Vaksin Terbatas, Vaksinasi COVID-19 Harus Dibarengi Penelitian Lanjutan

Alwan Ridha RamdaniAlwan Ridha Ramdani - Kamis, 28 Januari 2021
Vaksin Terbatas, Vaksinasi COVID-19 Harus Dibarengi Penelitian Lanjutan

Vaksinasi COVID di Istana. (Foto: Tangkapan Layar)

Ukuran:
14
Audio:

MerahPutih.com - Vaksinasi COVID-19 tidak menjamin segera hilangnya pandemi. Vaksin hanya salah satu cara untuk menekan jumlah kasus infeksi yang disebabkan virus SARS CoV-2 tersebut.

Ahli Epidemologi Matematika ITB Nuning Nuraini mengatakan, jumlah vaksin yang ada di dunia, termasuk di Indonesia, saat ini sangat terbatas. Padahal vaksin yang dibutuhkan sangat banyak untuk mempercepat mata rantai penularan COVID-19.

Baca Juga:

9.200 Vial Vaksin Sinovac Tiba di Indramayu

Agar vaksinasi semakin efektif maka perlu dibarengi dengan penerapan protokol kesehatan secara ketat, yakni memakai masker, mencuci tangan dan menjaga jarak.

“Oleh karena itu tidak ada perbedaan vaksin di-running masyarakat harus tetap menjalankan protokol kesehatan dengan ketat. Karena justru yang sudah divaksin itu kan tidak dijamin 100 persen (tidak tertular COVID-19),” kata Nuning, saat dihubungi merahputih.com, baru-baru ini.

Setelah divaksin, masih diperlukan pemantauan dan penelitian lebih lanjut. Mulai dari pemantauan terhadap Kejadian Ikutan Pasca-Imunisasi (KIPI) atau efek maupun khasiat vaksin.

Vaksin COVID-19 yang diberikan pemerintah saat ini memenuhi sejumlah kriteria, di antaranya, harus orang-orang yang benar-benar sehat dan tidak punya penyakit bawaan.
Perlu diperhatikan juga bahwa vaksin Covid-19 saat ini bersifat sangat baru dan diberikan berdasarkan izin darurat.

"Sepemahaman saya vaksin COVID ini kan cukup cepat itu, mulai pertama penelitian sampai rilis ini satu tahun, langsung eksekusi,” katanya.

Presiden Jokowi sedang divaksin. (Foto: Tangkapan Layar)
Presiden Jokowi sedang divaksin. (Foto: Tangkapan Layar)

Karena dalam masa darurat, maka vaksin ini diterapkan pararel dengan penelitian lanjutan. Pada waktu normal, uji klinis vaksin memakan waktu lebih dari setahun untuk menjadikan vaksin tersebut definitif.

Ia juga mewanti-wanti agar pemberian vaksin sesuai dengan yang direkomendasikan, misalnya dari sisi usia penerima sampai orang yang tidak memiliki penyakit bawaan. Sehingga pihak kedokteran maupun vaksinator harus terus waspada agar tidak terjadi pemberian vaksin terhadap orang yang tidak direkomendasikan.

“Karena vaksin ini masih dalam pararel dengan penelitiannya, jadi harus benar-benar orang yang sehat yang menerimanya,” katanya.

Meski demikian, sejauh ini Nuning mengaku belum menerima KIPI atau efek dari program vaksinasi nasional.

Hal tersebut karena jumlah yang divaksin masih sedikit. Sementara dari sisi khasiat juga masih dalam proses observasi. Masih peru waktu untuk membentuk antibodi dan seterusnya. (Iman Ha/Jawa Barat)

Baca Juga:

