Upacara Wor, Kunci Panjang Umur dan Kesehatan Suku Biak Papua

Ananda Dimas PrasetyaAnanda Dimas Prasetya - Rabu, 08 Januari 2025
Upacara Wor, Kunci Panjang Umur dan Kesehatan Suku Biak Papua

Tradisi Wor diyakini juga sebagai upacara nyanyian adat. (ANTARA FOTO/Sakti Karuru/tom)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

Merahputih.com - Masyarakat Papua Suku Biak punya budaya upacara Wor yang merupakan ritual pengenalan siklus hidup manusia dan alam.

Suku Biak merupakan salah satu kelompok suku besar bermukim di sana. Orang Biak melakukan upacara Wor sejak zaman nenek moyang hingga terjaga sampai sekarang.

Tradisi Wor diyakini juga sebagai upacara nyanyian adat. Oleh karena itu, Wor dianggap sakral. Ia berfungsi melindungi seseorang dalam peran peralihan sosialnya dalam rangkaian upacara tradisi seputar lingkaran hidup atau siklus hidup dalam budaya orang Biak.

Baca juga:

Menikmati Macam Rasa Kesegaran Buah di Es Matoa Khas Papua yang Kaya Manfaat

Macam-Macam Upacara Wor

Jika bicara soal upacara Wor maka konteksnya akan sangat luas sekali. Tiap peralihan kehidupan yang terjadi dalam hidup orang Biak, maka Wor-nya berbeda pula.

Ada yang disebut Wor Fasfesmandwampur. Ia berarti ikatan untuk menahan. Dimaknai sebagai upacara syukuran ibu hamil. Wor ini dilaksanakan sejak anak masih dalam kandungan ibunya.

Adapula Wor Fasasnai, diperuntukkan memperlihatkan bayi atay anak yang lahir kepada alam, agar penguasa alam dan segala isinya mengenal bayi atau anak yang baru lahir.

Wor anunbesop membawa atau mengantar anak turun ke bawah) atau wor mengantar anak keluar dari kamar (anun berurido).

Baca juga:

Papeda, Sajian Sagu Lengket Makanan Pokok Orang Papua

Tujuan Upacara Wor

Tujuan serangkaian Wor di atas memperkenalkan bayi kepada lingkungan sosialnya. Mulai dari alam lingkungannya tempat ia bakal tumbuh besar, ke kerabat yang nyata dan tidak nyata.

Sementara itu ada Wor Anmam. Dimaknai sebagai upacara di mana anak mulai masuk masa tumbuh gigi.

Lalu ada Wor famarmar dan Sraikir Kneram. Sebuah upacara mengenakan pakaian atau cawat bagi anak laki-laki. Lalu Wor Sraikir Kneram adalah upacara melobangi telinga bagi seorang anak perempuan.

Kemudian ada Wor Papaf (Penyapihan) adalah upacara di mana bayi sudah masuk nasa penyapihan. Bayi sudah mulai terbiasa makan makanan lain di luar asi.

Adapula Wor Kapanaknik, adalah Wor atau upacara cukur rambut diperuntukan pada anak 6-8 tahun.

Ada upacara Wor Kabor, dikaitkan dengan upacara yang mirip dengan sunatan. Di mana ada aktivitas menusuk dan bori yang berarti di atas sesuatu jadi mengiris atau menusuk bagian atas penis alat kelamin laki-laki.

Ada lagu namanya Upacara Wor Farbakbuk. Dimaknai sebagai upacara perkawinan di mana dalam prosesnya ada beberapa tahapan seperti Wor Ramrem, Wor Yakye, wafwofer, dan Wor Anenfasus.

Dan ada pula upacara Wor Farbabei yakni upacara berkabung. Di mana mengantungkan sesuatu pada tubuh sebagai oleh-oleh atau kenangan dari saudara yang meninggal. (Tka)

