Wagub DKI Harap Ormas Islam yang Demo Hari Ini Tak Jadi Klaster COVID-19

Wakil Gubernur (Wagub) DKI Jakarta, Ahmad Riza Patria (MP/Asropih)
Merahputih.com - Wakil Gubernur (Wagub) DKI Jakarta, Ahmad Riza Patria menghormati unjuk rasa dari kalangan ormas islam yang memprotes Undang-undang (UU) Omnibus Law Cipta Kerja di Patung Kuda Jakarta Pusat.
Namun, Riza Patria mengingatkan kepada demonstran untuk melaksanakan aksi dengan tertib sesuai dengan aturan UU. Bahkan harus wajib juga menaati protokol kesehatan di tengah wabah corona seperti menggunakan masker dan jaga jarak.
"Terkait demo hari ini, kami menghormati warga Jakarta yang melakukan aksi unjuk rasa," kata Riza di gedung Balaikota DKI, Jakarta Pusat, Selasa (13/10).
Baca Juga
Politikus Gerindra ini juga berpesan bagi masyarakat yang menyampaikan aspirasi terkait UU Cipta Kerja, jangan dilakukan dalam jumlah massa yang cukup besar. Hal itu dikhawatirkan menimbulkan klaster baru COVID-19.
"Dan akhirnya dapat menimbulkan penyebaran COVID-19 dan bahkan menimbulkan suatu klaster baru," terangnya.
Terlebih, Riza meminta kepada massa aksi tak melakukan tindakan anarkis dengan merusak fasilitas umum (fasum) yang ada di Jakarta. Seperti terjadi pada demo pada Kamis (8/10) lalu.
"Tidak ada lagi warga yang melakukan perusakan atau anarkis terkait fasilitas umum transportasi seperti yang terjadi beberapa waktu lalu halte, stasiun, traffic light, cctv, pembatas jalan, cermin, traffic cone dll," paparnya.

Menurut dia, tindakan tersebut dapat dapat merugikan masyarakat, terlebih pembiayaan perbaikan berasal dari uang masyarakat.
"Ini sangat merugikan kita semua, khsusunya masyarakat pengguna transportasi umum," tutupnya.
Adapun diketahui, sebanyak 45 Halte TransJakarta yang ada di Jakarta dirusak massa saat aksi demonstrasi tolak UU Omnibus Law Cipta Kerja, pada Kamis (8/10) lalu.
Baca Juga
Ormas Islam Geruduk Istana Demo UU Cipta Kerja, Arus Lalin Sekitar Monas Ditutup
Pemprov DKI pun harus mengeluarlan biaya sebesar Rp65 miliar untuk perbaikan 45 Halte TransJakarta yang dirusak massa dalam aksi tersebut. "Kerugian untuk halte itu diperkirakan per hari ini Rp 65 miliar," ujar Anies di Halte Transjakarta Bundaran HI, Jakarta Pusat, Sabtu (10/10).
Tak hanya itu ada sejumlah fasilitas umum yang dirusak massa saat aksi Kamis (8/10) lalu diantaranya plang rambu lalu lintas; sejumlah pos polisi; pot tanaman di kawasan Jakpus; dan Bioskop Grand Theater, Pasar Senen, Jakpus. (Asp)
Bagikan
Asropih
Berita Terkait
Usai Insiden Affan Kurniawan Dilindas Rantis Polisi, Prabowo Disebut Ingin Demokrasi Dibangun di Atas Aspirasi yang Sehat

Pramono Ngaku Dipuji Ketua Timses RK Riza Patria setelah Debat Pilkada Jakarta

80.000 Kopdes Merah Putih Dibentuk, Wamendes Jamin Bukan untuk Matikan BUMDes

Wamendes PDT Riza Patria Sebut Koalisi Permanen Gagasan Prabowo Subianto untuk Perjuangkan Kepentingan Rakyat

Wamendes PDTT Ancam Copot Kades yang Terlibat di Perkara Pagar Laut Tangerang

Prabowo Bubarkan Satgas Percepatan Sosialisasi Undang-Undang Cipta Kerja

21 Poin Penting Putusan MK soal Uji Materi UU Cipta Kerja

DPR Minta Pemerintah Tindak Lanjuti Putusan MK Tentang UU Cipta Kerja

Ketua Timses RIDO Ajak Semua Pihak Tak Gunakan Kampanye Hitam di Pilkada Jakarta
MK Kabulkan Sebagian Gugatan Partai Buruh Tentang Cipta Kerja.
