Psikopat dan Sosiopat, Ketahui Dahulu Perbedaan Keduanya


Ilustrasi, perbedaan psikopat dan sosiopat (Foto: pixabay/8385)
SESUNGGUHNYA kamu tidak akan dengan mudah menemukan definisi dari kedua kondisi kelainan mental ini di dunia medis, karena biasanya para dokter tidak akan mendiagnosa seseorang sebagai psikopat atau sosiopat. Mereka menggunakan istilah yang berbeda, antisocial personality disorder, yaitu gangguan kepribadian antisosial. Lantas, apa sih makna, perbedaan, dan persamaan dari keduanya?
1. Apa itu sosiopat?

Dilansir dari healthyplace.com, sosiopat merupakan seseorang dengan kepribadian yang antisosial. Menurut buku Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders (DSM-5) yang dirilis oleh American Psychiatric Association pada tahun 2013 menjelaskan bahwa sosiopat merupakan gangguan personalitas yang masuk dalam kategori B.
Meskipun gangguan sosiopat baru bisa didiagnosa pada umur 18 keatas, namun beberapa sifat ini biasanya telah muncul sebelum umur 15. Diantaranya seperti sering berbohong dan menipu, agresif secara fisik, sembrono dan tidak memikirkan keselamatan diri sendiri maupun orang lain, tidak bertanggung jawab, dan kurangnya penyesalan ketika melakukan kesalahan. Pernah merasakannya? Bisa jadi kamu mengidap kondisi serupa.
Sosiopat cenderung mudah gelisah, suka berubah-ubah, dan rentan meledak-ledak emosinya. Mereka biasanya lebih tidak teredukasi dibandingkan psikopat, mengalami kesulitan untuk mempertahankan suatu pekerjaan, atau tinggal di satu tempat yang lama. Orang dengan kondisi ini juga merasakan kesulitan untuk menjalin hubungan dengan orang lain.
Di mata orang lain, sosiopat dianggap sebagai sosok yang mengganggu dan tidak menentu. Kejahatan yang mereka lakukan biasanya tidak terencana, spontan, dan serampangan. Sosiopat lebih mudah diidentifikasi karena mereka cenderung ceroboh ketimbang gangguan kondisi mental lainnya, psikopat.
2. Apa itu Psikopat?

Berbeda dengan sosiopat, psikopat kesulitan membentuk ikatan emosional atau merasakan empati yang mendalam terhadap seseorang. Psikopat cenderung agresif, dan menganggap orang lain sebagai objek untuk kesenangan mereka.
Meskipun mereka tidak memiliki empati, tetapi mereka cenderung menarik dan memiliki kepribadian yang disukai banyak orang. Mereka bersifat manipulatif dan dapat dengan mudah meraih kepercayaan dari orang lain. Mereka pandai meniru emosi, sehingga orang-orang akan sulit untuk curiga jika mereka ternyata psikopat. Biasanya mereka memiliki pendidikan yang tinggi dan pekerjaan yang tetap.
Baca juga:
Awas, Jika Memiliki Ciri Ini Bisa Jadi Kamu Seorang Psikopat!
Penyuka Pahit Cenderung Psikopat
Biasanya psikopat sangatlah baik dalam hal manipulasi, sehingga kemungkinan mereka akan memiliki keluarga serta hubungan jangka panjang yang tidak mencurigai sifat dasar mereka sebagai seorang psikopat. Ketika melakukan kejahatan, mereka akan melakukannya dengan hati-hati dan merencanakan segala-galanya.
3. psikopat vs sosiopat

Tidak seperti sosiopat, psikopat cenderung tenang dan teliti. Mereka dapat disebut sebagai sosok berdarah dingin sehingga membuat mereka bisa menjadi kriminal yang sangat efektif. Mereka lebih sulit diidentifikasi ketimbang sosiopat.
Dari sudut pandang diagnostik, penyebab dari psikopat itu berbeda dengan sosiopat. Psikopat merupakan sesuatu gangguan yang didapat dari turunan, sedangkan sosiopat merupakan pengaruh dari lingkungan yang dialami seseorang. Psikopat berhubungan dengan gangguan psikologis yang menyebabkan kurangnya bagian otak, yang mengatur dan mengendalikan impuls kontrol bahkan emosi.
Baca juga:
1 dari 5 Pemimpin Bisnis Dunia Saat Ini Cenderung Menjadi Psikopat
Di sisi lain, sosiopat lebih kepada korban trauma masa lalu atau siksaan fisik maupun emosional sejak kecil. Secaara umum, psikopat lebih langka dari sosiopat, dan dianggap sebagai antisocial personality disorder yang paling berbahaya. Ini dibuktikan dari Ted Bundy, Dennis Rader, dan John Wayne Gacy, yang merupakan kriminal terkemuka dan juga pembunuh berantai, semuanya tergolong psikopat.
Terakhir, benar adanya. Dari Kedua gangguan kesehatan yang mungkin sering kalian lihat dari film, hampir 50% pembunuh berantai merupakan psikopat. (shn)
Bagikan
Ananda Dimas Prasetya
Berita Terkait
Pramono Tegaskan tak Ada Peningkatan Penyakit Campak

Dinkes DKI Catat 218 Kasus Campak hingga September, tak Ada Laporan Kematian

DPR Desak Pemerintah Perkuat Respons KLB Malaria di Parigi Moutong

Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut

Menkes AS Pecat Ribuan Tenaga Kesehatan, Eks Pejabat CDC Sebut Pemerintah Bahayakan Kesehatan Masyarakat

Intermittent Fasting, antara Janji dan Jebakan, Bisa Bermanfaat Juga Tingkatkan Risiko Kardiovaskular

Rencana Kenaikan Iuran BPJS Kesehatan Belum Dapat 'Lampu Hijau' DPR, Legislator Soroti Pentingnya Keadilan Sosial dan Akurasi Data Penerima Bantuan Iuran

Prabowo Janji Bikin 500 Rumah Sakit, 66 Terbangun di Pulau Tertinggal, Terdepan dan Terluar

Prabowo Resmikan Layanan Terpadu dan Institut Neurosains Nasional di Rumah Sakit Pusat Otak Nasional

Viral Anak Meninggal Dunia dengan Cacing di Otak, Kenali Tanda-Tanda Awal Kecacingan yang Sering Dikira Batuk Biasa
