Wajah Baru Galeri Indonesia Kaya


Peresmian wajah baru Galeri Indonesia Kaya dihadiri oleh Renitasari Adrian. (Foto: Merahputih.com/Dekritawj)
DI tengah kepadatan lalu-lintas Jakarta, terdapat oase segar. Itulah Galeri Indonesia Kaya (GIK) di Grand Indonesia, Jakarta. Ruang apresiasi seni-budaya ini hadir kembali setelah 2,5 tahun tutup menyusul pandemi COVID-19.
GIK merupakan ruang publik yang didedikasikan untuk masyarakat dan dunia sebagai pertunjukan budaya seni Indonesia. Letaknya sangat strategis, berada di jantung dan pusat bisnis Ibukota.
Bagi kamu para pencinta seni, tak perlu bingung dalam menampilkan atau melihat pertunjukan seni. GIK menjadi wadah yang tepat untuk menikmati semuanya.
Tahun ini, Galeri Indonesia Kaya mengusung tema berbeda dari tahun sebelumnya. Untuk tema tahun 2023, GIK mengambil tema ‘Bhinneka Tunggal Ika’ yang artinya membawa kesenian budaya dari berbagai daerah di Indonesia.
Baca juga:
Koalisi Seni Indonesia dan UNESCO Rilis Sistem Pantau Kebebasan Berkesenian

“Alasan kami hadir kembali di tahun ini karena ingin memperkenalkan kesenian budaya Indonesia ke seluruh masyarakat khususnya remaja hingga dewasa,” ucap Renitasari Adrian, Programme Director di Galeri Indonesia Kaya, kepada Merahputih.com, di Grand Indonesia, Jakarta Pusat, Jumat (12/5).
Ruang publik kesenian ini menjadi tempat satu-satunya di Indonesia yang memadukan konsep edukasi kepada masyarakat dengan menggunakan digital media.
“Konsep dari GIK sendiri mengangkat tentang budaya Indonesia dalam interior sentuhan rotan dengan motif rehung dan kembang tanjung dan parang,” lanjutnya.
Selain itu, GIK menghadirkan tujuh aplikasi yang menarik dan terinspirasi dari ragam kekayaan Indonesia, yaitu Bersatu Padu, Selaras Seriam, Sajian Rasa, Arundaya, Cerita Kita, Arungi, dan Pesona Alam.
Renita juga mengatakan, selain mengusung konsep edukasi berbasis digital, GIK juga ingin memperkenalkan karya-karya yang kreatif dari berbagai komunitas untuk masyarakat luas.
Di samping pameran karya-karya kreatif, juga terdapat program kegiatan menarik yang akan diselenggarakan. Antara lain pertunjukan musik, tarian, teater, monolog, dan pemutaran film.
Baca juga:

Berjalannya GIK selama beberapa tahun terakhir tak terlepas dari dukungan dan komitmen Djarum Foundation untuk memperkenalkan kesenian dan melestarikan budaya Indonesia kepada para pengunjung.
“Dengan adanya program yang kami kembangkan di Galeri Indonesia Kaya ini bisa jadi kesempatan bagi para pelaku seni di industri kreatif agar bisa lebih maju lagi ke depannya” lanjut Renita.
Harapan terbesar Renita adalah ruang publik kesenian ini dapat ditiru oleh pihak atau perusahaan lain. Ruang ini diharapkan bisa menjalin kerjasama yang baik untuk mengembangkan budaya kesenian.
Tiap pertunjukan atau pameran seni di GIK tak memungut biaya sedikit pun alias gratis. Ruang seni ini sudah terbuka untuk umum mulai tanggal 13 Mei 2023. (dkr)
Baca juga:
Bagikan
Hendaru Tri Hanggoro
Berita Terkait
Kisruh Royalti Lagu, Pelaku Usaha dan Seniman Desak DPRD Solo Bubarkan LMKN

Ruang Seni Portabel Pertama Hadir di Sudirman, Buka dengan Pameran ‘Dentuman Alam’
Gamelan Ethnic Music Festival 2025 Siap Digelar, Seniman dari 7 Daerah Bakal Ikut Meramaikan

Seniman Tato Korea Selatan Perjuangan Revisi Tattooist Act, Janjikan Praktik Sesuai Standar Kesehatan dan Keamanan

Seniman Tak Mau Kalah dari Ilmuwan yang Temukan Olo, Ciptakan Warna Baru yang Disebut Yolo

ara contemporary Hadirkan Galeri Seni Beriskan 17 Seniman Asia Tenggarra

Deretan Film yang Pernah Dibintangi Titiek Puspa: Dari Komedi, Drama, hingga Musikal

Kepergian Titiek Puspa, Jokowi: Indonesia Kehilangan Tokoh Inspiratif

Asal Usul Nama Titiek Puspa: dari Menyamarkan Identitas hingga Jadi Ikon Industri Hiburan Indonesia

Perjalanan Hidup Penuh Dedikasi Titiek Puspa di Industri Hiburan Tanah Air
