Usut Korupsi Garuda, KPK Kembali Panggil Mertua Dian Sastro
Ilustrasi pesawat Garuda Indonesia / GMF. (Merahputih.com/Rizki Fitrianto)
MerahPutih.com -Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menjadwalkan pemeriksaan terhadap mertua aktris Dian Sastrowardoyo, Adiguna Sutowo terkait kasus dugaan korupsi pengadaan pesawat dan 50 mesin pesawat Airbus A330-300 untuk PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk pada periode 2004-2015.
Putra bungsu dari Direktur Utama Pertamina era Orde Baru Ibnu Sutowo itu akan diperiksa dalam kapasitasnya sebagai saksi untuk tersangka mantan Direktur Utama PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk Emirsyah Satar.
"Adiguna dipanggil untuk penyidikan tersangka ESA (Emisryah Satar)," kata Juru Bicara KPK, Febri Diansyah saat dikonfirmasi, Rabu (11/4).
Selain Adiguna, KPK juga menjadwalkan pemeriksaan terhadap Direktur Teknik PT Citilink M Aruan dan Presiden Commissioner PT Samuel Sekuritas Indonesia Suharta Herman Budiman.
Kemudian, mantan EVP Engineering, Maintenance and information system PT Garuda Indonesia Sunarko Kuntjoro dan mantan VP Network PT Garuda Indonesia Risnandi. "Mereka juga selaku saksi untuk penyidikan tersangka ESA," ujar Febri.
Kemarin, anak dari Adiguna, Maulana Indraguna Sutowo telah memenuhi panggilan penyidik. Dia juga diperiksa sebagai saksi untuk tersangka Emirsyah. Suami Dian Sastro itu diperiksa dalam kapasitasnya sebagai Direktur Utama PT Mugi Rekso Abadi.
Belum diketahui tujuan pemeriksaan Adiguna dalam kasus yang juga telah menjerat pendiri PT Mugi Rekso Abadi, lainnya Soetikno Soedarjo. Diduga adik dari pengusaha Ponco Sutowo itu akan dikorek soal peran perusahaan dalam proses pengadaan di perusahaan plat merah itu.
Dalam kasus korupsi di PT Garuda Indonesia ini, Emirsyah diduga menerima suap dari Rolls-Royce, perusahaan mesin asal Inggris, berupa uang dan aset yang diberikan melalui pendiri PT Mugi Rekso Abadi sekaligus Beneficial Owner Connaught International Pte Ltd Soetikno Soedarjo.
Suap tersebut diberikan Rolls-Royce kepada Emirsyah terkait pengadaan pesawat dan 50 mesin pesawat Airbus A330-300 untuk PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk pada periode 2004-2015.
Dari hasil penyidikan, suap yang diterima Emirsyah mencapai € 1,2 juta dan US$ 180 ribu atau setara Rp 20 miliar. Suap berupa barang yang diterima Emirsyah yakni berjumlah US$ 2 juta yang tersebar di Indonesia dan Singapura.
Meski telah ditetapkan sebagai tersangka sejak 16 Januari 2017, penyidik KPK sampai saat ini belum juga menahan Emirsyah dan Soetikno. (Pon)
Baca juga berita terkait di: Kata Suami Dian Sastro Usai Diperiksa KPK
Bagikan
Ponco Sulaksono
Berita Terkait
Praswad Sebut Ada Indikasi Kuat Korupsi di Proyek Whoosh, Minta KPK Bertindak Independen
KPK Sita Pabrik dan Pipa 7,6 KM PT BIG di Cilegon Terkait Kasus Jual Beli Gas PGN
Kembali Dipanggil, KPK Dalami Hubungan Rajiv dengan Tersangka Kasus Korupsi CSR BI
Terungkap, Oknum Wartawan Mengaku Bisa Amankan Kasus Pemerasan TKA di KPK Ternyata Pemain Lama
Peluang Luhut Dipanggil Terkait Dugaan Korupsi Proyek Whoosh, Begini Jawaban KPK
Politisi NasDem Dipanggil KPK Setelah Rekan Separtainya Jadi Tersangka Korupsi Rp 28 Miliar, Siapa Lagi yang Kecipratan Dana PSBI OJK?
Sekjen DPR Mangkir dari Pemeriksaan Korupsi Rumah Jabatan, KPK Jadwalkan Ulang
Kantornya Digeledah Kejaksaan, Bea Cukai Anggap Bagian Pengumpulan Data
Ketua Bawaslu Rahmat Bagja Dilaporkan ke KPK, Diduga Korupsi Proyek Command Center
Dipenjara 5 Tahun, Nicolas Sarkozy Jadi Eks Presiden Prancis Pertama Masuk Bui