Social Mapping: Jejak Kreatif Pengunjung Museum MACAN di Bienal Sao Paulo Brasil

Ananda Dimas PrasetyaAnanda Dimas Prasetya - Kamis, 13 November 2025
Social Mapping: Jejak Kreatif Pengunjung Museum MACAN di Bienal Sao Paulo Brasil

Karya pengunjung Museum MACAN terpampang di Brasil. (Foto: dok/museum macan)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

MerahPutih.com - Museum MACAN mengumumkan bahwa karya-karya hasil partisipasi pengunjung dalam program Social Mapping, sebuah proyek kolaboratif berkelanjutan karya perupa kelas dunia Oscar Murillo, kini turut dipamerkan di Biennial Sao Paulo ke-36 di Brasil. Karya-karya tersebut menjadi bagian dari instalasi berskala besar Murillo yang berjudul A Song to a Tearful Garden.

Selama Juli dan Agustus, Museum MACAN menjadi salah satu lokasi penyelenggaraan sesi gambar Social Mapping secara global. Program ini mengundang hampir 2.000 peserta dari berbagai rentang usia untuk terlibat langsung dalam kegiatan menggambar bersama di atas kanvas kosong sepanjang 10 meter.

Baca juga:

Melihat Jejak Kolonialisme dan Krisis Lingkungan Karya Kei Imazu di Museum MACAN

Dengan menggunakan berbagai alat seperti pena, pensil, krayon, hingga material eksperimental, para peserta bebas mengekspresikan diri melalui coretan, gestur spontan, dan simbol-simbol visual yang mencerminkan pengalaman pribadi mereka.

Hasil karya kolektif ini kemudian dikirimkan ke Brasil untuk menjadi bagian dari instalasi Murillo di Taman Ibirapuera, lokasi yang berdampingan dengan paviliun utama tempat Biennial Sao Paulo berlangsung.

Sebagai seniman, Oscar Murillo dikenal melalui praktik multidisipliner yang mencakup lukisan, gambar, performans, video, hingga proyek kolaboratif lintas budaya.

Karya-karyanya banyak mengeksplorasi tema tentang komunitas, globalisasi, tenaga kerja, dan pertukaran budaya. Berbasis di London dan Kolombia, Murillo merupakan pemenang Turner Prize 2019 dan telah berpameran di berbagai institusi seni serta bienal bergengsi di seluruh dunia.

Baca juga:

Museum MACAN Gelar Pameran “GORENGAN Bureau”, Karya Adi Sundoro yang Penuh Edukasi

Melalui Social Mapping, Murillo terus menegaskan pentingnya dialog lintas budaya dan pertukaran kreatif global. Proyek ini menjadi ruang pertemuan antara individu dari berbagai negara melalui bahasa universal berupa gambar dan gerak spontan.

Biennial Sao Paulo ke-36, yang mengusung tema Not All Travellers Walk Roads – Of Humanity as Practice, berlangsung dari 6 September 2025 hingga 11 Januari 2026, menghadirkan seniman-seniman internasional yang mengeksplorasi gagasan mengenai empati, kebersamaan, serta praktik kemanusiaan dalam konteks pengalaman kolektif. (Far)

#Seni #Seni Rupa #Museum Macan
Bagikan
Ditulis Oleh

Febrian Adi

part-time music enthusiast. full-time human.

