Ucapan Menag Fachrul Razi Soal Cadar Berpotensi Memecah Belah Bangsa
Menteri Agama Fachrul Razi di halaman Istana Negara, Jakarta. (ANTARA/Bayu Prasetyo)
MerahPutih.Com - Pengamat politik M Qodari mengkritisi pernyataan Menteri Agama Jenderal (Purn) Fachrul Razi yang meminta ada larangan pengguna cadar dan celana cingkrang masuk ke instansi pemerintah.
Menurut Qodari, ucapan Fachrul itu seakan memecah belah bangsa.
Baca Juga:
"Pemilu sudah selesai. Tapi ini ucapannya kurang tepat dan terkesan memecah belah," kata Qodari saat acara diskusi di kawasan Jakarta Pusat, Sabtu (2/11).
Qodari melanjutkan, seharusnya Fachrul tak mengantakan hal itu mengingat situasi kondusif pasca Pemilu sudah terjadi.
"Ini seperti mendeskritkan kelompok tertentu. Seakan-akan ada cungkringanisasi," sebut Direktur Konsultan Politik Indo Barometer ini.
Qodari sendiri meminta agar Fachrul diberikan teguran keras atas pernyataanya.
"Saya harap tokoh-tokoh parpol langsung bicara ke Menteri Agama soal pernyataanya," tutup Qodari.
Seperti diketahui, Fachrul Razi menyebut, larangan hanya untuk di lingkungan instansi pemerintah, dan larangan itu dianggap tak melanggar aturan Aparatur Sipil Negara (ASN).
Menurutnya, penggunaan cadar bukan merupakan tolok ukur tinggi atau rendahnya sisi ketakwaan seseorang.
Baca Juga:
Human Rights Soroti Masuknya Tito Karnavian dan Fachrul Razi di Kabinet
"Dan itu bukan ukuran ketakwaan orang, bukan berarti kalau sudah pakai cadar takwanya udah tinggi, (belum tentu) udah dekat Tuhan. Silakan aja (kalau mau pakai)," tegas Fachrul.
Namun ia menuturkan bahwa akan ada peraturan baru terkait penggunaan atribut yang dianggap tidak sesuai. Termasuk aturan untuk membuka helm bagi para Aparatur Sipil Negara (ASN) maupun tamu yang mengendarai motor saat memasuki lingkungan pemerintahan.(Knu)
Baca Juga:
Janji Menag Fachrul Razi ketika Ada Pelarangan Pembangunan Gereja
Bagikan
Berita Terkait
Soal Isu Perebutan Kekuasaan di PBNU, Menag: Pemerintah tak Terlibat dalam Urusan Internal
Publik Figur Dinilai Hiasi Bencana Sumatra dengan Narasi Menyesatkan, Pengamat: Hanya Memperpanjang Penderitaan Korban
Arahan Presiden Prabowo: Natal 2025 Minim Seremonial, Fokus pada Empati dan Kepedulian
Menteri Agama Siapkan Puluhan Kampus UIN dan Pesantren di Seluruh Indonesia, Tempat Anak-Anak Palestina yang Putus Sekolah
[HOAKS atau FAKTA]: Gibran Diusulkan Jadi Pahlawan Nasional, Dianggap Lebih Berjasa dari Soekarno dan Soeharto
Menteri Agama Geram Ada Pendakwah Lecehkan Anak-Anak, tak Bisa Menoleransi Tindakan yang Mencederai Nilai Kemanusiaan
Menag Ungkap Pagu Efektif Pendidikan Islam 2025 Disesuaikan Jadi Rp 26,11 Triliun
Pemerintah Harus Bayar Utang Whoosh Rp 1,2 Triliun per Tahun, Pengamat Sebut Bisa Jadi Bom Waktu
Prabowo Ikut Musnahkan Barang Bukti Narkoba, Pengamat: Bandar Mulai Ketar-ketir
Akun Medsos yang Hina Bahlil Dilaporkan ke Polisi, Direktur P3S: Sangat Tidak Etis