dengan bupati pertama yang bernama Tumenggung Wirangunangun.

"Ketika Kabupaten Bandung dipimpin oleh bupati ke-6 yaitu R.A. Wiranatakusumah ll, kekuasaan di nusantara beralih dari kompeni kepada Pemerintah Hindia Belanda, dengan gubernur jenderal pertama yang bernama Herman Willem Daendels," tuturnya.

Untuk kelancaran menjalankan tugasnya di Pulau Jawa, Daendels membangun jalan raya pos (Groote Poshweg) dari Anyer di ujung Jawa Barat ke Panarukan di ujung Jawa Timur. Pembangunan jalan raya itu dilakukan oleh rakyat pribumi di bawah pimpinan bupati daerah masing-masing.

Di daerah Bandung khususnya dan daerah Priangan umumnya, jalan raya POS mulai dibangun pada pertengahan tahun 1808, jalan raya itu saat ini bernama jalan Jendral Sudirman – Jalan Asia Afrika - Jalan A. Yani, berlanjut ke Sumedang.

"Untuk kelancaran pembangunan jalan raya, Daendels melalui surat tanggal 25 Nei 1810 meminta Bupati Bandung dan Bupati Parakanmuncang untuk memindahkan ibukota kabupaten, masing-masing ke daerah Cikapundung dan Andawadak (saat ini dikenal dengan nama Tanjungsari)," katanya.

Ia menambahkan, sekitar akhir tahun 1808, bupati beserta sejumlah rakyatnya pindah dari Krapyak mendekati lahan bakal ibukota baru. Mula-mula bupati tinggal di Cikalintu (saat ini dikenal Cipaganti). Kemudian pindah ke Balubur Hilir, selanjutnya pindah lagi ke kampung Bogor (saat ini dikenal Kebon Kawung, pada lahan Gedung Pakuan sekarang).

"Tidak diketahui secara pasti, berapa lama Kota Bandung dibangun. Akan tetapi, kota itu dibangun bukan atas prakarsa Daendels, melainkan atas prakarsa Bupati Bandung. Bahkan pembangunan kota itu dipimpin langsung oleh bupati R.A. Wiranatakusumah ll dan dikenal sebagai the founding father Kota Bandung," jelasnya.

Baca Juga:

Tua-tua Keladi, Roti Sidodadi Bandung Makin Enak dan Jadi

bandung
anggal Hari Jadi Kota Bandung itu telah disahkan oleh DPRD Kota Bandung melalui Peraturan Daerah nomor 35 Tahun 1998 (Humas Bandung)

Kota Bandung diresmikan sebagai ibu kota baru Kabupaten Bandung tanggal 25 September 1810. Hal ini berarti, selama belum ditemukan sumber lain yang menunjukan fakta lebih akurat mengenai berdirinya Kota Bandung. Maka tanggal 25 September 1810 dapat dipertanggung jawabkan validitasnya sebagai Hari Jadi Kota Bandung.

"Tanggal Hari Jadi Kota Bandung itu telah disahkan oleh DPRD Kota Bandung melalui Peraturan Daerah nomor 35 Tahun 1998," katanya.

Sejak Kota Bandung berdiri hingga pertengahan tahun 1864, Kota Bandung berfungsi sebagai ibu kota kabupaten yang sepenuhnya diperintah oleh R.A. Wiranatakusumah ll dilanjutkan oleh R.A. Wiranatakusumah lll (periode 1829-1846) dan R.A. Wiranatakusumah lV (periode 1846-1874).

Pada masa pemerintahan Bupati R.A. Wiranatakusumah lV, tepatnya sejak tanggal 7 Agustus 1864, Kota Bandung berfungsi sebagai ibukota Keresidenan Priangan, menggantikan Kota Cianjur yang rusak berat akibat meletusnya Gunung Gede.

"Dengan demikian, terjadi dualisme pemerintahan, yakni berlangsungnya pemerintahan kabupaten dan pemerintahan keresidenan. Hal ini berlangsung sampai dengan Kota Bandung menjadi kota berpemerintahan otonom yang disebut Gemeente (sejak 1 April 1906)," katanya.

Gemeente Bandung dibentuk pada waktu Kabupaten Bandung diperintah oleh bupati ke-10 yaitu R.A.A. Martanegara menggantikan Bupati R.A. Kusumadilaga dengan berdirinya pemerintahan gemeente. Maka di Kota Bandung berlangsung tiga bentuk pemerintahan yaitu kabupaten, keresidenan, dan gemeente.

"Pemerintahan gemeente sebagai pemerintahan kota yang bersifat otonom, lebih dominan daripada kedua pemerintahan lain di Kota Bandung. Sejak tanggal 1 Oktober 1926, sebutan gemeente diubah menjadi stadsgemeente, yang berlangsung hingga akhir pemerintahan Hindia Belanda," katanya.

Pada masa kemerdekaan, sebutan Pemerintah Kota Bandung berubah-ubah sebagai berikut :

Haminte Bandung: dari 11 Maret 1946 - 24 April 1948 (masa negara pasundan di bawah RIS).

Kota Besar Bandung: sejak 15 Agustus 1945.

Kotapraja Bandung: berdasarkan Undang-undang no. 1 Tahun 1957 Tentang Pemerintahan Daerah.

