Vaksin untuk Mencegah Malaria Akhirnya Ditemukan

Muchammad YaniMuchammad Yani - Jumat, 09 Agustus 2019
Vaksin untuk Mencegah Malaria Akhirnya Ditemukan

Vaksin Pertama Untuk Melawan Malaria (foto: Pexels/EVG Photos)

Ukuran:
14
Audio:

DI beberapa negara, malaria merupakan sebuah penyakit yang bisa menjadi pembunuh. Bahkan menurut World Health Organization (WHO), tahun 2017 sebanyak 435.000 kematian disebabkan oleh malaria dan 200.000 diantaranya adalah anak-anak.

Sebagian besar, penyakit Malaria terjadi di Afrika di mana kemiskinan membuat mereka tidak bisa mencegah penyakit ini. Melansir laman the things, sekarang ada harapan baru, vaksin untuk malaria baru saja ditemukan dan diharapkan bisa menyelamatkan ratusan ribu nyawa orang.

Baca juga: 4 Alasan Kenapa Perlu Membiarkan Anak 'Nakal' Pada Masanya

Vaksin Diutamakan Untuk Anak Anak (foto: Pexels Dazzle Jam)
Vaksin Diutamakan Untuk Anak Anak (foto: Pexels Dazzle Jam)

Vaksin baru ini dinamakan dengan RSS,S (koma termasuk ke dalam namanya). Vaksin baru tersebut nantinya akan di uji coba di tiga negara Afrika yaitu Kenya, Ghana, dan Malawi.

Baca juga: Ternyata Kepribadianmu Bisa Melindungi Dari Serangan Penyakit

Vaksin RSS,S akan diberikan kepada anak-anak terlebih dahulu, dikarenakan mereka belum terkena infeksi yang cukup parah. Selain itu keterbatasan vaksin juga menjadi alasan mengapa anak-anak lebih didahulukan.

Diperkirakan hingga saat ini sudah lebih dari 360.000 anak-anak sudah divaksinasi sebagai bagian dari program WHO. Malawi sudah mulai memvaksin anak-anak di bawah usia dua tahun. Sementara Ghana dan Kenya masih bekerja dengan WHO untuk menentukan batas usia yang bisa diberikan vaksinasi.

Vaksin Belum Sepenuhnya Sempurna (foto: Pexels Mike Stazio)
Vaksin Belum Sepenuhnya Sempurna (foto: Pexels Mike Stazio)

Mungkin kamu akan mengira bahwa vaksin RSS,S akan efektif. Sayangnya, vaksin ini hanya mencegah 4 dari 10 infeksi. Namun semua itu tetap di apresiasi oleh semua orang, karena sebelumnya tidak ada vaksin malaria yang efektif sama sekali.

Masalah lain yang dimiliki adalah vaksin ini membutuhkan empat dosis untuk membangun kekebalan seumur hidupnya. Alhasil orang dengan kondisi ekonomi dibawah rata-rata akan memiliki masalah baru saat mengambil izin untuk dilakukan vaksin.

Baca juga: Enggak Konvensional, Homeschooling Justru Bikin Anak 'Merdeka'

Memang vaksin ini kurang efektif, tapi ini bisa menjadi sebuah permulaan untuk ke depannya. Sebenarnya pernah terdapat vaksin yang dikatakan bisa menyembuhkan malaria, tetapi jika pengguna vaksin tidak kuat dia bisa menjadi autis. (ape)

