Virologi UGM Sebut Vaksin Sinovac Bukan Solusi Hentikan Pandemi

Andika PratamaAndika Pratama - Kamis, 20 Agustus 2020
Virologi UGM Sebut Vaksin Sinovac Bukan Solusi Hentikan Pandemi

Ilustrasi vaksin COVID-19. Foto: Istimewa

Ukuran:
14
Audio:

MerahPutih.com - Pakar virologi dari FKKMK UGM, dr. Mohamad Saifudin Hakim menilai, vaksin Sinovac yang tengah diujicoba pemerintah Indonesia bukan solusi menghentikan pandemi. Pasalnya, wabah virus corona sebelumnya seperti SARS-CoV an MERS-CoV sebelumnya berhasil dihentikan tanpa vaksin.

"Vaksin bukan satu-satunya cara menghentikan pandemi COVID-19. Ada cara lain yang lebih efektif yakni disiplin menerapkan sosial distancing, menjaga kebersihan dan kesehatan," ujar Hakim di Yogyakarta, Kamis (20/8).

Baca Juga

50 Persen Lebih Kasus COVID-19 di Indonesia Disumbang 20 Kota Besar

Bahkan, beberapa negara seperti Tiongkok, Korea Selatan, Selandia Baru, Taiwan, mereka pun bisa sukses menekan peningkatan kasus COVID-19 dengan upaya-upaya pencegahan penularan yang dilaksanakan dengan baik dan disiplin.

Ia mnejelaskan Indonesia saat ini tengah melakukan uji klinis vaksin Sinovac yang berasal dari China. Namun, ia menegaskan pemerintah tidak perlu terburu-buru mengklaim vaksin tersebut sebagai solusi jitu penyembuhan corona.

Pabrik produksi vaksin milik China National Pharmaceutical Group (Sinopharm) di Beijing, China, 11 April 2020. (ANTARA FOTO/Xinhua/Zhang Yuwei/pras)
Pabrik produksi vaksin milik China National Pharmaceutical Group (Sinopharm) di Beijing, China, 11 April 2020. (ANTARA FOTO/Xinhua/Zhang Yuwei/pras)

Pasalnya, banyak kandidat vaksin yang sudah menjalani uji fase 3 namun gagal karena ternyata terbukti tidak efektif. Banyak penelitian sudah menunjukkan bahwa antibodi yang terbentuk setelah infeksi SARS-CoV-2 secara alami ternyata tidak bertahan lama, akan menghilang dalam 2-3 bulan.

“Jangan terburu-buru menyimpulkan bahwa vaksin yang sedang diuji klinis saat ini pasti akan efektif dan sudah pasti menjadi pilihan untuk diedarkan. Ini kesimpulan yang terlalu dini,” tegasnya.

Bila nanti vaksin Sinovac berhasil lolos uji coba dan dijadikan program imunisasi nasional, ia berharap pemerintah Indonesia bisa secepatnya membuat vaksin serupa. Ia yakin teknologi pembuatan vaksin terinaktivasi sudah dimiliki oleh PT. Biofarma.

Baca Juga

Sejak Maret, Pasien Sembuh COVID-19 di RSD Wisma Atlet Lebih dari 9.000 Orang

“Tentu akan lebih mudah dipastikan jika kita mampu memproduksi vaksin sendiri, dibandingkan jika harus membeli dari produsen dari luar negeri,” pungkasnya

Ujicoba vaksin Sinovac kini sudah memasuki fase ke 3. Sejumlah relawan telah disuntikkan vaksin ini sebagai uji coba efikasi atau keandalan vaksin tersebut. (Teresa Ika/Yogyakarta)

