Wisata Dunia

Venesia Mulai Batasi Wisman, Kenakan Tiket Masuk

Hendaru Tri HanggoroHendaru Tri Hanggoro - Kamis, 25 April 2024
Venesia Mulai Batasi Wisman, Kenakan Tiket Masuk

Venesia mungkin akan mulai mengenakan biaya lebih banyak selama waktu-waktu tertentu dalam setahun untuk mengurangi jumlah wisman. (Foto: YouTube/EpicCityWalk)

Ukuran:
14
Audio:

MerahPutih.com - Venesia mulai membatasi jumlah wisatawan mancanegara (wisman) dengan menerapkan sistem pendaftaran daring dan bayaran masuk untuk para wisman.

"Venesia menjadi kota pertama di dunia pada hari Kamis yang memperkenalkan sistem pembayaran bagi wisatawan dalam upaya mengurangi jumlah pengunjung yang memadati kanal selama puncak musim liburan," tulis reuters.com (25/4).

Tiap pengunjung yang tidak menginap harus membayar biaya masuk daring sebesar 5 Euro (Rp 86.450) sebelum menyusuri kota laguna ini mulai 25 April, yang termasuk hari libur nasional dan hari pertama dari 29 hari yang direncanakan memungut tiket masuk.

Namun, jangan bayangkan Venesia menyediakan pintu masuk layaknya taman hiburan untuk memastikan orang memiliki izin masuk.

Baca juga:

Bradley Cooper Ingin 'Maestro' Tayang Perdana di Venesia

Pengawas akan memeriksa secara acak dan mengeluarkan denda antara 50-300 Euro (Rp 800 ribu-Rp 5 juta) kepada siapa pun yang tak mendaftar dan membayar.

“Belum pernah ada yang melakukan hal ini sebelumnya,” kata Wali Kota Venesia Luigi Brugnaro kepada wartawan awal bulan ini. "Kami tidak menutup kota ini... kami hanya berusaha menjadikannya lebih layak huni."

Tahun lalu, 20 juta orang mengunjungi Venesia. Setengah dari jumlah itu bermalam di hotel atau tempat liburan. Populasi penduduk di Venesia saat ini berjumlah sekitar 49.000 jiwa.

Venesia nyaris lolos dari daftar "Warisan Dunia dalam Bahaya" UNESCO tahun lalu. Badan PBB tersebut memutuskan bahwa ekosistem kota ini rapuh dan berisiko kewalahan oleh pariwisata massal.

Selain memberlakukan biaya masuk, kota ini juga melarang kapal pesiar besar berlayar ke laguna Venesia dan mengumumkan batasan baru mengenai jumlah rombongan wisatawan.

Baca juga:

Pasang Tinggi, Banjir Rendam Venesia

“Fenomena pariwisata massal menimbulkan tantangan bagi semua kota wisata di Eropa,” kata Simone Venturini, pengurus wisata setempat.

“Tetapi karena lebih kecil dan lebih rapuh, negara ini bahkan lebih terkena dampak dari fenomena ini dan oleh karena itu mereka mengambil tindakan lebih awal dibandingkan negara lain untuk mencoba menemukan solusi,” tambahnya.

Pembelian tiket tahun ini masih dalam tahap percobaan. Venturini mengatakan bahwa Venesia mungkin akan mulai mengenakan biaya lebih banyak selama waktu-waktu tertentu dalam setahun untuk mengurangi jumlah wisman. (dru)

Baca juga:

Venesia Batasi Kelompok Turis dan Penggunaan Pengeras Suara

#Travel #Italia #Wisata
Bagikan
Ditulis Oleh

Hendaru Tri Hanggoro

Berkarier sebagai jurnalis sejak 2010 dan bertungkus-lumus dengan tema budaya populer, sejarah Indonesia, serta gaya hidup. Menekuni jurnalisme naratif, in-depth, dan feature. Menjadi narasumber di beberapa seminar kesejarahan dan pelatihan jurnalistik yang diselenggarakan lembaga pemerintah dan swasta.

