Kesehatan

Uang Tunai Bisa Menularkan COVID-19?

Andreas PranataltaAndreas Pranatalta - Jumat, 23 Juli 2021
Uang Tunai Bisa Menularkan COVID-19?

Belum ada penelitian valid hingga saat ini. (Foto: Unsplash/Mufid Majnun)

Ukuran:
14
Audio:

KAMU merasa takut terpapar COVID-19 setelah memegang uang tunai? Bahkan sebelum menerima kembalian dari abang ojek online, uangnya harus disemprot dengan disinfektan terlebih dahulu. Memang benar ya uang tunai bisa menularkan COVID-19?

Dalam kehidupan sehari-hari, pasti kita sering menyentuh uang dalam bentuk kertas atau koin. Karena sering disentuh dan berpindah tangan, bisa saja ada banyak virus dan kuman penyebab penyakit yang menempel di permukaan uang tunai.

Mengutip laman Alodokter, COVID-19 mampu bertahan hidup di permukaan benda selama beberapa jam atau hari, tergantung pada jenis permukaan, suhu, serta kelembapan benda tersebut. Virus Corona diketahui bisa bertahan hidup lebih lama di tempat atau permukaan benda yang suhunya dingin.

Sebaliknya, beberapa riset menunjukkan bahwa COVID-19 mungkin tidak bisa bertahan lama di suhu panas. Pada permukaan plastik, virus Corona bisa bertahan hidup selama dua sampai tiga hari. Sementara itu, virus Corona bisa bertahan di permukaan logam selama lima sampai sembilan hari, tembaga selama empat jam, kaca selama lima hari, dan kertas selama beberapa menit hingga lima hari.

Baca juga:

Tingkatkan Pariwisata, Kemenparekraf Dukung Festival Travel Online

Uang Tunai Bisa Menularkan COVID-19?
Gunakan sarung tangan. (Foto: Unsplash/3DVisu)

Kamu bisa terpapar ketika menyentuh benda lalu kemudian makan dengan tangan atau menyentuh hidung, mulut, atau mata tanpa mencuci tangan terlebih dahulu.

Meski begitu, hingga saat ini belum ada laporan kasus atau riset yang memastikan bahwa seseorang terpapar COVID-19 dari uang tunai. Penularan COVID-19 yang paling umum adalah ketika seseorang melakukan kontak dekat dengan orang yang terdiagnosis COVID-19.

Selain itu, COVID-19 juga diketahui dapat menular lewat udara di dalam ruangan yang tertutup, ramai, dan tidak memiliki ventilasi baik. Pada lingkungan yang demikian, risiko seseorang untuk terinfeksi COVID-19 lebih tinggi ketika berlama-lama di tempat tersebut.

Baca juga:

UMKM Beri Dampak Positif bagi Sektor Pariwisata dan Ekonomi Kreatif

Uang Tunai Bisa Menularkan COVID-19?
Cuci tangan setelah menyentuh uang. (Foto: Unsplash/Yogendra Singh)

Supaya lebih aman, sebaiknya langsung mencuci tangan dengan air mengalir dan sabun, atau menggunakan hand sanitizer setelah menyentuh uang. Bila pekerjaanmu mengharuskan untuk menyentuh uang, gunakanlah sarung tangan sebagai alat pelindung diri dari COVID-19. Sarung tangan bisa jadi penghalang, agar kedua tanganmu tidak langsung menyentuh uang tunai.

Kamu juga bisa menyemprot uang dengan desinfektan. Untuk uang kertas yang disemprot, biarkan dulu kering dengan sendirinya sebelum kamu masukkan kembali ke dompet. (and)

Baca juga:

Begini Tren Pariwisata usai Pandemi COVID-19

#Kesehatan #COVID-19 #Virus Corona
Bagikan
Ditulis Oleh

Andreas Pranatalta

Stop rushing things and take a moment to appreciate how far you've come.

