Tutup Ruang Dialog dengan AS selama Serangan Israel ke Iran Berlanjut, Menlu Iran: Mereka Mitra dalam Kejahatan Ini
Bendera Iran (Foto: Unsplash/sina drakhshani)
MERAHPUTIH.COM — MENTERI Luar Negeri Iran, Abbas Araghchi, menyatakan negaranya tidak akan memasuki negosiasi dengan Amerika Serikat sampai serangan Israel dihentikan.
“Amerika ingin bernegosiasi dan telah mengirim pesan beberapa kali, tetapi kami dengan tegas mengatakan bahwa tidak ada ruang untuk dialog sampai agresi dihentikan,” kata Araghchi, dikutip IRNA.
Araghchi dijadwalkan bertemu dengan para menteri luar negeri Eropa di Jenewa hari ini. Pertemuan akan berlangsung dalam sesi tatap muka pertama dengan pemerintah Barat sejak Israel memulai konflik terbaru pekan lalu.
“Kami tidak akan berbicara dengan Amerika karena mereka merupakan mitra dalam kejahatan ini,” tegas Araghchi.
Sementara itu, CBS melaporkan Presiden Amerika Serikat Donald Trump telah menyetujui rencana untuk menyerang Iran, tapi belum membuat keputusan akhir apakah akan melanjutkannya. Seorang sumber intelijen menyebut Trump menunda keputusan tersebut untuk melihat apakah Iran akan setuju menghentikan program nuklir mereka.
Baca juga:
Donald Trump Tetapkan Tenggat 2 Minggu untuk Putuskan Posisi AS dalam Konflik Israel-Iran
Pada Kamis (19/6), Trump menanggapi di Truth Social dengan mengatakan bahwa Wall Street Journal, media yang pertama kali melaporkan berita ini, tidak tahu apa yang ia pikirkan tentang Iran. Ia tidak mengonfirmasi apakah rencana serangan sudah disetujui. Presiden Trump dikabarkan mempertimbangkan serangan terhadap Fordow, fasilitas pengayaan uranium bawah tanah di Iran. Namun, Iran berkeras Fordow hanya digunakan untuk tujuan sipil.
Lokasi Fordow, yang tersembunyi di sisi gunung, berada di luar jangkauan senjata Israel. Hanya AS yang diyakini memiliki bom yang cukup kuat untuk menghancurkan Fordow.
Upaya diplomatik terus dilakukan di tengah konflik yang berlanjut. Para menteri luar negeri Eropa dijadwalkan bertemu dengan mitra mereka dari Iran di Swiss pada Jumat (20/6). Sekretaris Pers AS Karoline Leavitt menyebut komunikasi antara negosiator AS dan Iran masih berlangsung.
Reuters sebelumnya melaporkan utusan khusus AS Steve Witkoff dan Araqchi telah berbicara lewat telepon beberapa kali sejak Israel memulai serangan terhadap Iran, pekan lalu. Pembicaraan itu dilakukan dalam upaya mencari jalan keluar diplomatik dari krisis.
Wakil Menteri Luar Negeri Iran Saeed Khatibzadeh mengatakan kepada BBC bahwa ia berharap diplomasi menjadi pilihan pertama. Namun, selama pengeboman terus berlanjut, mereka tidak bisa memulai negosiasi apa pun. Ia mengatakan keterlibatan AS akan menjadi neraka bagi seluruh kawasan. Itu akan mengubah konflik menjadi kubangan berdarah, memperpanjang agresi, dan menunda akhir dari kekejaman brutal.
“Ini bukan perangnya Amerika. Jika Trump tetap ikut campur, ia akan dikenang sebagai presiden yang masuk ke perang yang bukan miliknya,” tutupnya.(dwi)
Baca juga:
Dukungan Militer untuk Israel, Pengiriman Peralatan dari AS-Jerman di Tengah Eskalasi Konflik Iran
Bagikan
Berita Terkait
Desak Pemerintah Tak Gentar Ancaman IOC, DPR: Sikap Bela Palestina Jauh Lebih Bermartabat
Gencatan Senjata di Gaza Bakal Buyar Jika Israel Caplok Wilayah Tepi Barat
Mahkamah Internasional Perintahkan Isreal Larang Tolak Bantuan ke Gaza, Termasuk dari Lembaga PBB UNRWA
Insiden Ajax-Maccabi Jadi Alasan Polisi Larang Suporter Israel Tandang ke Aston Villa
44 Warga Palestina Tewas Saat Gencatan Senjata, Trump Takut Israel Bahayakan Perjanjian
Israel Jatuhkan 153 Ton Bom di Jalur Gaza Saat Kesepakatan Gencatan Senjata
Israel Perluas Pemukiman di Tepi Barat, Bangun Zona Penyangga Pemukiman Elit
Serangan Israel ke Gaza Bikin Satu Dari 7 Keluarga Dikepalai Perempuan, Gencatan Senjata Tidak Akhiri Krisis Nutrisi
Ada Gencatan Senjata, Situasi Kesehatan di Gaza Masih Dalam Kondisi Sangat Kritis
Bantuan ke Gaza Masih Dibatasi, Sesuai Perjanjian Gencatan Senjata 600 Truk Bantuan Harus Masuk Setiap Hari