#Vaksinasi #Nyamuk Malaria #Info Kesehatan
Bagikan
Ditulis Oleh

Muchammad Yani

Lebih baik keliling Indonesia daripada keliling hati kamu

Berita Terkait

Indonesia
Rencana Kenaikan Iuran BPJS Kesehatan Belum Dapat 'Lampu Hijau' DPR, Legislator Soroti Pentingnya Keadilan Sosial dan Akurasi Data Penerima Bantuan Iuran
Irma mendorong BPJS Kesehatan untuk bekerja sama dengan Badan Pusat Statistik
Angga Yudha Pratama - Kamis, 28 Agustus 2025
Rencana Kenaikan Iuran BPJS Kesehatan Belum Dapat 'Lampu Hijau' DPR, Legislator Soroti Pentingnya Keadilan Sosial dan Akurasi Data Penerima Bantuan Iuran
Indonesia
[HOAKS atau FAKTA]: Suhu Dingin dan Kabut di Jabodetabek Hasil Rekayasa agar Angka Penyakit TBC Meningkat
Akun Facebook “Jefri Papahnya Aqiela” menyebut, rekayasa cuaca itu dilakukan agar penyakit TBC kembali tinggi sehingga berdampak pada penggunaan vaksin dan obat.
Frengky Aruan - Minggu, 06 Juli 2025
[HOAKS atau FAKTA]: Suhu Dingin dan Kabut di Jabodetabek Hasil Rekayasa agar Angka Penyakit TBC Meningkat
Indonesia
Klaim Vaksin HPV Sebabkan Kemandulan, Ini Penjelasan Ahli yang Bikin Plong
Semakin cepat terdeteksi, semakin tinggi peluang kesembuhannya
Angga Yudha Pratama - Kamis, 26 Juni 2025
Klaim Vaksin HPV Sebabkan Kemandulan, Ini Penjelasan Ahli yang Bikin Plong
Indonesia
[HOAKS atau FAKTA]: Vaksin Disiapkan Sebelum Penyakitnya Muncul, Sebabkan Kebodohan hingga Mandul
Tengah viral di media sosial informasi yang menyebut vaksin sengaja disiapkan sebelum penyakit tersebut muncul.
Frengky Aruan - Rabu, 11 Juni 2025
[HOAKS atau FAKTA]: Vaksin Disiapkan Sebelum Penyakitnya Muncul, Sebabkan Kebodohan hingga Mandul
Indonesia
[HOAKS atau FAKTA]: Ada Bantuan Sosial Bagi Peserta Uji Coba Vaksin TBC Bill Gates
TurnBackHoax menelusuri klaim pemberian bantuan sosial di laman resmi kemensos.go.id dan kemkes.go.id melalui mesin pencarian Google.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 27 Mei 2025
[HOAKS atau FAKTA]: Ada Bantuan Sosial Bagi Peserta Uji Coba Vaksin TBC Bill Gates
Indonesia
[HOAKS atau FAKTA]: Vaksin mRNA, TBC, dan Malaria Disebarkan Lewat Udara, Efeknya Memicu Sesak Napas
Informasi tersebut diunggah akun Facebook “Jefri Papahnya Aqiela”
Frengky Aruan - Minggu, 25 Mei 2025
[HOAKS atau FAKTA]: Vaksin mRNA, TBC, dan Malaria Disebarkan Lewat Udara, Efeknya Memicu Sesak Napas
Indonesia
Gerindra Kawal Uji Coba Vaksin TBC Teranyar, Alasan BPOM Sudah Berikan Izin Pakai
Fraksi Partai Gerindra menegaskan bahwa seluruh proses harus dikawal dengan transparan dan akuntabel.
Alwan Ridha Ramdani - Jumat, 16 Mei 2025
Gerindra Kawal Uji Coba Vaksin TBC Teranyar, Alasan BPOM Sudah Berikan Izin Pakai
Indonesia
Indonesia Peringkat ke-6 Tertinggi Anak Tidak Diimunisasi di Dunia, Ini 4 Akar Masalahnya
Hingga April 2025, Kemenkes dan UNDP menyelenggarakan Pekan Imunisasi Dunia.
Wisnu Cipto - Jumat, 21 Maret 2025
Indonesia Peringkat ke-6 Tertinggi Anak Tidak Diimunisasi di Dunia, Ini 4 Akar Masalahnya
Indonesia
1,3 Juta Anak Indonesia Sama Sekali Tidak Pernah Imunisasi, Peringkat 6 Tertinggi di Dunia
Terungkap 1,3 juta anak di Indonesia sama sekali belum mendapatkan vaksin imunisasi untuk meningkatkan kekebalan tubuh terhadap penyakit tertentu.
Wisnu Cipto - Jumat, 21 Maret 2025
1,3 Juta Anak Indonesia Sama Sekali Tidak Pernah Imunisasi, Peringkat 6 Tertinggi di Dunia
Indonesia
Puncak Kasus DBD Terjadi April, Dinkes DKI Siapkan Strategi ini
Puncak kasus DBD terjadi April ini. Dinkes DKI pun menyiapkan strategi untuk menanggulangi penyakit tersebut.
Soffi Amira - Kamis, 13 Maret 2025
Puncak Kasus DBD Terjadi April, Dinkes DKI Siapkan Strategi ini
Bagikan