Berita Terkait

Fun
Social Mapping: Jejak Kreatif Pengunjung Museum MACAN di Bienal Sao Paulo Brasil
Museum MACAN menjadi salah satu lokasi penyelenggaraan sesi gambar Social Mapping secara global. Karya perupa kelas dunia Oscar Murillo
Ananda Dimas Prasetya - Kamis, 13 November 2025
Social Mapping: Jejak Kreatif Pengunjung Museum MACAN di Bienal Sao Paulo Brasil
Fun
Antara Alam dan Modernitas: Konsep Unik VIP Lounge Art Jakarta 2025
Area ini seakan menjadi oasis yang mengajak tamu berhenti sejenak, meresapi keindahan seni dan desain yang berpadu harmonis.
Ananda Dimas Prasetya - Sabtu, 04 Oktober 2025
Antara Alam dan Modernitas: Konsep Unik VIP Lounge Art Jakarta 2025
Fun
Buka Art Jakarta 2025, Menbud Fadli Zon Janji Kirim Perupa Indonesia Ikut Pameran Internasional
Seni rupa dapat menjadi jembatan para seniman lokal dengan panggung seni internasional.
Wisnu Cipto - Jumat, 03 Oktober 2025
Buka Art Jakarta 2025, Menbud Fadli Zon Janji Kirim Perupa Indonesia Ikut Pameran Internasional
Lifestyle
Dari Paris ke Bali, Pameran ‘Light and Shadow Inside Me’ Eugene Kangawa Siap Jadi Koleksi Permanen di Eugene Museum 2026
Seri fotogram ini akan dipamerkan dalam sebuah pameran khusus di Art Basel Paris pada Oktober 2025.
Dwi Astarini - Sabtu, 27 September 2025
Dari Paris ke Bali, Pameran ‘Light and Shadow Inside Me’ Eugene Kangawa Siap Jadi Koleksi Permanen di Eugene Museum 2026
Lifestyle
Art Jakarta 2025 Tampilkan 75 Galeri dari 16 Negara, Kembali Bawa Segmen Unggulan
Art Jakarta 2025 menampilkan 75 galeri dari 16 negara. Nantinya, ada segmen unggulan di Art Jakarta 2025 yang tak boleh dilewatkan.
Soffi Amira - Rabu, 24 September 2025
Art Jakarta 2025 Tampilkan 75 Galeri dari 16 Negara, Kembali Bawa Segmen Unggulan
Lifestyle
Mengubah Lelah Jadi Perayaan: Instalasi Seni Heineken Hadirkan Pengalaman Afterwork
Heineken menghadirkan pengalaman seru lewat Ahhhterwork. Pengalaman ini mengubah rasa lelah menjadi momen santai.
Soffi Amira - Jumat, 19 September 2025
Mengubah Lelah Jadi Perayaan: Instalasi Seni Heineken Hadirkan Pengalaman Afterwork
Fun
Dari Bali hingga Korea, Art Jakarta 2025 Hadirkan Arus Baru Seni Kontemporer
Art Jakarta 2025 menghadirkan 75 galeri ternama dari 16 negara, baik dari kawasan Asia maupun luar Asia.
Ananda Dimas Prasetya - Kamis, 11 September 2025
Dari Bali hingga Korea, Art Jakarta 2025 Hadirkan Arus Baru Seni Kontemporer
Indonesia
Solo International Performing Arts 2025 Diramaikan 9 Negara, Perkuat Posisi sebagai Kota Budaya Dunia
Tahun ini merupakan pelaksanaan SIPA ke-17.
Dwi Astarini - Kamis, 04 September 2025
Solo International Performing Arts 2025 Diramaikan 9 Negara, Perkuat Posisi sebagai Kota Budaya Dunia
ShowBiz
Mengenang Pramoedya Ananta Toer lewat 'Bunga Penutup Abad'
Kehadiran pertunjukan ini kembali menegaskan bahwa karya-karya Pram tidak hanya bersifat abadi, tetapi juga tetap relevan.
Dwi Astarini - Senin, 01 September 2025
Mengenang Pramoedya Ananta Toer lewat 'Bunga Penutup Abad'
Fun
Ruang Seni Portabel Pertama Hadir di Sudirman, Buka dengan Pameran ‘Dentuman Alam’
LQID Creative Space hadir sebagai ruang seni publik portabel pertama di Indonesia.
Ananda Dimas Prasetya - Kamis, 21 Agustus 2025
Ruang Seni Portabel Pertama Hadir di Sudirman, Buka dengan Pameran ‘Dentuman Alam’
Bagikan