#Budaya #Tradisi #Papua
Bagikan
Ditulis Oleh

Tika Ayu

Berita Terkait

Indonesia
Ibu Hamil Meninggal Setelah Ditolak Berbagai RS di Papua, Ini Respon Prabowo dan Menkes
Apabila ditemukan indikasi pelanggaran, akan dikenakan sanksi tegas bagi rumah sakit yang diduga menolak pasien.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 25 November 2025
Ibu Hamil Meninggal Setelah Ditolak Berbagai RS di Papua, Ini Respon Prabowo dan Menkes
Indonesia
Krisis Pembiayaan, Pemerintah Pusat Siap Selamatkan Mahasiswa Papua di Luar Negeri
Banyak mahasiswa asal Papua yang belajar di luar negeri belum menerima beasiswa dari pemerintah daerah. Pemerintah pusat akan mengambil alih pembiayaan melalui LPDP.
Ananda Dimas Prasetya - Selasa, 25 November 2025
Krisis Pembiayaan, Pemerintah Pusat Siap Selamatkan Mahasiswa Papua di Luar Negeri
ShowBiz
Menenun Cerita Lintas Budaya: Kolaborasi Artistik Raja Rani dan Linying
The Breeze: Swim Swim Capsule Collection
Ananda Dimas Prasetya - Rabu, 12 November 2025
Menenun Cerita Lintas Budaya: Kolaborasi Artistik Raja Rani dan Linying
Fun
IdeaFest 2025 Angkat Tema '(Cult)ivate the Culture', Ajak Kreator Indonesia Menghidupkan Budaya Lewat Inovasi
IdeaFest 2025 kembali digelar di JICC Senayan, Jakarta. Mengusung tema “(Cult)ivate the Culture”, festival kreatif ini hadir dengan 120 sesi dan 500 pembicara inspiratif.
Ananda Dimas Prasetya - Jumat, 31 Oktober 2025
IdeaFest 2025 Angkat Tema '(Cult)ivate the Culture', Ajak Kreator Indonesia Menghidupkan Budaya Lewat Inovasi
Indonesia
Polres Mamberamo Raya Papua Diserang Massa: Aparat Terluka, Mobil dan Bangunan Rusak
Penyerangan Polres Mamberamo Raya, Papua, bermula dari laporan keributan warga yang diduga terpengaruh minuman keras di sekitar perempatan SD Adven Burmeso.
Wisnu Cipto - Rabu, 29 Oktober 2025
Polres Mamberamo Raya Papua Diserang Massa: Aparat Terluka, Mobil dan Bangunan Rusak
Indonesia
Penggerebekan KKB Dugwi Kogoya Berawal dari Temuan Ponsel di Lokasi Keributan
Dugi Telenggen alias Dugwi Kogoya, anggota KKB pelaku penembakan Brigadir Joan H. Sibarani dan warga sipil di Distrik Tiom, Kabupaten Lanny Jaya, akhirnya berhasil diringkus.
Wisnu Cipto - Selasa, 28 Oktober 2025
Penggerebekan KKB Dugwi Kogoya Berawal dari Temuan Ponsel di Lokasi Keributan
Indonesia
Menhut Raja Juli Minta Maaf Pembakaran Barang Bukti Mahkota Cenderawasih Dapat Reaksi Dari Warga Papua
Menhut Raja Juli telah mengutus eselon satunya turun langsung ke tanah Papua untuk berdialog dengan Majelis Rakyat Papua (MRP) dan mahasiswa.
Alwan Ridha Ramdani - Senin, 27 Oktober 2025
Menhut Raja Juli Minta Maaf Pembakaran Barang Bukti Mahkota Cenderawasih Dapat Reaksi Dari Warga Papua
Indonesia
Menhut Raja Juli Kirim Eselon 1 ke Papua Redam Ketegangan Insiden Mahkota Cenderawasih 
“Atas nama Kementerian Kehutanan, saya mohon maaf agar apa yang terjadi ini menjadi catatan,” kata Raja Juli.
Wisnu Cipto - Senin, 27 Oktober 2025
Menhut Raja Juli Kirim Eselon 1 ke Papua Redam Ketegangan Insiden Mahkota Cenderawasih 
Indonesia
Ketua Adat La Pago Minta Rakyat Papua Jangan Terprovokasi Insiden Pemusnahan Mahkota Cenderawasih
Kogoya berharap kejadian ini menjadi pembelajaran bersama agar ke depan proses serupa dilakukan secara lebih bermartabat dalam menghormati budaya masyarakat Papua.
Wisnu Cipto - Kamis, 23 Oktober 2025
Ketua Adat La Pago Minta Rakyat Papua Jangan Terprovokasi Insiden Pemusnahan Mahkota Cenderawasih
Indonesia
Kemenhut Minta Maaf Lukai Hati Rakyat Papua, Akui Salah Bakar Mahkota Cenderawasih 
"Kami memahami bahwa mahkota Cenderawasih bukan sekadar benda, melainkan simbol kehormatan dan identitas kultural masyarakat Papua,” kata Dirjen KSDAE Kemenhut Satyawan Pudyatmoko
Wisnu Cipto - Kamis, 23 Oktober 2025
Kemenhut Minta Maaf Lukai Hati Rakyat Papua, Akui Salah Bakar Mahkota Cenderawasih 
Bagikan