Tunjangan Rumah DPRD Jateng Rp 47,77 Juta Disorot, Ahmad Luthfi Jamin tak Ada Kenaikan di 2026


Gubernur Jawa Tengah, Ahmad Luthfi. Foto: MerahPutih.com/Ismail
MerahPutih.com - Anggota DPRD Jawa Tengah menerima tunjangan perumahan sebesar Rp 47,77 juta per bulan.
Sementara itu, Ketua DPRD Jateng memperoleh Rp 79,63 juta per bulan. Sementara itu, Wakil Ketua DPRD Jateng menerima tunjangan Rp 72,31 juta.
Besaran tunjangan tersebut ditetapkan melalui Keputusan Gubernur Jawa Tengah Nomor 100.3.3.1/51 tahun 2025.
Besaran tunjangan tersebut bahkan menjadi yang terbesar di Indonesia dibandingkan provinsi lain. Sedangkan di sisi lain, masih ada sejumlah daerah di Jateng yang masuk kategori miskin. Hal tersebut pun kini menjadi sorotan publik.
Baca juga:
Tak Hanya DKI Jakarta, DPRD Se-Indonesia Bakal Audiensi ke Mendagri soal Tunjangan Perumahan
Menanggapi hal tersebut, Gubernur Jawa Tengah, Ahmad Luthfi, meminta kepada Bupati, Wali Kota, dan Ketua DPRD se-Jawa Tengah, agar tidak menaikkan tunjangan pimpinan dan anggota DPRD kabupaten/kota dan provinsi pada 2026.
"Kita imbau untuk tidak ada kenaikan terkait dengan tunjangan. Itu kita pastikan," ujar Luthfi, Jumat (12/9).
Mantan Kapolda Jateng ini meminta masing-masing 35 bupati dan wali kota untuk melakukan rapat bersama DPRD.
"Evaluasi tunjangan itu kita kasih waktu satu minggu kepada para Bupati dan Wali Kota untuk melakukan rapat dengan DPRD-nya masing-masing, disesuaikan dengan kemampuan wilayahnya masing-masing," katanya.
Baca juga:
Tunjangan Rumah Anggota DPRD Tuai Kritik, Pengamat Minta Mendagri Ambil Sikap Tegas
Ia juga memastikan tunjangan untuk kunjungan luar negeri sudah tidak ada.
"Nggak ada, keluar negeri dihapus," tambahnya.
Selain itu, Ketua DPRD Jawa Tengah, Sumanto menyebutkan, setiap daerah akan melakukan appraisal atau pemangkasan untuk menentukan besaran tunjangan, termasuk perumahan.
“Sepekan setelah ini akan dilakukan evaluasi, termasuk di DPRD Jawa Tengah. Jadi nanti setelah satu minggu akan kita lihat berdasarkan appraisalnya karena itu di daerah-daerah yang tempatnya lain-lain. Nanti kita ambil yang lebih bisa diterima," kata Sumanto.
Baca juga:
Pimpinan DPRD DKI Sebut Penurunan Tunjangan Perumahan tak Bisa Sendiri, Harus Bersama Pusat
Ia menambahkan, bahwa appraisalnya terkait hal itu sudah ada. Setelah hasilnya ada, maka akan dibahas kembali dengan Gubernur untuk mendapatkan kesepakatan yang terbaik.
"Namanya appraisal, ya dikurangi nanti. Besaran nominalnya berapa masih dilakukan perhitungan,” pungkasnya. (Ismail/Jawa Tengah).
Bagikan
Soffi Amira
Berita Terkait
Tunjangan Rumah DPRD Jateng Rp 47,77 Juta Disorot, Ahmad Luthfi Jamin tak Ada Kenaikan di 2026

Pimpinan DPRD DKI Sebut Penurunan Tunjangan Perumahan tak Bisa Sendiri, Harus Bersama Pusat

KemenPU Tinjau Gedung DPRD Solo yang Dibakar saat Demonstrasi, Biaya Perbaikan Bakal Diusulkan ke Pemerintah Pusat

DPRD DKI Tak Mau Terburu-buru Ambil Keputusan Turunkan Tunjangan Rumah

Fantastis! Segini Besaran Gaji dan Tunjangan Anggota DPRD DKI yang Lebih Besar dari DPR

Pengamat Soroti Tunjangan Perumahan Anggota DPRD DKI, Aturannya Dianggap tak Jelas

6 Poin Tuntutan 17+8 Yang Dikabulkan DPR, Semua Fraksi Diklaim Setuju

Gaji DPR RI 2025 Usai Pemangkasan: Berapa Take Home Pay-nya Sekarang?

Polisi Kumpulkan Video Pembakaran Gedung DPRD, Dari CCTV dan Video Warga

Jadi Perdebatan Publik, Golkar Tegaskan Anggota DPR Nonaktif tak Terima Gaji dan Tunjangan
