Twitter akan Beri Peringatan Pengguna Sebelum 'Like' Tweet yang Menyesatkan

Raden Yusuf NayamenggalaRaden Yusuf Nayamenggala - Selasa, 24 November 2020
Twitter akan Beri Peringatan Pengguna Sebelum 'Like' Tweet yang Menyesatkan

Twitter akan beri peringatan pada pengguna sebelum 'like' unggahan yang diduga menyesatkan (Foto: pixabay/alurean)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

TWITTER mulai menandai tweet untuk konten yang disengketakan dan berpotensi menyesatkan tahun ini, khususnya menjelang Pemilihan Presiden Amerika 2020.

Dengan fitur tersebut, situs web akan menampilkan peringatan setiap kali kamu mencoba me-retweet atau mengutip postingan yang diberi label seperti itu, dalam upaya untuk memutus mata rantai penyebaran hoaks.

Baca Juga:

Cegah Hoaks, Twitter Akan Batasi Retweet

Saat ini, jejaring sosial Twitter telah memperluas fitur tersebut, sehingga kamu juga akan mendapatkan peringatan bila kamu mencoba untuk 'menyukai' tweet yang disengketakan.

Twitter terus melakukan upaya keras untuk memberantas hoaks (Foto: pixabay/geralt)

Seperti yang dilansir dari laman engadget, ketika pengguna mengetuk tombol hati pada postingan yang diberi label menyesatkan, akan muncul tombol yang bertuliskan 'cari tahu lebih lanjut'.

Peneliti fitur eksperimental aplikasi, Jane Manchun Wong, menemukan fungsi yang diperluas awal bulan ini. Tweet yang dia uji terkait soal pemilu, menunjukkan peringatan yang mengatakan 'Sumber resmi mungkin tidak menyebut perlombaan saat ini di-tweet.

Sepekan setelah hari pemilihan, Twitter mengungkapkan bahwa mereka memberi label 300.000 tweet yang dianggap menyesatkan antara tanggal 27 Oktober hingga 11 November 2020.

Dari seluruh tweet tersebut, 456 diblokir agar tidak di-retweet atau disukai dan disembunyikan di balik peringatan, bahkan sebelum bisa dilihat.

Baca Juga:

Twitter Tindak Tegas Cicitan Mengharapkan Kematian Seseorang

Twitter mengatakan upayanya telah menyebabkan penurunan 29 persen dalam menindak tweet yang berisi informasi menyesatkan alias hoaks.

Menurut The Verge, perluasan fitur diluncurkan di web dan di IOS untuk semua pengguna di seluruh dunia pekan ini. Sementara untuk pengguna android, akan bisa melihat perintah dalam beberapa minggu mendatang.

Perluasan fitur pencegahan hoaks tersebut akan hadir di web, iOS dan Android (foto: pixabay/photomix-company)

Sebelumnya Twitter juga menangguhkan beberapa akun yang menyamar sebagai media Amerika Serikat, dan mengumumkan hasil Pilpres AS palsu, mendahului pengumuman resmi.

Akun-akun palsu itu meniru nama akun dan logo Associated Press dan CNN, dua media yang biasanya memprediksi hasil pilpres AS.

Juru bicara Twitter mengatakan, akun tersebut ditangguhkan secara permanen karena melanggar kebijakan jaringan sosial tentang peniruan identitas, yang melarang akun yang "berpura-pura sebagai orang, merek, atau organisasi lain dengan cara yang membingungkan atau menipu."

Twitter menegaskan bahwa upaya itu tidak tampak berskala besar, tetapi mengindikasikan akan menangguhkan akun apa pun yang mencoba menyamar sebagai organisasi berita dan merusak percakapan publik tentang pemilu.(Ryn)

Baca Juga:

