Tukang Bakso yang Culik Anak Berkebutuhan Khusus Diganjar Pasal Berlapis

Konferensi pers kasus penculikan dan pelecehan seksual terhadap anak berkebutuhan khsusu (MP/Kanugraha)
Merahputih.com - Wakil Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya AKBP Jean Calvijn Simanjuntak menjelaskan seorang tukang bakso yang menculik dan melakukan pelecehan seksual terhadap seorang anak berkebutuhan khsusus di Sunter, Jakarta Utara dikenakan pasal berlapis.
"Tersangka dikenakan Pasal 76 E Jo Pasal 82 dan atau Pasal 76 F Jo Pasal 83 UU RI No. 35 tahun 2014 tentang perlindungan anak. Pasal 76 E Jo Pasal 82 UU RI No. 35 tahun 2014 tentang perlindungan anak, dipidana dengan pidana penjara paling singkat 5 tahun dan paling lama 15 tahun dan denda paling banyak lima miliar rupiah," ujar Calvijn, Senin (5/10).
Baca Juga:
PT Kimia Farma Pecat Karyawannya Setelah Dugaan Pelecehan di Bandara Soetta
Kasus ini ditangani Unit V Subdit 3 Resmob Polda Metro Jaya dibawah Pimpinan Kanit V AKP Rulian Syauri.
Dari hasil penyelidikan, polisi mendapati keberadaan pelaku di Kost yang berada di Desa Kebon temu, Kec. Peterongan Jombang Jawa Timur. Karena melakukan perlawanan saat hendak dibawa ke Subdit 3 Resmob Polda Metro Jaya pelaku melakukan perlawanan.
Korban awalnya diiming-imingin bekerja sebagai pembantu jualan bakso. Di Danau Sunter, korban seorang diri dan dihampiri oleh tersangka. Ketika itu, PBA baru pulang berdagang bakso dan mengajak korban ke kosan.
"Pelaku sebelum mengajak korban, memberikan uang terlebih dahulu sebesar Rp, 50.000 kepada korban, akhirnya korban mengikuti ajakan pelaku ke kosan," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Yusri Yunus.
Setibanya di kosan, korban di suruh masuk ke dalam dan diminta menunggu sampai ia selesai beberes dagangannya.
Setelah itu, korban diajak ngobrol terlebih dahulu oleh pelaku dan pada akhirnya tersangka memaksa buka pakaian korban.
Setelah setengah jam menyetubuhi korban, pelaku kemudian berbaring sebentar. Karena masih kurang puas, akhirnya tersangka kembali menyetubuhi korban hingga totalnya menjadi 2 kali.
"Keesokan harinya sebelum Terlapor berangkat berdagang bakso sekitar pukul 10.00 WIB, pelaku menasihati korban agar tetap berada dikosan dan tidak boleh pergi kemana-mana sampai ia pulang dari berdagang bakso," terangnya.

Untuk diketahui, A (16) menjadi korban penculikan oleh orang tidak dikenal. Remaja berkebutuhan khusus ini sudah tidak terlihat di rumahnya sejak 8 September 2020 kemarin.
Ketika pergi dari rumah di Jalan Kebon Kosong, RT011/03, Pasar Nangka, Kemayoran, Jakarta Pusat bocah tersebut memakai kaos bergaris seperti catur yaitu hitam putih dan celana coklat.
Sejumlah akun sosial media Facebook pun sudah merepost informasi orang hilang ini. Pihak keluarga pun sudah melaporkan kejadian dugaan penculikan ini ke aparat Kepolisian.
Namun sampai saat ini belum diketahui ke mana rimbanya anak itu karena polisi masih terus menyelidiki dan mencari.
'Tolong infonya ya guysss kalo liat anak ini ditahan dulu atau hubungi nomor yang tertera digambar, sampai sekarang belum ketemu' begitulah cuitan pemilik akun bernama Rika Setiana.
Pihak keluarga sangat cemas dengan keberadaan anak A karena ditakutkan menjadi korban kekerasan seksual oleh orang tidak dikenal atau dipekerjakan di jalanan.
Baca Juga:
Polisi Belum Simpulkan Adanya Unsur Kesengajaan di Kebakaran Gedung Kejagung
Sementara itu, seorang wanita bernama Raffasyaa Arlista mengomentari postingan anak hilang bahwa A sempat terlihat di Jalan Jiung, Kemayoran, Jakarta Pusat. 'Semalam saya lihat di Jiung. Iya saya liar di Jiung dia lagi jalan arah ke Mada'.
Disisi lain, seorang netizen yang komentar sempat melihat di Jembatan Bendungan Jago, Jakarta Pusat. 'Assalamualikum, maaf yang sekolah nya di SLB bukan, panggilnya A ya, kalau bener aku kemarin liat di Jembatan Bendungan Jago' kata pemilik aku Velis Siti. (Knu)
Bagikan
Angga Yudha Pratama
Berita Terkait
Tersangka Tim Pengintai Penculikan Kepala Cabang BRI Diringkus di Ungaran

Fakta Terbaru Kasus Penculikan dan Pembunuhan Kacab BRI Ilham Pradipta

Polisi ‘Pilah’ Peran 15 Tersangka Penculikan dan Pembunuhan Kepala Cabang BRI, Keterangan Antar Pelaku Saling Dicocokkan

15 Orang Jalani Proses Hukum, Terlibat Penculikan dan Pembunuhan Kepala Cabang BRI

Misteri Penculikan dan Pembunuhan Kepala Cabang BRI Cempaka Putih: 15 Pelaku Ditangkap Polisi

Rektor Universitas Negeri Makassar Terseret Dugaan Pelecehan Seksual Ajak Dosen Cewek ke Hotel

Polisi Ringkus Otak Penculikan-Pembunuhan Kacab BRI, Diciduk di Kawasan PIK

Terancam Masuk ‘Daftar Hitam’ Jika Terlibat, Penumpang Kereta Api Diminta Tanda Tangan Petisi Tak Lakukan Aksi Pelecehan Seksual

Jenazah Kacab BRI Korban Penculikan Alami Luka Benda Tumpul di Dada dan Leher, Waktu Kematian Belum Bisa Ditentukan

Masih Buron, Polda Metro Jaya Buru Otak Penculikan dan Pembunuhan Kepala Cabang Bank BRI
