Kesehatan

Vaksin untuk Kanker Mungkin akan Tersedia Sebelum 2030

Ananda Dimas PrasetyaAnanda Dimas Prasetya - Selasa, 18 Oktober 2022
Vaksin untuk Kanker Mungkin akan Tersedia Sebelum 2030

Teknologi mRNA dalam vaksin COVID-19 dapat digunakan kembali untuk menyerang sel kanker. (Foto: freepik/freepik)

Ukuran:
14
Audio:

VAKSIN yang menargetkan kanker dapat tersedia sebelum akhir dekade. Demikian menurut tim peneliti di balik kesuksesan salah satu vaksin COVID-19 selama pandemi.

Pasangan Ugur Sahin dan Ozlem Tureci yang ikut mendirikan BioNTech, perusahaan Jerman yang bermitra dengan Pfizer untuk memproduksi vaksin mRNA COVID-19 revolusioner, mengatakan mereka telah membuat terobosan yang memicu optimisme mereka terhadap vaksin kanker di tahun-tahun mendatang.

Berbicara di BBC pada Minggu (16/10) dengan Laura Kuenssberg, Prof Türeci menggambarkan bagaimana teknologi mRNA di jantung vaksin COVID-19 BioNTech dapat digunakan kembali sehingga sistem kekebalan prima untuk menyerang sel kanker alih-alih menyerang virus Corona.

Ketika ditanya kapan vaksin kanker berdasarkan mRNA mungkin siap digunakan pada pasien, Prof Sahin mengatakan vaksin itu bisa tersedia sebelum 2030.

Baca juga:

Alasan Vaksin Meningitis Penting bagi Jemaah Haji dan Umroh

Cara kerja vaksin

Vaksin untuk Kanker Mungkin akan Tersedia Sebelum 2030
Vaksin tersebut diharapkan dapat digunakan untuk kanker usus, melanoma dan jenis kanker lainnya. (Foto: freepik/rawpixel.com)

Vaksin mRNA COVID-19 bekerja dengan mengangkut instruksi genetik untuk protein lonjakan yang tidak berbahaya pada virus COVID-19 ke dalam tubuh. Instruksi diambil oleh sel yang menghasilkan protein lonjakan.

Protein ini atau antigen, kemudian digunakan sebagai petunjuk yang memberi tahu antibodi sistem kekebalan dan pertahanan lain apa yang harus dicari dan diserang.

Pendekatan yang sama dapat dilakukan untuk memperkuat sistem kekebalan untuk mencari dan menghancurkan sel kanker, kata Tureci selaku kepala petugas medis BioNTech. Bukannya membawa kode yang mengidentifikasi virus, vaksin tersebut berisi instruksi genetik untuk antigen kanker, protein yang menempel pada permukaan sel tumor.

BioNTech sedang mengerjakan vaksin kanker mRNA sebelum pandemi melanda, tetapi perusahaan itu putar haluan untuk memproduksi vaksin COVID-19 dalam menghadapi keadaan darurat global.

Perusahaan tersebut sekarang memiliki beberapa vaksin kanker dalam uji klinis. Tureci mengatakan pengembangan dan keberhasilan vaksin Pfizer/BioNTech yang mirip dengan suntikan Moderna COVID-19, bermanfaat dalam proyek vaksin kanker mereka.

Baca juga:

Baru, Terapi Kanker dengan Menggunakan Virus

Tantangan vaksin kanker

Vaksin untuk Kanker Mungkin akan Tersedia Sebelum 2030
BioNTech sedang mengerjakan vaksin kanker mRNA sebelum pandemi, tetapi putar haluan untuk memproduksi vaksin COVID-19. (Foto: freepik/prostooleh)

Perusahaan Jerman itu berharap untuk mengembangkan pengobatan untuk kanker usus, melanoma, dan jenis kanker lainnya. Tetapi rintangan besar terbentang di depan. Sel-sel kanker yang membentuk tumor dapat dipenuhi dengan berbagai macam protein yang berbeda, sehingga sangat sulit untuk membuat vaksin yang menargetkan semua sel kanker dan tidak ada jaringan sehat.

Tureci memberi tahu Kuenssberg bahwa BioNTech telah mempelajari cara membuat vaksin mRNA lebih cepat selama pandemi, dan memiliki pemahaman yang lebih baik tentang bagaimana sistem kekebalan tubuh manusia merespons mRNA.

Perkembangan yang intens dan peluncuran yang cepat dari suntikan COVID-19 juga telah membantu regulator obat-obatan mencari cara untuk menyetujui vaksin. “Ini pasti akan mempercepat juga vaksin kanker kita,” tambahnya.

Namun, Tureci tetap berhati-hati tentang pekerjaan itu. “Sebagai ilmuwan, kami selalu ragu untuk mengatakan bahwa kami akan memiliki obat untuk kanker. Kami memiliki sejumlah terobosan dan kami akan terus mengerjakannya,” jelasnya. (aru)

Baca juga:

Protein pada Darah Dapat Menunjukkan Risiko Kanker dan Diabetes

#Vaksinasi #Kanker #Kesehatan #Sains
Bagikan
Ditulis Oleh

Ananda Dimas Prasetya

nowhereman.. cause every second is a lesson for you to learn to be free.

