Ruang Seni Portabel Pertama Hadir di Sudirman, Buka dengan Pameran ‘Dentuman Alam’

Ananda Dimas PrasetyaAnanda Dimas Prasetya - Kamis, 21 Agustus 2025
Ruang Seni Portabel Pertama Hadir di Sudirman, Buka dengan Pameran ‘Dentuman Alam’

LQID Creative Space hadirkan pameran seni. (foto: dok/LQID)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

MerahPutih.com - Mengusung konsep 'The First Portable Urban Art Gallery in Indonesia', tempat ini dirancang sebagai third place—alternatif selain rumah dan kantor—yang menyatukan seni, desain, musik, serta interaksi sosial, sekaligus menghidupkan kembali ruang publik perkotaan.

LQID Creative Space hadir sebagai ruang seni publik portabel pertama di Indonesia, berlokasi di kawasan premium Sudirman 7.8, Jakarta.

Peresmian LQID ditandai dengan pameran perdana bertajuk 'Dentuman Alam' atau Organic Rhythm, kolaborasi antara Popo Mangun (Indonesia) dan Low Moromi (Jepang), di bawah kurasi Gie Sanjaya.

Baca juga:

Pameran Seni Bertajuk Basoeki Abdullah Art Award #5: ‘Conservations With No Things’

Pameran yang berlangsung dari 17 Agustus hingga 5 Oktober 2025 ini mempertemukan dua seniman berbeda latar geografis, namun memiliki sensitivitas yang sama terhadap ritme kehidupan alam dan spiritualitas.

Gie Sanjaya dalam catatan kuratorialnya menegaskan bahwa pameran ini bukan hanya soal gaya, melainkan sebuah dialog antara memori leluhur dan lanskap batin, tubuh dan bumi, keheningan dan ritme.

Karya Low Moromi banyak terinspirasi dari konsep Jepang Yu-un, yakni lanskap mental yang mengambil awan sebagai simbol waktu, ruang, dan rasa. Estetika yang ia tawarkan tidak hanya bersifat visual, melainkan juga psikis dan spiritual—menemukan harmoni dalam ketidaksempurnaan serta kekuatan dalam kesunyian.

Baca juga:

Transformasi ArtMoments Jakarta: Pameran Seni 2025 Usung Tema 'Restoration'

Sementara itu, Popo Mangun menampilkan energi tropis yang mentah, menghidupkan mitos, simbol, dan geometri sakral Nusantara. Fragmen tenun, ukiran, hingga guratan menyerupai bahasa purba muncul bukan sekadar ornamen, melainkan mantra visual yang lahir dari tubuh, ritual, dan pengalaman.

Meski berbeda konteks budaya, karya keduanya berpadu dalam ritme yang sama: ritme alam, waktu, dan jiwa. Pameran ini tidak menciptakan dominasi ruang, melainkan menghadirkan ruang yang bernapas—sebuah perjalanan bersama antara visual dan spiritual, antara bentuk dan makna. (far)

#Seniman #Pameran Seni #Seni #Seni Rupa
Bagikan
Ditulis Oleh

Febrian Adi

part-time music enthusiast. full-time human.

