Bantuan ke Gaza Masih Dibatasi, Sesuai Perjanjian Gencatan Senjata 600 Truk Bantuan Harus Masuk Setiap Hari


Sejumlah truk bantuan masyarakat Indonesia yang disalurkan oleh Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) RI berhasil memasuki Gaza, Palestina setelah sebelumnya sempat tertahan di perbatasan Rafah, Mesir. /
MerahPutih.com - Sejak Oktober 2023, serangan Israel telah menewaskan hampir 68 ribu warga Palestina di Gaza, sebagian besar perempuan dan anak-anak, serta membuat wilayah tersebut sebagian besar tidak layak huni serta kelaparan.
Otoritas lokal di Gaza mengatakan hanya sekitar 480 truk bantuan memasuki wilayah yang terkepung itu pada 15 Oktober berdasarkan perjanjian gencatan senjata dengan Israel.
Kantor Media Pemerintah Gaza, Kamis (16/10), mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa total 653 truk bantuan telah diizinkan masuk ke wilayah tersebut sejak kesepakatan gencatan senjata berlaku pada 10 Oktober.
Fase pertama kesepakatan gencatan senjata mulai berlaku berdasarkan rencana yang diusulkan oleh Presiden AS Donald Trump dalam rangka mengakhiri perang Israel yang telah berlangsung selama dua tahun di wilayah kantung Palestina tersebut.
Baca juga:
Israel Masih Ogah Buka Perbatasan Rafah, Bantuan ke Gaza Tidak Bisa Lewat
Berdasarkan perjanjian tersebut, 600 truk bantuan kemanusiaan seharusnya memasuki Gaza setiap hari, termasuk truk yang membawa bahan bakar dan gas untuk memasak.
Pada Minggu (12/10), Israel hanya mengizinkan masuknya 173 truk bantuan, termasuk tiga truk yang membawa gas untuk memasak dan enam truk yang membawa bahan bakar, tetapi tidak ada pengiriman bantuan yang diizinkan masuk pada dua hari setelahnya, menurut Isamil al-Thawabta, direktur kantor media tersebut.
Kantor tersebut menekankan dalam pernyataannya bahwa jumlah bantuan yang sampai ke Gaza masih sangat terbatas, menggambarkannya sebagai "setetes air di lautan kebutuhan."
Gaza membutuhkan 600 truk bantuan setiap hari untuk memastikan pasokan bahan bakar, gas untuk memasak, serta bantuan darurat dan material medis yang stabil.
Badan-badan pemerintah Gaza terus berkoordinasi dengan organisasi-organisasi bantuan dan kemanusiaan internasional untuk mengatur pemasukan dan distribusi bantuan yang adil guna memastikan bantuan tersebut menjangkau seluruh penduduk Palestina.
Sementara itu, seorang pemimpin Hamas menegaskan kembali komitmen kelompoknya terhadap perjanjian gencatan senjata di Gaza dengan Israel dan dimulainya pembangunan kembali.
“Kami menegaskan bahwa Hamas berkomitmen untuk melaksanakan perjanjian tersebut, yang menjamin berakhirnya perang, perlindungan bagi rakyat kami dari agresi, dan dimulainya pembangunan kembali,” kata Kepala Hamas di Tepi Barat, Zahir Jabarin, dalam pidato yang disiarkan di televisi, Kamis (16/10)
Bagikan
Alwan Ridha Ramdani
Berita Terkait
Bantuan ke Gaza Masih Dibatasi, Sesuai Perjanjian Gencatan Senjata 600 Truk Bantuan Harus Masuk Setiap Hari

Israel Masih Ogah Buka Perbatasan Rafah, Bantuan ke Gaza Tidak Bisa Lewat

Tentara dan Tank Israel Masih Bertahan Sekitar RS Indonesia di Gaza

Pusat Koordinasi Pemantauan Gencatan Senjata Bakal Berkantor di Isreal, Komite Teknokrat Bakal Kelola Gaza

Trump Umumkan Fase 2 Gencatan Senjatan di Gaza, Bakal Bentuk Pemerintahan

WHO Nyatakan 15 Ribu Korban Serangan Israel di Gaza Butuh Segera Operasi Amputasi

Menlu Bantah Prabowo Marah Karena Pemberitaan Media Soal Kunjungan ke Israel

Tiba di Indonesia Usai KTT Perdamaian Gaza, Prabowo Yakin Capai Perdamaian Keseluruhan

Presiden Prabowo Sudah Bilang Siap! Gaza Tunggu Kedatangan Pasukan Garuda

Prabowo Subianto Tegaskan Gencatan Senjata KTT Gaza Awal Perdamaian Menyeluruh di Palestina