Menkes Minta Tenaga Kesehatan Segera Ikut Vaksinasi

#Vaksinasi #Vaksin Covid-19 #COVID-19
Bagikan

Berita Terkait

Lifestyle
Ciri-Ciri dan Risiko Warga Yang Alami Long COVID
Gejala long COVID tidak selalu sama pada setiap orang. Sebagian mengalami hanya satu keluhan, seperti sesak napas atau kelelahan (fatigue), sementara yang lain menghadapi kombinasi beberapa gangguan.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 12 Agustus 2025
Ciri-Ciri dan Risiko Warga Yang Alami Long COVID
Indonesia
[HOAKS atau FAKTA]: Suhu Dingin dan Kabut di Jabodetabek Hasil Rekayasa agar Angka Penyakit TBC Meningkat
Akun Facebook “Jefri Papahnya Aqiela” menyebut, rekayasa cuaca itu dilakukan agar penyakit TBC kembali tinggi sehingga berdampak pada penggunaan vaksin dan obat.
Frengky Aruan - Minggu, 06 Juli 2025
[HOAKS atau FAKTA]: Suhu Dingin dan Kabut di Jabodetabek Hasil Rekayasa agar Angka Penyakit TBC Meningkat
Indonesia
Klaim Vaksin HPV Sebabkan Kemandulan, Ini Penjelasan Ahli yang Bikin Plong
Semakin cepat terdeteksi, semakin tinggi peluang kesembuhannya
Angga Yudha Pratama - Kamis, 26 Juni 2025
Klaim Vaksin HPV Sebabkan Kemandulan, Ini Penjelasan Ahli yang Bikin Plong
Indonesia
Kemenkes Temukan 1 Kasus Positif COVID dari 32 Spesimen Pemeriksa
Kemenkes menjabarkan saat ini ada 179 kasus COVID-19, dengan 1 kasus positif dari 32 pemeriksaan yang ditemukan
Wisnu Cipto - Senin, 16 Juni 2025
Kemenkes Temukan 1 Kasus Positif COVID dari 32 Spesimen Pemeriksa
Indonesia
178 Orang Positif COVID-19 di RI, Jemaah Haji Pulang Batuk Pilek Wajib Cek ke Faskes Terdekat
Batuk-pilek disertai sesak napas dalam waktu kurang dari 14 hari setelah kembali dari Tanah Suci.
Wisnu Cipto - Senin, 16 Juni 2025
178 Orang Positif COVID-19 di RI, Jemaah Haji Pulang Batuk Pilek Wajib Cek ke Faskes Terdekat
Indonesia
Semua Pasien COVID-19 di Jakarta Dinyatakan Sembuh, Tren Kasus Juga Terus Menurun Drastis
Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta menegaskan bahwa situasi COVID-19 di Ibu Kota tetap terkendali
Angga Yudha Pratama - Jumat, 13 Juni 2025
Semua Pasien COVID-19 di Jakarta Dinyatakan Sembuh, Tren Kasus Juga Terus Menurun Drastis
Indonesia
Jakarta Tetap Waspada: Mengungkap Rahasia Pengendalian COVID-19 di Ibu Kota Mei 2025
Ani mengimbau masyarakat untuk terus menjaga kesehatan dan kebersihan lingkungan
Angga Yudha Pratama - Rabu, 11 Juni 2025
Jakarta Tetap Waspada: Mengungkap Rahasia Pengendalian COVID-19 di Ibu Kota Mei 2025
Indonesia
[HOAKS atau FAKTA]: Vaksin Disiapkan Sebelum Penyakitnya Muncul, Sebabkan Kebodohan hingga Mandul
Tengah viral di media sosial informasi yang menyebut vaksin sengaja disiapkan sebelum penyakit tersebut muncul.
Frengky Aruan - Rabu, 11 Juni 2025
[HOAKS atau FAKTA]: Vaksin Disiapkan Sebelum Penyakitnya Muncul, Sebabkan Kebodohan hingga Mandul
Indonesia
[HOAKS atau FAKTA]: Vaksin COVID-19 Terkoneksi Bluetooth di Aplikasi Handphone
Informasi ini diunggah akun Facebook “Jefri Papahnya Aqiela”.
Frengky Aruan - Senin, 09 Juni 2025
[HOAKS atau FAKTA]: Vaksin COVID-19 Terkoneksi Bluetooth di Aplikasi Handphone
Indonesia
KPK Minta Tolong BRI Bantu Usut Kasus Korupsi Bansos Presiden Era COVID-19
KPK meminta bantuan BRI untuk memberikan informasi mengenai fasilitas kredit
Wisnu Cipto - Jumat, 06 Juni 2025
KPK Minta Tolong BRI Bantu Usut Kasus Korupsi Bansos Presiden Era COVID-19
Bagikan