Berita Terkait

Lifestyle
Resmi Ditutup, ini 5 Galeri di Art Jakarta 2025 yang Menarik Perhatian Pengunjung
Galeri di Art Jakarta 2025 ini menarik perhatian pengunjung. Pameran seni itu sudah resmi ditutup pada Minggu (5/10) kemarin.
Soffi Amira - Senin, 06 Oktober 2025
Resmi Ditutup, ini 5 Galeri di Art Jakarta 2025 yang Menarik Perhatian Pengunjung
Fun
Antara Alam dan Modernitas: Konsep Unik VIP Lounge Art Jakarta 2025
Area ini seakan menjadi oasis yang mengajak tamu berhenti sejenak, meresapi keindahan seni dan desain yang berpadu harmonis.
Ananda Dimas Prasetya - Sabtu, 04 Oktober 2025
Antara Alam dan Modernitas: Konsep Unik VIP Lounge Art Jakarta 2025
Fun
Buka Art Jakarta 2025, Menbud Fadli Zon Janji Kirim Perupa Indonesia Ikut Pameran Internasional
Seni rupa dapat menjadi jembatan para seniman lokal dengan panggung seni internasional.
Wisnu Cipto - Jumat, 03 Oktober 2025
Buka Art Jakarta 2025, Menbud Fadli Zon Janji Kirim Perupa Indonesia Ikut Pameran Internasional
Lifestyle
Dari Paris ke Bali, Pameran ‘Light and Shadow Inside Me’ Eugene Kangawa Siap Jadi Koleksi Permanen di Eugene Museum 2026
Seri fotogram ini akan dipamerkan dalam sebuah pameran khusus di Art Basel Paris pada Oktober 2025.
Dwi Astarini - Sabtu, 27 September 2025
Dari Paris ke Bali, Pameran ‘Light and Shadow Inside Me’ Eugene Kangawa Siap Jadi Koleksi Permanen di Eugene Museum 2026
Lifestyle
Art Jakarta 2025 Tampilkan 75 Galeri dari 16 Negara, Kembali Bawa Segmen Unggulan
Art Jakarta 2025 menampilkan 75 galeri dari 16 negara. Nantinya, ada segmen unggulan di Art Jakarta 2025 yang tak boleh dilewatkan.
Soffi Amira - Rabu, 24 September 2025
Art Jakarta 2025 Tampilkan 75 Galeri dari 16 Negara, Kembali Bawa Segmen Unggulan
Fun
JICAF 2025: Pameran Ilustrasi Terbesar di Indonesia Hadirkan Pengalaman Seni 'New Heights'
JICAF 2025 berlangsung 18 September - 5 Oktober 2025 di The Space, Senayan City, Jakarta.
Ananda Dimas Prasetya - Selasa, 23 September 2025
JICAF 2025: Pameran Ilustrasi Terbesar di Indonesia Hadirkan Pengalaman Seni 'New Heights'
Lifestyle
Mengubah Lelah Jadi Perayaan: Instalasi Seni Heineken Hadirkan Pengalaman Afterwork
Heineken menghadirkan pengalaman seru lewat Ahhhterwork. Pengalaman ini mengubah rasa lelah menjadi momen santai.
Soffi Amira - Jumat, 19 September 2025
Mengubah Lelah Jadi Perayaan: Instalasi Seni Heineken Hadirkan Pengalaman Afterwork
Fun
Dari Bali hingga Korea, Art Jakarta 2025 Hadirkan Arus Baru Seni Kontemporer
Art Jakarta 2025 menghadirkan 75 galeri ternama dari 16 negara, baik dari kawasan Asia maupun luar Asia.
Ananda Dimas Prasetya - Kamis, 11 September 2025
Dari Bali hingga Korea, Art Jakarta 2025 Hadirkan Arus Baru Seni Kontemporer
Indonesia
Solo International Performing Arts 2025 Diramaikan 9 Negara, Perkuat Posisi sebagai Kota Budaya Dunia
Tahun ini merupakan pelaksanaan SIPA ke-17.
Dwi Astarini - Kamis, 04 September 2025
Solo International Performing Arts 2025 Diramaikan 9 Negara, Perkuat Posisi sebagai Kota Budaya Dunia
ShowBiz
Mengenang Pramoedya Ananta Toer lewat 'Bunga Penutup Abad'
Kehadiran pertunjukan ini kembali menegaskan bahwa karya-karya Pram tidak hanya bersifat abadi, tetapi juga tetap relevan.
Dwi Astarini - Senin, 01 September 2025
Mengenang Pramoedya Ananta Toer lewat 'Bunga Penutup Abad'
Bagikan