Twitter Luncurkan Debut Gambar Profil NFT Berbentuk Heksagon
Twitter bergegas untuk menguangkan tren kripto seperti NFT, autentikasi item digital seperti gambar. (Foto: Unsplash/Jeremy Bezanger)
TWITTER Inc pada Kamis (20/1) mengumumkan peluncuran alat di mana pengguna dapat menampilkan non-fungible tokens (NFT) sebagai gambar profil mereka. Langkah tersebut memanfaatkan kegilaan koleksi digital NFT yang telah meledak setahun belakangan.
Fitur NFT tersedia di iOS untuk pengguna layanan berlangganan Twitter Blue. Fitur tersebut juga menghubungkan akun Twitter ke dompet kripto tempat pengguna menyimpan kepemilikan NFT.
Twitter menampilkan gambar profil NFT sebagai segi enam, membedakannya dari lingkaran standar yang tersedia untuk pengguna lain. Ketukan pada gambar akan menampilkan detail tentang seni dan kepemilikannya.
Baca juga:
Dunia digital Indonesia belakangan juga telah geger akibat NFT, sejak pemuda bernama Ghozali mendadak viral karena meraup keuntungan miliaran rupiah melalui bisnis NFT yang dijalankan.
Cuan yang melimpah didapatkan Ghozali dengan menjual foto dirinya sendiri sejak tahun 2017 - 2021 dengan floor price sebesar 0,001 ETH (Ethereum) atau sekitar Rp 48.000 di NFT. Bahkan, ada foto selfie milik Ghozali Everyday dijual dengan harga tertinggi sebesar 66.346 RH atau setara dengan Rp 3,1 triliun.
Singkatnya, NFT merupakan aset digital, semacam token yang tidak bisa ditukarkan. NFT adalah token kriptografi yang mewakili suatu barang yang dianggap unik. Melalui aset digital ini, para seniman bisa memanfaatkannya untuk menjadikan karyanya sebagai aset NFT.
Seperti perusahaan teknologi lainnya, Twitter bergegas untuk menguangkan tren kripto seperti NFT, sejenis aset spekulatif yang mengautentikasi item digital seperti gambar, video, dan mendarat di dunia virtual. Platform media sosial itu tahun lalu juga menambahkan fungsionalitas bagi pengguna untuk mengirim dan menerima Bitcoin.
Baca juga:
Penjualan NFT mencapai sekitar 25 miliar UDS atau sekitar Rp 357,74 triliun pada 2021, menurut data dari pelacak pasar DappRadar, meskipun ada tanda-tanda pertumbuhan melambat menjelang akhir tahun.
Pendukung teknologi 'Web3' seperti NFT mengatakan mereka mendesentralisasikan kepemilikan secara daring, menciptakan jalur bagi pengguna untuk mendapatkan uang dari kreasi populer, daripada mendapatkan manfaat tersebut terutama untuk beberapa platform teknologi.
Para kritikus menolak klaim desentralisasi, mencatat bahwa banyak layanan yang mendukung adopsi teknologi tersebut. Seperti misalnya, enam dompet kripto yang didukung oleh produk NFT Twitter yang didukung oleh sekelompok kecil pemodal ventura.
Dalam tweet yang diedarkan secara luas setelah peluncuran, peneliti keamanan Jane Manchun Wong menyoroti salah satu tautan itu, menunjukkan bagaimana pemadaman di pasar NFT yang didukung ventura, OpenSea, memblokir sementara NFT dari pemuatan di Twitter. (aru)
Baca juga:
Ghozali Everyday Jual Foto Selfie NFT, Harga Tertinggi Rp 3 Triliun
Bagikan
Ananda Dimas Prasetya
Berita Terkait
Polda Jabar Bakal Selidiki YouTuber Resbob Terkait Dugaan Ujaran Kebencian
DPR Usul Buzzer Bisa Langsung Diusut Tanpa Aduan, Revisi UU ITE Kembali Diungkapkan
Indonesia Resmi Atur Anak di Ruang Digital, Sanksi Bagi Platform Tengah Dirumuskan
Menkomdigi Tegaskan Batas Usia Pengguna Medsos Wajib Dipatuhi, PSE Siap Kena Sanksi
Larangan Medsos di Australia, Meta Mulai Keluarkan Anak-Anak dari Instagram dan Facebook
Buntut Ledakan di SMAN 72 Jakarta, Pramono Kaji Pembatasan Medsos Bagi Siswa
[HOAKS atau FAKTA] : Mark Zuckerberg Sebut, Jika Perang antara AS dan Iran Pecah, Dunia akan Kehilangan Media Sosial Instagram hingga Google
Akun Medsos Terduga Pelaku Ledakan SMAN 72 Jakarta Diperiksa, Polisi Temukan Barang Bukti Penting
[HOAKS atau FAKTA]: Pertamina Kasih Duit Rp 7 Juta Buat Netizen yang Unggah Citra Baik di Media Sosial
Akun Medsos yang Hina Bahlil Dilaporkan ke Polisi, Direktur P3S: Sangat Tidak Etis