Berita Terkait

Travel
Aji Mumpung Banget ini, Seoul Tawarkan Paket Wisata dengan Kelas Tari 'KPop Demon Hunters'
'KPop Demon Hunters' telah menjadi panduan tidak resmi bagi wisatawan asing.
Dwi Astarini - Rabu, 10 September 2025
Aji Mumpung Banget ini, Seoul Tawarkan Paket Wisata dengan Kelas Tari 'KPop Demon Hunters'
Travel
Airbnb & SEVENTEEN Hadirkan Pengalaman Eksklusif di Seoul, LA, dan Tokyo, Bikin Pengalaman tak hanya Konser Biasa
Airbnb Experiences ini mulai diluncurkan Kamis (21/8) di Seoul dan akan segera hadir di Los Angeles dan Tokyo, bertepatan dengan tur mendatang SEVENTEEN, ‘SEVENTEEN WORLD TOUR [NEW_]’.
Dwi Astarini - Kamis, 21 Agustus 2025
Airbnb & SEVENTEEN Hadirkan Pengalaman Eksklusif di Seoul, LA, dan Tokyo, Bikin Pengalaman tak hanya Konser Biasa
Travel
Cara Ramah Pulau Jeju Ingatkan Wisatawan yang Bertingkah, tak ada Hukuman
Pulau ini meluncurkan pengumuman etika multibahasa pertama di Korea.
Dwi Astarini - Kamis, 21 Agustus 2025
Cara Ramah Pulau Jeju Ingatkan Wisatawan yang Bertingkah, tak ada Hukuman
Indonesia
PSI Tolak Rencana Pramono Buka Ragunan hingga Malam Hari, Pertanyakan Kesiapan Fasilitas
Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung, berencana membuka Ragunan hingga malam hari. Namun, hal itu langsung ditolak keras oleh fraksi PSI DPRD DKI Jakarta.
Soffi Amira - Rabu, 20 Agustus 2025
PSI Tolak Rencana Pramono Buka Ragunan hingga Malam Hari, Pertanyakan Kesiapan Fasilitas
Dunia
Arkeolog Temukan Bukti Penyintas Letusan Gunung Vesuvius Kembali Tinggal di Reruntuhan Pompeii
Pompeii setelah tahun 79 muncul kembali, bukan sebagai kota, melainkan sebagai kumpulan bangunan yang rapuh dan suram, semacam kamp.
Dwi Astarini - Kamis, 07 Agustus 2025
Arkeolog Temukan Bukti Penyintas Letusan Gunung Vesuvius Kembali Tinggal di Reruntuhan Pompeii
Indonesia
Nasib Pemain Serie A di Ujung Tanduk! Gaji Bakal Dipotong Jika Timnya Degradasi
Aturan pemotongan gaji akan berlaku mulai musim berikutnya setelah degradasi
Angga Yudha Pratama - Kamis, 07 Agustus 2025
Nasib Pemain Serie A di Ujung Tanduk! Gaji Bakal Dipotong Jika Timnya Degradasi
Indonesia
Penyegelan Pulau Reklamasi di Perairan Gili Gede Lombok Tunggu Hasil Observasi Lapangan
Pulau kecil hasil reklamasi di perairan Gili Gede, Kabupaten Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat terancam disegel pemerintah daerah setempat.
Wisnu Cipto - Selasa, 05 Agustus 2025
Penyegelan Pulau Reklamasi di Perairan Gili Gede Lombok Tunggu Hasil Observasi Lapangan
Indonesia
Serba-serbi Gunung Tambora, Pesona Jantung Konservasi Alam Khas Indonesia Timur
Gunung Tambora merupakan satu-satunya balai taman nasional terlengkap di Indonesia
Wisnu Cipto - Kamis, 31 Juli 2025
Serba-serbi Gunung Tambora, Pesona Jantung Konservasi Alam Khas Indonesia Timur
Travel
Korea Utara Buka Resor Pantai Baru demi Cuan di Tengah Sanksi Ketat
Sanksi internasional yang ketat untuk mengekang program senjata Korea Utara telah membuat negara tersebut kekurangan devisa.
Dwi Astarini - Jumat, 25 Juli 2025
Korea Utara Buka Resor Pantai Baru demi Cuan di Tengah Sanksi Ketat
Indonesia
Tidak Perlu Ribet Isi Berbagai Aplikasi Pulang Dari Luar Negeri, Tinggal Isi ALL Indonesia
Data yang diintegrasikan antara lain dalam hal keimigrasian, bea dan cukai, kesehatan, hingga karantina yang sebelumnya diisi oleh penumpang secara terpisah.
Alwan Ridha Ramdani - Kamis, 24 Juli 2025
Tidak Perlu Ribet Isi Berbagai Aplikasi Pulang Dari Luar Negeri, Tinggal Isi ALL Indonesia
Bagikan