Upacara Sekaten Keraton Surakarta Dinodai Aksi Adu Jotos Antar Kerabat Raja


Aksi saling pukul antar pendukung Kerabat Keraton Surakarta menodai upacara adat Sekaten di Masjid Agung Keraton Surakarta, Senin (9/9). (MP/Ismail)
MerahPutih.com - Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat resmi upacara adat Sekaten atau peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW di halaman Masjid Agung Keraton Surakarta, Kamis (9/9).
Sayangnya, upacara sakral itu dinodai insiden gesekan saling dorong dan pukul antara kubu Ketua Lembaga Dewan Adat (LDA) Keraton Surakarta Gusti Kanjeng Ratu Wandansari atau Gusti Moeng, dan PB XIII diwakili Kanjeng Pangeran Haryo Raditya Lintang Sasongko.
Gesekan dipicu aksi protes pihak PB XIII yang merasa mendapatkan titah atau perintah membunyikan dua gemelan pusaka Sekaten, tetapi didahului pihak LDA.
Pantauan Merahputih.com, gesekan bermula saat LDA menabuh gamelan sekaten tiba-tiba didatangi perwakilan PB XIII, Kanjeng Haryo yang memprotes ditabuhnya gemelan tersebut. Padahal, ia merasa yang berhak memulai menabuh gamelan tersebut dengan dibuktikannya adanya surat perintah langsung dari PB XIII.
Baca juga:
Aksi protes tersebut direspons kubu LDA dengan menarik Kanjeng Haryo keluar halaman parkir Masjid Agung. Bahkan, pendukung keduanya terlibat adu mulut dan saling jotos. Gesekan tak berlangsung lama setelah TNI dan Polri melerai dan Kanjeng Haryo meninggalkan lokasi dengan wajah kecewa.
“Saya diperintah langsung dari Sinuhun (PB XIII) untuk memulai gongso (menabuh gemelan), kenapa harus harus diwiwiti (dimulai) dulu. Adatnya saya diutus (perintah) dari Masjid Agung baru menabuh gamelan, benar atau tidak. Ini dawuh (perintah) PB XIII, kok dimulai sendiri (LDA),” kata Gusti Haryo dengan nada marah di hadapan kubu LDA.
Gusti Haryo memastikan kejadian ini tidak bisa dibiarkan. Terlebih aturan penabuhan sekaten dimulai dari Masjid Agung Keraton Surakarta. “Saya sudah sesuai adat pakem Keraton Surakarta, kalau ini menyalahi adat. Keraton Surakarta itu harus sesuai dawuh Sinuhun. Perintahnya sudah jelas pada saya,” katanya
Sementara itu, Perwakilan LDA Keraton Surakarta Kanjeng Pangeran Eddy Wirabhumi di Solo, menyebut masalah ini hanya salah komunikasi. “Jadi mungkin yang protes ndak tahu kalau dawuhnya (perintah) dari sana tadi kanjeng sinawung (PB XIII) itu saja,” pungkasnya. (Ismail/Jawa Tengah)
Bagikan
Wisnu Cipto
Berita Terkait
Limbah MBG Diduga Cemari Kampung, Warga Solo Minta Dapur SPPG Ditutup

Warga Solo Boleh Ikut Demo 1 Tahun Prabowo-Gibran Berkuasa, Tapi Ada Syaratnya

Berwisata Murah Dengan Naik KA Batara Kresna, Nikmati Alam danKuliner Dari Purwosari Sampai Wonogiri

Persis Solo Rombak Jajaran Direksi dan Komisaris, Kaesang Disebut Sangat Sibuk

Pusat Pangkas Dana Transfer Daerah Rp 218 Miliar, ASN Solo Berlakukan WFH

Tayang 23 Oktober, Air Mata di Ujung Sajadah 2 Tampilkan Sisi Lain Kota Solo

Penolakan SPPG Solo, Pengelola Bersedia Tampung Aspirasi

Cuaca Panas, Suhu di Solo Tembus 30 Derajat Celcius

SPPG Solo Ditolak Warga, Walkot Solo Sebut Jadi Bahan Evaluasi BGN

Tak Kantongi Izin, SPPG di Solo Ditolak Warga Kampung