Berita Terkait

Indonesia
Pramono Tegaskan tak Ada Peningkatan Penyakit Campak
Pemerintah DKI melalui dinas kesehatan akan melakukan penanganan kasus campak agar tidak terus menyebar.
Dwi Astarini - Jumat, 12 September 2025
Pramono Tegaskan tak Ada Peningkatan Penyakit Campak
Indonesia
Dinkes DKI Catat 218 Kasus Campak hingga September, tak Ada Laporan Kematian
Langkah cepat yang diambil jajaran Dinkes DKI untuk mencegah penyakit campak salah satunya ialah melalui respons penanggulangan bernama ORI (Outbreak Response Immunization).
Dwi Astarini - Selasa, 09 September 2025
Dinkes DKI Catat 218 Kasus Campak hingga September, tak Ada Laporan Kematian
Indonesia
DPR Desak Pemerintah Perkuat Respons KLB Malaria di Parigi Moutong
Lonjakan kasus malaria yang kembali terjadi setelah daerah tersebut sempat dinyatakan eliminasi pada 2024 itu harus menjadi perhatian serius pemerintah pusat dan daerah.
Dwi Astarini - Kamis, 04 September 2025
DPR Desak Pemerintah Perkuat Respons KLB Malaria di Parigi Moutong
Lifestyle
Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut
Stres dapat bermanifestasi pada gangguan di permukaan kulit.
Dwi Astarini - Kamis, 04 September 2025
Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut
Dunia
Menkes AS Pecat Ribuan Tenaga Kesehatan, Eks Pejabat CDC Sebut Pemerintah Bahayakan Kesehatan Masyarakat
Menkes AS juga menghapus program pencegahan penyakit yang krusial.
Dwi Astarini - Rabu, 03 September 2025
Menkes AS Pecat Ribuan Tenaga Kesehatan, Eks Pejabat CDC Sebut Pemerintah Bahayakan Kesehatan Masyarakat
Lifestyle
Intermittent Fasting, antara Janji dan Jebakan, Bisa Bermanfaat Juga Tingkatkan Risiko Kardiovaskular
Mereka yang membatasi makan kurang dari delapan jam sehari memiliki risiko 135 persen lebih tinggi meninggal akibat penyakit kardiovaskular.
Dwi Astarini - Selasa, 02 September 2025
Intermittent Fasting, antara Janji dan Jebakan, Bisa Bermanfaat Juga Tingkatkan Risiko Kardiovaskular
Indonesia
Rencana Kenaikan Iuran BPJS Kesehatan Belum Dapat 'Lampu Hijau' DPR, Legislator Soroti Pentingnya Keadilan Sosial dan Akurasi Data Penerima Bantuan Iuran
Irma mendorong BPJS Kesehatan untuk bekerja sama dengan Badan Pusat Statistik
Angga Yudha Pratama - Kamis, 28 Agustus 2025
Rencana Kenaikan Iuran BPJS Kesehatan Belum Dapat 'Lampu Hijau' DPR, Legislator Soroti Pentingnya Keadilan Sosial dan Akurasi Data Penerima Bantuan Iuran
Indonesia
Prabowo Janji Bikin 500 Rumah Sakit, 66 Terbangun di Pulau Tertinggal, Terdepan dan Terluar
Presiden Prabowo juga menargetkan membangun total 500 rumah sakit berkualitas tinggi sehingga nantinya ada satu RS di tiap kabupaten dalam periode 4 tahun ini.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 26 Agustus 2025
Prabowo Janji Bikin 500 Rumah Sakit, 66 Terbangun di Pulau Tertinggal, Terdepan dan Terluar
Indonesia
Prabowo Resmikan Layanan Terpadu dan Institut Neurosains Nasional di Rumah Sakit Pusat Otak Nasional
Presiden Prabowo yakin RS PON Mahar Mardjono dapat menjadi Center of Excellence bagi RS-RS yang juga menjadi pusat pendidikan dan riset, terutama yang khusus berkaitan dengan otak dan saraf.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 26 Agustus 2025
Prabowo Resmikan Layanan Terpadu dan Institut Neurosains Nasional di Rumah Sakit Pusat Otak Nasional
Indonesia
Viral Anak Meninggal Dunia dengan Cacing di Otak, Kenali Tanda-Tanda Awal Kecacingan yang Sering Dikira Batuk Biasa
Riza Chalid, selaku pemilik manfaat PT Orbit Terminal Merak, merupakan salah satu dari delapan tersangka baru dalam kasus korupsi tata kelola minyak mentah
Angga Yudha Pratama - Jumat, 22 Agustus 2025
Viral Anak Meninggal Dunia dengan Cacing di Otak, Kenali Tanda-Tanda Awal Kecacingan yang Sering Dikira Batuk Biasa
Bagikan