Venesia Mulai Batasi Wisman, Kenakan Tiket Masuk


Venesia mungkin akan mulai mengenakan biaya lebih banyak selama waktu-waktu tertentu dalam setahun untuk mengurangi jumlah wisman. (Foto: YouTube/EpicCityWalk)
MerahPutih.com - Venesia mulai membatasi jumlah wisatawan mancanegara (wisman) dengan menerapkan sistem pendaftaran daring dan bayaran masuk untuk para wisman.
"Venesia menjadi kota pertama di dunia pada hari Kamis yang memperkenalkan sistem pembayaran bagi wisatawan dalam upaya mengurangi jumlah pengunjung yang memadati kanal selama puncak musim liburan," tulis reuters.com (25/4).
Tiap pengunjung yang tidak menginap harus membayar biaya masuk daring sebesar 5 Euro (Rp 86.450) sebelum menyusuri kota laguna ini mulai 25 April, yang termasuk hari libur nasional dan hari pertama dari 29 hari yang direncanakan memungut tiket masuk.
Namun, jangan bayangkan Venesia menyediakan pintu masuk layaknya taman hiburan untuk memastikan orang memiliki izin masuk.
Baca juga:
Pengawas akan memeriksa secara acak dan mengeluarkan denda antara 50-300 Euro (Rp 800 ribu-Rp 5 juta) kepada siapa pun yang tak mendaftar dan membayar.
“Belum pernah ada yang melakukan hal ini sebelumnya,” kata Wali Kota Venesia Luigi Brugnaro kepada wartawan awal bulan ini. "Kami tidak menutup kota ini... kami hanya berusaha menjadikannya lebih layak huni."
Tahun lalu, 20 juta orang mengunjungi Venesia. Setengah dari jumlah itu bermalam di hotel atau tempat liburan. Populasi penduduk di Venesia saat ini berjumlah sekitar 49.000 jiwa.
Venesia nyaris lolos dari daftar "Warisan Dunia dalam Bahaya" UNESCO tahun lalu. Badan PBB tersebut memutuskan bahwa ekosistem kota ini rapuh dan berisiko kewalahan oleh pariwisata massal.
Selain memberlakukan biaya masuk, kota ini juga melarang kapal pesiar besar berlayar ke laguna Venesia dan mengumumkan batasan baru mengenai jumlah rombongan wisatawan.
Baca juga:
“Fenomena pariwisata massal menimbulkan tantangan bagi semua kota wisata di Eropa,” kata Simone Venturini, pengurus wisata setempat.
“Tetapi karena lebih kecil dan lebih rapuh, negara ini bahkan lebih terkena dampak dari fenomena ini dan oleh karena itu mereka mengambil tindakan lebih awal dibandingkan negara lain untuk mencoba menemukan solusi,” tambahnya.
Pembelian tiket tahun ini masih dalam tahap percobaan. Venturini mengatakan bahwa Venesia mungkin akan mulai mengenakan biaya lebih banyak selama waktu-waktu tertentu dalam setahun untuk mengurangi jumlah wisman. (dru)
Baca juga:
Bagikan
Hendaru Tri Hanggoro
Berita Terkait
Aji Mumpung Banget ini, Seoul Tawarkan Paket Wisata dengan Kelas Tari 'KPop Demon Hunters'

Airbnb & SEVENTEEN Hadirkan Pengalaman Eksklusif di Seoul, LA, dan Tokyo, Bikin Pengalaman tak hanya Konser Biasa

Cara Ramah Pulau Jeju Ingatkan Wisatawan yang Bertingkah, tak ada Hukuman

PSI Tolak Rencana Pramono Buka Ragunan hingga Malam Hari, Pertanyakan Kesiapan Fasilitas

Arkeolog Temukan Bukti Penyintas Letusan Gunung Vesuvius Kembali Tinggal di Reruntuhan Pompeii

Nasib Pemain Serie A di Ujung Tanduk! Gaji Bakal Dipotong Jika Timnya Degradasi

Penyegelan Pulau Reklamasi di Perairan Gili Gede Lombok Tunggu Hasil Observasi Lapangan

Serba-serbi Gunung Tambora, Pesona Jantung Konservasi Alam Khas Indonesia Timur

Korea Utara Buka Resor Pantai Baru demi Cuan di Tengah Sanksi Ketat

Tidak Perlu Ribet Isi Berbagai Aplikasi Pulang Dari Luar Negeri, Tinggal Isi ALL Indonesia