Berita Terkait

Indonesia
Pramono Tegaskan tak Ada Peningkatan Penyakit Campak
Pemerintah DKI melalui dinas kesehatan akan melakukan penanganan kasus campak agar tidak terus menyebar.
Dwi Astarini - Jumat, 12 September 2025
Pramono Tegaskan tak Ada Peningkatan Penyakit Campak
Indonesia
Dinkes DKI Catat 218 Kasus Campak hingga September, tak Ada Laporan Kematian
Langkah cepat yang diambil jajaran Dinkes DKI untuk mencegah penyakit campak salah satunya ialah melalui respons penanggulangan bernama ORI (Outbreak Response Immunization).
Dwi Astarini - Selasa, 09 September 2025
Dinkes DKI Catat 218 Kasus Campak hingga September, tak Ada Laporan Kematian
Indonesia
DPR Desak Pemerintah Perkuat Respons KLB Malaria di Parigi Moutong
Lonjakan kasus malaria yang kembali terjadi setelah daerah tersebut sempat dinyatakan eliminasi pada 2024 itu harus menjadi perhatian serius pemerintah pusat dan daerah.
Dwi Astarini - Kamis, 04 September 2025
DPR Desak Pemerintah Perkuat Respons KLB Malaria di Parigi Moutong
Lifestyle
Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut
Stres dapat bermanifestasi pada gangguan di permukaan kulit.
Dwi Astarini - Kamis, 04 September 2025
Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut
Dunia
Menkes AS Pecat Ribuan Tenaga Kesehatan, Eks Pejabat CDC Sebut Pemerintah Bahayakan Kesehatan Masyarakat
Menkes AS juga menghapus program pencegahan penyakit yang krusial.
Dwi Astarini - Rabu, 03 September 2025
Menkes AS Pecat Ribuan Tenaga Kesehatan, Eks Pejabat CDC Sebut Pemerintah Bahayakan Kesehatan Masyarakat
Lifestyle
Intermittent Fasting, antara Janji dan Jebakan, Bisa Bermanfaat Juga Tingkatkan Risiko Kardiovaskular
Mereka yang membatasi makan kurang dari delapan jam sehari memiliki risiko 135 persen lebih tinggi meninggal akibat penyakit kardiovaskular.
Dwi Astarini - Selasa, 02 September 2025
Intermittent Fasting, antara Janji dan Jebakan, Bisa Bermanfaat Juga Tingkatkan Risiko Kardiovaskular
Indonesia
Rencana Kenaikan Iuran BPJS Kesehatan Belum Dapat 'Lampu Hijau' DPR, Legislator Soroti Pentingnya Keadilan Sosial dan Akurasi Data Penerima Bantuan Iuran
Irma mendorong BPJS Kesehatan untuk bekerja sama dengan Badan Pusat Statistik
Angga Yudha Pratama - Kamis, 28 Agustus 2025
Rencana Kenaikan Iuran BPJS Kesehatan Belum Dapat 'Lampu Hijau' DPR, Legislator Soroti Pentingnya Keadilan Sosial dan Akurasi Data Penerima Bantuan Iuran
Indonesia
Prabowo Janji Bikin 500 Rumah Sakit, 66 Terbangun di Pulau Tertinggal, Terdepan dan Terluar
Presiden Prabowo juga menargetkan membangun total 500 rumah sakit berkualitas tinggi sehingga nantinya ada satu RS di tiap kabupaten dalam periode 4 tahun ini.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 26 Agustus 2025
Prabowo Janji Bikin 500 Rumah Sakit, 66 Terbangun di Pulau Tertinggal, Terdepan dan Terluar
Indonesia
Prabowo Resmikan Layanan Terpadu dan Institut Neurosains Nasional di Rumah Sakit Pusat Otak Nasional
Presiden Prabowo yakin RS PON Mahar Mardjono dapat menjadi Center of Excellence bagi RS-RS yang juga menjadi pusat pendidikan dan riset, terutama yang khusus berkaitan dengan otak dan saraf.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 26 Agustus 2025
Prabowo Resmikan Layanan Terpadu dan Institut Neurosains Nasional di Rumah Sakit Pusat Otak Nasional
Indonesia
Viral Anak Meninggal Dunia dengan Cacing di Otak, Kenali Tanda-Tanda Awal Kecacingan yang Sering Dikira Batuk Biasa
Riza Chalid, selaku pemilik manfaat PT Orbit Terminal Merak, merupakan salah satu dari delapan tersangka baru dalam kasus korupsi tata kelola minyak mentah
Angga Yudha Pratama - Jumat, 22 Agustus 2025
Viral Anak Meninggal Dunia dengan Cacing di Otak, Kenali Tanda-Tanda Awal Kecacingan yang Sering Dikira Batuk Biasa
Bagikan