Wacanakan Gaet Ganjar Jadi Capres, Golkar Sedang Pancing PDIP


Golkar. (Foto: Antara)
MerahPutih.com - Partai Golkar membuka wacana untuk mencalonkan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo pada Pilpres 2024. Langkah itu disebut akan ditempuh jika Ganjar tidak dicalonkan oleh PDI Perjuangan (PDIP).
Pengamat kebijakan publik Universitas Serang Raya, Ahmad Sururi menilai, pernyataan yang dilontarkan Wakil Ketua Umum Golkar Nurdin Halid, dapat dimaknai untuk melihat respons PDIP.
Baca Juga:
Golkar Diprediksi Menang Banyak Jika Sukses Gandeng Ganjar di Pilpres 2024
"Bisa dalam pancingan saja, mencoba melemparkan isu bagaimana reaksi partai lain terutama PDIP, hal itu tentunya menjadi hal biasa," kata Sururi kepada wartawan, Selasa, (16/11).
Ia melanjutkan, Golkar saat ini sedang fokus melakukan konsolidasi internal untuk mematangkan rencana mengusung sang Ketum Airlangga Hartanto, maju pada Pilpres 2024.
"Dan menjadi kontradiktif jadinya kalau kita lihat beberapa waktu lalu Airlangga diwacanakan. Ini perlu disikapi kebijakan politiknya benar-benar mendukung Airlangga atau mau Ganjar," ujarnya.
Menurut dia, pernyataan Nurdin Halid hanya untuk melempar isu saja. Golkar diyakini tidak serius mewacanakan mengusung Ganjar yang notabene adalah kader PDIP.
"Karena rencananya Airlangga yang akan diusung," imbuhnya.
Partai Golkar, lanjut Sururi, mahir dalam membaca peluang atau fenomena terkait hal tersebut menjelang kontestasi politik lima tahunan.
"Curi start melalui wacana dengan melempar isu dalam konteks memancing dan menunggu reaksi partai lain," katanya.
Selain itu, Survei Y-Publica menunjukkan, simulasi pasangan calon presiden untuk Pemilu 2024 Perbowo Subianto dan Puan Maharani unggul tipis elektabilitasnya dibandingkan Ganjar Pranowo-Airlangga Hartarto.
Lembaga Survei Y-Publica melakukan simulasi terhadap pasangan capres/cawapres dengan memasangkan lima nama capres paling kuat dengan lima tokoh yang layak menjadi cawapres. Kelima capres tersebut adalah Ganjar Pranowo, Prabowo Subianto, Ridwan Kamil, Anies Baswedan, dan Sandiaga Uno.

Lalu, kelima cawapres adalah Puan Maharani, Airlangga Hartarto, Agus Harimurti Yudhoyono, Erick Thohir, dan Gatot Nurmantyo. Hasilnya pasangan Prabowo-Puan paling diunggulkan oleh publik, bersaing ketat dengan pasangan Ganjar-Airlangga.
"Dalam simulasi terhadap pasangan capres/cawapres, Prabowo-Puan unggul tipis terhadap Ganjar-Airlangga," kata Rudi Hartono.
Prabowo-Puan didukung oleh 85,6 persen, sedangkan yang tidak mendukung 12,1 persen dan sisanya tidak tahu/tidak menjawab 2,3 persen. Pasangan Ganjar-Airlangga didukung oleh 84,1 persen, tidak mendukung 11,2 persen, dan tidak tahu/tidak menjawab 4,7 persen. (Pon)
Baca Juga:
PDIP Diprediksi 'Dorong' Ganjar Jika Partai Lain Calonkan Prabowo atau Anies
Bagikan
Alwan Ridha Ramdani
Berita Terkait
Pemerintah Mengesahkan Kepengurusan DPP PDIP 2025–2030 dalam Waktu Singkat

Vakumnya Posisi Menpora dan Menko Polkam, Golkar Prediksi Reshuffle Kabinet Akan Ada Tahap Lanjutan

Budi Gunawan Kena Reshuffle, Ketua DPP PDIP: Hak Prerogatif Presiden Harus Dihormati

Arif Budimanta Seorang Ekonom, Aktivis Muhammadiyah dan Politikus PDIP Meninggal

Politik Thailand Kembali Bergejolak, PM Sementara Ajukan Pembubaran Parlemen dan Pemilu Baru

Fraksi PDIP Sebut Deddy Sitorus dan Sadarestuwati Minta Maaf, Pelajaran Etika Bagi PDIP

Komentar PDIP Soal Partai Politik Nonaktifkan Anggota DPR

Fraksi PDIP Setuju Tunjangan di Luar Batas Dihentikan, Beri Ultimatum ke Anggota

Muhammad Sarmuji Minta Kader DPRD Golkar Utamakan Kebijakan Pro Rakyat

Golkar Ingatkan Kritik Terhadap DPR Wajar Tapi Jangan Sampai Berubah Menjadi Kebencian yang Bisa Perlebar Jurang Perpecahan Bangsa