Kotamadya Bandung: Berdasarkan Undang–undang no. 1 tahun 1957 dan surat edaran Wali Kota kepala daerah Bandung no. 637 tanggal 19 Maret 1966.

Kotamadya Daerah Tingkat ll Bandung: Berdasarkan Undang-undang no. 5 tahun 1974 tentang Pokok–pokok Pemerintahan di Daerah.

Pemerintah Kota Bandung: sejak tahun 1999 sampai sekarang. (Imanha/Jawa Barat)

Baca Juga:

Microlibrary Alun-alun Bandung dengan 7.000 Koleksi Buku

#Wisata
Bagikan
Ditulis Oleh

P Suryo R

Stay stoned on your love

Berita Terkait

Travel
Cara Ramah Pulau Jeju Ingatkan Wisatawan yang Bertingkah, tak ada Hukuman
Pulau ini meluncurkan pengumuman etika multibahasa pertama di Korea.
Dwi Astarini - Kamis, 21 Agustus 2025
Cara Ramah Pulau Jeju Ingatkan Wisatawan yang Bertingkah, tak ada Hukuman
Indonesia
PSI Tolak Rencana Pramono Buka Ragunan hingga Malam Hari, Pertanyakan Kesiapan Fasilitas
Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung, berencana membuka Ragunan hingga malam hari. Namun, hal itu langsung ditolak keras oleh fraksi PSI DPRD DKI Jakarta.
Soffi Amira - Rabu, 20 Agustus 2025
PSI Tolak Rencana Pramono Buka Ragunan hingga Malam Hari, Pertanyakan Kesiapan Fasilitas
Indonesia
Penyegelan Pulau Reklamasi di Perairan Gili Gede Lombok Tunggu Hasil Observasi Lapangan
Pulau kecil hasil reklamasi di perairan Gili Gede, Kabupaten Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat terancam disegel pemerintah daerah setempat.
Wisnu Cipto - Selasa, 05 Agustus 2025
Penyegelan Pulau Reklamasi di Perairan Gili Gede Lombok Tunggu Hasil Observasi Lapangan
Indonesia
Serba-serbi Gunung Tambora, Pesona Jantung Konservasi Alam Khas Indonesia Timur
Gunung Tambora merupakan satu-satunya balai taman nasional terlengkap di Indonesia
Wisnu Cipto - Kamis, 31 Juli 2025
Serba-serbi Gunung Tambora, Pesona Jantung Konservasi Alam Khas Indonesia Timur
Travel
Korea Utara Buka Resor Pantai Baru demi Cuan di Tengah Sanksi Ketat
Sanksi internasional yang ketat untuk mengekang program senjata Korea Utara telah membuat negara tersebut kekurangan devisa.
Dwi Astarini - Jumat, 25 Juli 2025
Korea Utara Buka Resor Pantai Baru demi Cuan di Tengah Sanksi Ketat
Indonesia
Tidak Perlu Ribet Isi Berbagai Aplikasi Pulang Dari Luar Negeri, Tinggal Isi ALL Indonesia
Data yang diintegrasikan antara lain dalam hal keimigrasian, bea dan cukai, kesehatan, hingga karantina yang sebelumnya diisi oleh penumpang secara terpisah.
Alwan Ridha Ramdani - Kamis, 24 Juli 2025
Tidak Perlu Ribet Isi Berbagai Aplikasi Pulang Dari Luar Negeri, Tinggal Isi ALL Indonesia
Indonesia
Dibekali Kemampuan Bahasa Asing, Personel Satpol PP DKI Jakarta Dikerahkan ke Kawasan Wisata dan Hiburan
Satpol PP Pariwisata bukanlah pembentukan unit baru, melainkan penugasan khusus bagi personel yang sudah ada.
Frengky Aruan - Kamis, 24 Juli 2025
Dibekali Kemampuan Bahasa Asing, Personel Satpol PP DKI Jakarta Dikerahkan ke Kawasan Wisata dan Hiburan
Fun
Menelusuri Jakarta Premium Outlets, Ruang Belanja Baru yang Mengusung Keberlanjutan dan Inklusi
Jakarta Premium Outlets tidak hanya menjadi surga belanja bagi para pencinta fashion, tetapi juga memperkuat citra Indonesia sebagai destinasi belanja kelas dunia.
Ananda Dimas Prasetya - Senin, 21 Juli 2025
Menelusuri Jakarta Premium Outlets, Ruang Belanja Baru yang Mengusung Keberlanjutan dan Inklusi
Travel
Gubernur Jabar KDM Minta Teras Cihampelas Dibongkar, ini nih Sejarah Pembangunannya
Bangunan Teras Cihampelas terhitung sudah ada selama hampir 1 dekade.
Dwi Astarini - Sabtu, 05 Juli 2025
Gubernur Jabar KDM Minta Teras Cihampelas Dibongkar, ini nih Sejarah Pembangunannya
Indonesia
Kabar Gembira! Semua Motor Yamaha Gratis Masuk Ancol pada 4-6 Juli 2025
Semua motor Yamaha gratis masuk Ancol pada 4-6 Juli 2025. Program ini masuk dalam rangka menyambut acara Yamaha Family Day, yang digelar 5 Juli 2025.
Soffi Amira - Jumat, 04 Juli 2025
Kabar Gembira! Semua Motor Yamaha Gratis Masuk Ancol pada 4-6 Juli 2025
Bagikan