Ternyata Kepribadianmu Bisa Melindungi Dari Serangan Penyakit


Kepribadian bisa mempengaruhi kekebalan sistem imun. (Foto: inc.com)
SEPERTI tidak ada kaitannya, memang dianggap konyol bagaimana mungkin kepribadianmu bisa berhubungan dengan kesehatan atau kekebalan seseorang terhadap serangan penyakit. Meskipun begitu, hasil penelitian yang dilakukan oleh University of Nottingham ternyata berkata lain lho!
Penelitian yang dilakukan tahun 2014 ini menunjukkan hasil tes yang menyimpulkan bahwa kepribadian seseorang bisa memperngaruhi kekebalan tubuh terhadap penyakit lewat beberapa sampel darah dari gen yang berbeda. Yuk kita lihat kesimpulan dari penelitian tersebut.
Baca juga:
Ilmuwan: Kepribadian Seseorang Bisa Diketahui dari Cara Menggunakan Ponsel
1. Sampel darah dari partisipan yang memiliki lima dimensi kepribadian yang berbeda

Dilansir dari laman sciencedaily, para ilmuwan dari University of Nottingham melakukan penelitian terhadap hubungan antara kesehatan dengan kepribadian seseorang.
Dari penelitian yang dilakukan pada bulan Desember 2014 tersebut, mereka menggunakan sampel darah dari partisipan yang telah melakukan tes lima dimensi kepribadian antara lain extroversion, neuroticism, opennes, agreeablesness, dan conscientiusness.
2. Ekstrovert lebih kebal penyakit

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa para partisipan yang memiliki kepribadian ekstrovert secara signifikan dikaitkan dengan peningkatan gen pro-inflammatory yang membantu memberantas penyakit. Sehingga dapat disimpulkan bahwa ekstrovert lebih kuat dan memiliki kekebalan sistem imun yang lebih aktif.
Baca juga:
4 Zodiak ini Ternyata Pintar Menyembunyikan Kepribadian Asli Mereka
3. Introverts lebih rentan sakit

Sedangkan orang dengan kepribadian yang lebih teliti atau lebih berhati-hati seperti para introvert, memiliki ekspresi gen pro-inflammatory yang kurang daripada para ekstrovert, sehingga lebih rentan terserang penyakit.
4. Kenapa kepribadian bisa terkait dengan kesehatan?

Meskipun telah disimpulkan bahwa ekstrovert lebih memiliki imun yang kuat, tetapi para ilmuwan belum bisa memastikan apakah kepribadian yang mempengaruhi biologi atau biologi yang mempengaruhi kepribadian seseorang. Meskipun begitu, mereka memiliki tebakan dengan eksposur yang sederhana.
Semakin sering kamu keluar dan berhubungan dengan orang banyak, maka akan lebih banyak kesempatan kamu berhubungan dengan segala jenis bakteri atau virus yang bisa membuatmu merasa sakit.
Maka dari itu, tubuhmu akan memberikan warning terhadap sistem kekebalan tubuh sehingga mereka akan bekerja lebih berat. Maka dari itu banyaknya bakteri yang telah dikenal oleh tubuhmu akan membuat dinding pertahanan yang lebih kuat agar kamu tidak mudah terserang penyakit.
Mudahnya, tubuhmu sudah terbiasa dengan banyak bakteri dan telah tahu cara membuat pertahanannya sehingga kamu tidak mudah terserang penyakit. (shn)
Baca juga:
Bagikan
Ananda Dimas Prasetya
Berita Terkait
DPR Desak Pemerintah Perkuat Respons KLB Malaria di Parigi Moutong

Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut

Menkes AS Pecat Ribuan Tenaga Kesehatan, Eks Pejabat CDC Sebut Pemerintah Bahayakan Kesehatan Masyarakat

Intermittent Fasting, antara Janji dan Jebakan, Bisa Bermanfaat Juga Tingkatkan Risiko Kardiovaskular

Rencana Kenaikan Iuran BPJS Kesehatan Belum Dapat 'Lampu Hijau' DPR, Legislator Soroti Pentingnya Keadilan Sosial dan Akurasi Data Penerima Bantuan Iuran

Tiga Fase yang Perlu Diwaspadai Saat Terpapar Campak, Demam Tinggi hingga Ruam Menghitam

Prabowo Janji Bikin 500 Rumah Sakit, 66 Terbangun di Pulau Tertinggal, Terdepan dan Terluar

Prabowo Resmikan Layanan Terpadu dan Institut Neurosains Nasional di Rumah Sakit Pusat Otak Nasional

Viral Anak Meninggal Dunia dengan Cacing di Otak, Kenali Tanda-Tanda Awal Kecacingan yang Sering Dikira Batuk Biasa

Apa Itu Campak? Ini Penjelasan Lengkap dan Fakta KLB di Sumenep, Jawa Timur