Twitter Akan Berikan Perintah untuk Membaca Sebelum Retweet

#Twitter #Media Sosial
Bagikan
Ditulis Oleh

Raden Yusuf Nayamenggala

I'm not perfect but special

Berita Terkait

Indonesia
Akun Medsos yang Hina Bahlil Dilaporkan ke Polisi, Direktur P3S: Sangat Tidak Etis
Direktur Political and Public Policy Studies, Jerry Massie menilai, pelaporan akun medsos yang dinilai menghina Bahlil tidak etis. Sebab, hal itu masih dalam batas wajar.
Soffi Amira - Rabu, 22 Oktober 2025
Akun Medsos yang Hina Bahlil Dilaporkan ke Polisi, Direktur P3S: Sangat Tidak Etis
Indonesia
AMPG Laporkan Akun Medsos yang Hina Bahlil, Polda Metro Jaya Sebut Cuma Konsultasi
AMPG melaporkan sejumlah akun medsos yang menghina Menteri ESDM, Bahlil Lahadalia. Polda Metro Jaya mengatakan, bahwa baru sebatas konsultasi hukum saja.
Soffi Amira - Rabu, 22 Oktober 2025
AMPG Laporkan Akun Medsos yang Hina Bahlil, Polda Metro Jaya Sebut Cuma Konsultasi
Lifestyle
RIP Foto! Instagram Ganti Total Tampilan, Reels dan DM Jadi 'Anak Emas'
Adam Mosseri umumkan uji coba tampilan baru dengan tab khusus Reels dan DM
Angga Yudha Pratama - Senin, 13 Oktober 2025
RIP Foto! Instagram Ganti Total Tampilan, Reels dan DM Jadi 'Anak Emas'
Indonesia
Pimpinan MPR Dukung Penerapan Kebijakan Satu Orang Satu Akun Media Sosial
Senator daerah pemilihan Sulawesi Tengah itu juga menekankan pentingnya kolaborasi antara pemerintah, penyedia platform, dan masyarakat sipil dalam mengawal implementasi kebijakan tersebut.
Alwan Ridha Ramdani - Jumat, 19 September 2025
Pimpinan MPR Dukung Penerapan Kebijakan Satu Orang Satu Akun Media Sosial
Indonesia
Marak Akun Palsu, Komisi I DPR Dorong Kampanye 1 Orang Punya 1 Akun Medsos
Komisi I DPR mendorong kampanye agar satu orang memiliki satu akun media sosial. Sebab, akun tersebut dimanfaatkan untuk menggiring opini hingga menyebarkan hoaks.
Soffi Amira - Selasa, 16 September 2025
Marak Akun Palsu, Komisi I DPR Dorong Kampanye 1 Orang Punya 1 Akun Medsos
Dunia
Sempat Disebut Meninggal Akibat Kebakaran, Istri Eks PM Nepal Masih Hidup, Dirawat Intensif
Khabarhub melapoorkan bahwa Rabilaxmi Chitrakar, dirawat intensif pada Rabu setelah mengalami luka bakar serius akibat kebakaran yang dipicu oleh para demonstran di rumahnya.
Frengky Aruan - Jumat, 12 September 2025
Sempat Disebut Meninggal Akibat Kebakaran, Istri Eks PM Nepal Masih Hidup, Dirawat Intensif
Dunia
Presiden Nepal Yakinkan Semua Pihak, Tuntutan Pengunjuk Rasa Akan Dipenuhi
Pernyataan itu disampaikan menyusul gelombang protes keras yang terjadi di Nepal sejak awal pekan, hingga membuatnya jatuhnya korban, yang meningkat menjadi 34 orang tewas
Frengky Aruan - Jumat, 12 September 2025
Presiden Nepal Yakinkan Semua Pihak, Tuntutan Pengunjuk Rasa Akan Dipenuhi
Indonesia
Klarifikasi Unggahan Anaknya Soal Lengserkan CIA, Menkeu Purbaya: Dia Anak Kecil, Tak Tau Apa-Apa
Purabaya menegaskan kejadian ini menjadi pelajaran baginya dan keluarga untuk menjaga sikap maupun ucapan.
Ananda Dimas Prasetya - Kamis, 11 September 2025
Klarifikasi Unggahan Anaknya Soal Lengserkan CIA, Menkeu Purbaya: Dia Anak Kecil, Tak Tau Apa-Apa
Dunia
19 Tewas dalam Demonstrasi Tolak Larangan Medsos dan Serukan Penindakan Korupsi, Perdana Menteri Nepal Mundur
Demonstrasi, yang disebut sebagai protes Generasi Z, dimulai setelah pemerintah memblokir platform seperti Facebook, X, dan YouTube, dengan alasan perusahaan-perusahaan itu gagal mendaftar dan tunduk pada pengawasan pemerintah.
Dwi Astarini - Selasa, 09 September 2025
19 Tewas dalam Demonstrasi Tolak Larangan Medsos dan Serukan Penindakan Korupsi, Perdana Menteri Nepal Mundur
Dunia
Nepal Akhirnya Cabut Larangan Media Sosial setelah Protes Besar Menewaskan 19 Orang
Massa mengepung gedung Parlemen sebelum polisi melepaskan tembakan ke arah para demonstran.
Dwi Astarini - Selasa, 09 September 2025
Nepal Akhirnya Cabut Larangan Media Sosial setelah Protes Besar Menewaskan 19 Orang
Bagikan