#Vaksin Covid-19
Bagikan
Ditulis Oleh

Andika Pratama

Berita Terkait

Indonesia
[HOAKS atau FAKTA]: Vaksin COVID-19 Terkoneksi Bluetooth di Aplikasi Handphone
Informasi ini diunggah akun Facebook “Jefri Papahnya Aqiela”.
Frengky Aruan - Senin, 09 Juni 2025
[HOAKS atau FAKTA]: Vaksin COVID-19 Terkoneksi Bluetooth di Aplikasi Handphone
Indonesia
[HOAKS atau FAKTA]: Kasus Autoimun Meroket Akibat Vaksinasi COVID-19
Reaktivitas silang antara protein SARS-CoV-2 pada vaksin dan protein manusia dapat menyebabkan berbagai kondisi autoimun, dari dermatitis ringan, kerusakan organ, kelumpuhan, sampai kematian.
Wisnu Cipto - Rabu, 09 Oktober 2024
[HOAKS atau FAKTA]: Kasus Autoimun Meroket Akibat Vaksinasi COVID-19
Indonesia
[HOAKS atau FAKTA]: Vaksin COVID-19 AstraZeneca Penyebab Sakit Jantung
Beredar narasi yang mengeklaim vaksin Astrazeneca merupakan penyebab jantung terasa sakit tanpa sebab.
Frengky Aruan - Jumat, 09 Agustus 2024
[HOAKS atau FAKTA]: Vaksin COVID-19 AstraZeneca Penyebab Sakit Jantung
Lifestyle
Kemenkes Jelaskan Vaksin COVID-19 AstraZeneca Disebut Timbulkan Thrombocytopenia Syndrome
Dwi Astarini - Kamis, 02 Mei 2024
Kemenkes Jelaskan Vaksin COVID-19 AstraZeneca Disebut Timbulkan Thrombocytopenia Syndrome
Indonesia
Indonesia Miliki Sisa Vaksin COVID-19 Sekitar 5,22 Juta Dosis
Terdapat sebanyak 1.345 kasus aktif pada Januari hingga Maret 2024. Adapun kasus mingguan mencapai 28 kasus, dan pengecekan mingguan sebanyak 7.700 kasus.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 26 Maret 2024
Indonesia Miliki Sisa Vaksin COVID-19 Sekitar 5,22 Juta Dosis
Indonesia
Menkes Pastikan Vaksinasi COVID-19 Berbayar Mulai Tahun Depan
"Tahun depan (berbayar). Karena diminta sampai akhir tahun ini masih ditanggung negara," kata Budi di Balai Kota DKI Jakarta, Jakarta Pusat, Senin (24/7).
Andika Pratama - Senin, 24 Juli 2023
Menkes Pastikan Vaksinasi COVID-19 Berbayar Mulai Tahun Depan
Indonesia
IDI Tetap Sarankan Vaksin Ke-4 Meski Pandemi COVID-19 Telah Berakhir
Indonesi tengah memasuki fase endemi COVID-19. Ketua Satgas COVID-19 yang juga Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Erlina Burhan menyarankan masyarakat untuk tetap melaksanakan vaksinasi keempat atau booster kedua.
Mula Akmal - Kamis, 22 Juni 2023
IDI Tetap Sarankan Vaksin Ke-4 Meski Pandemi COVID-19 Telah Berakhir
Dunia
WHO Nyatakan Anak dan Remaja Sehat Tidak Perlu Vaksin COVID-19
rganisasi Kesehatan Dunia (WHO) merilis pembaruan rekomendasi vaksinasi COVID-19 pada Selasa (29/3).
Zulfikar Sy - Kamis, 30 Maret 2023
WHO Nyatakan Anak dan Remaja Sehat Tidak Perlu Vaksin COVID-19
Indonesia
Usia 18 Tahun ke Atas Sudah Bisa Vaksin Booster Pakai IndoVac, Catat Syaratnya
Pemberian vaksin ini ditujukan bagi mereka yang berusia 18 tahun ke atas. Sebelumnya vaksin IndoVac hanya diberikan pada Lansia, atau masyarakat berusia di atas 60 tahun.
Andika Pratama - Rabu, 08 Maret 2023
Usia 18 Tahun ke Atas Sudah Bisa Vaksin Booster Pakai IndoVac, Catat Syaratnya
Indonesia
Kemenkes Sebut Booster Vaksin Kedua Mampu Perkuat Kekebalan Tubuh
Kementerian Kesehatan (Kemenkes) memastikan bakal terus mengawal hingga pandemi COVID-19 resmi dinyatakan tuntas.
Mula Akmal - Jumat, 17 Februari 2023
Kemenkes Sebut Booster Vaksin Kedua Mampu Perkuat Kekebalan Tubuh
Bagikan