Try Sutrisno: Amendemen UUD Boleh Dikaji Ulang, Tapi?

Eddy FloEddy Flo - Senin, 18 April 2016
Try Sutrisno: Amendemen UUD Boleh Dikaji Ulang, Tapi?

Mantan Wapres Try Sutrisno dalam sebuah diskusi Kaji Ulang Empat Kali Amandemen UUD 1945 (Foto: MP/Noer Ardiansyah)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

MerahPutih Nasional - Polemik terhadap usulan untuk mengkaji ulang empat kali amendemen UUD 1945 siang tadi, kembali ditegaskan oleh salah seorang tokoh besar bangsa Indonesia. Adalah Try Sutrisno Wakil Presiden Republik Indonesia keenam mengatakan bahwa amandemen UUD '45 memang seharusnya dikaji ulang kembali.

Ihwal demikian, menurut Jenderal TNI (Purn) Try Sutrisno, UUD hasil amendemen masih sangat liberal sehingga keluar dari ruh dan tidak selaras dengan jiwa Pancasila.

"Kalau mau, amandemen harus ada materinya dulu. Di negara lain, misalnya Amerika, sudah menyiapkan selama 10 tahun sebelumnya. Dan tidak langsung diserahkan ke parlemen dan disetujui. Harus ditanyakan kepada rakyat dengan cara referendum," papar Try Sutrisno dalam sambutannya di acara seminar "Kaji Ulang Empat Kali Amandemen UUD 1945" yang diselenggarakan Komisariat Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) Fakultas Hukum Universitas Indonesia, di Kampus UI, Depok, Jawa Barat, Senin (18/4). 

Meski demikian, ia pun mengatakan dalam mengkaji ulang amendemen tersebut, ada beberapa hal yang harus tetap diperhatikan. "Pertama, Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) tidak boleh diutak-atik. Dan juga, cara serta materinya harus benar," katanya.

Dengan mengkaji ulang (amendemen) sesuai aturan dan keadilan, tutup Try Sutrisno, tentunya kesejahteraan dan kebahagiaan akan dirasakan masyarakat banyak, bil khusus masyarakat yang kurang mampu.(Ard)

BACA JUGA:

  1. Try Sutrisno: Saya Optimis Generasi Muda Dapat Mengamalkan Pancasila
  2. Telisik Jejak Bung Karno di Taman Renungan Pancasila Ende
  3. Zaskia Gotik Terpilih Menjadi Duta Pancasila, Netizen Lontarkan Banyak Kritik
  4. Prabowo Ajak Rakyat Bersatu Kembali ke Ekonomi Pancasila
  5. Hasyim Muzadi: Pancasila Senjata Ampuh Tangkal Terorisme
#Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) #Amendemen UUD 1945 #Pancasila #Try Sutrisno
Bagikan
Ditulis Oleh

Eddy Flo

Simple, logic, traveler wanna be, LFC and proud to be Indonesian

Berita Terkait

Indonesia
RUU BPIP Resmi Jadi Inisiatif DPR, Lembaga Itu Bakal Lebih Kuat
Dalam rapat yang pimpin Wakil Ketua DPR RI, Sufmi Dasco Ahmad, Senin (8/12), delapan fraksi menyampaikan pandangan fraksinya masing-masing terkait RUU BPIP.
Alwan Ridha Ramdani - Senin, 08 Desember 2025
RUU BPIP Resmi Jadi Inisiatif DPR, Lembaga Itu Bakal Lebih Kuat
Indonesia
Ketua MPR Tegaskan Indonesia Tetap Ada Sampai Kiamat di Hadapan Negara Muslim
Ketua MPR Ahmad Muzani menegaskan kepada negara muslim dunia bahwa Indonesia akan bertahan hingga hari kiamat karena memiliki Pancasila sebagai dasar negara
Wisnu Cipto - Kamis, 27 November 2025
Ketua MPR Tegaskan Indonesia Tetap Ada Sampai Kiamat di Hadapan Negara Muslim
Indonesia
PBNU Minta BPIP Dipertahankan, Lembaganya Diperkuat
BPIP tetap dibutuhkan sebagai leading sector dalam urusan ideologi negara, meski pelaksanaan nilai-nilai Pancasila dilakukan oleh berbagai kementerian dan lembaga.
Alwan Ridha Ramdani - Senin, 17 November 2025
PBNU Minta BPIP Dipertahankan, Lembaganya Diperkuat
Indonesia
BPIP Punya Tugas Baru, Ambil Alih Naturalisasi Calon WNI
Pembinaan ideologi Pancasila bagi calon WNI itu merupakan tugas umum yang diberikan kepada BPIP, selain sebagai lembaga yang membantu Presiden.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 11 November 2025
 BPIP Punya Tugas Baru, Ambil Alih Naturalisasi Calon WNI
Indonesia
Tolak Pemberian Gelar Pahlawan Nasional untuk Soeharto, GMNI: Pengkhianatan terhadap Sejarah dan Kemanusiaan
GMNI menolak keras wacana gelar Pahlawan Nasional bagi Soeharto. Mereka menilai Orde Baru penuh pelanggaran HAM dan bertentangan dengan semangat Sumpah Pemuda.
Ananda Dimas Prasetya - Kamis, 06 November 2025
Tolak Pemberian Gelar Pahlawan Nasional untuk Soeharto, GMNI: Pengkhianatan terhadap Sejarah dan Kemanusiaan
Berita Foto
Peluncuran Buku Bertema Pancasila Sebagai Ideologi Partai Golkar di Jakarta
Wakil Ketua Umum Partai Golkar Idrus Marham (kanan) menyerahkan buku kepada Sekjen Partai Golkar Muhammad Sarmuji (kiri), disaksikan Pakar Kebangsaan Yudi Latif (kedua kiri) dan Pengamat Politik Siti Zuhro (kedua kanan) dalam Pengajian Ideologi Kebangsaan di Kantor DPP Partai Golkar, Jakarta, Kamis (16/10/2025).
Didik Setiawan - Kamis, 16 Oktober 2025
Peluncuran Buku Bertema Pancasila Sebagai Ideologi Partai Golkar di Jakarta
Indonesia
GMNI Layangkan Lima Tuntutan Rakyat, Desak Pemecatan Sahroni hingga Reformasi Polri
Pernyataan kontroversial Sahroni yang dinilai provokatif dianggap memperkeruh situasi.
Dwi Astarini - Jumat, 29 Agustus 2025
GMNI Layangkan Lima Tuntutan Rakyat, Desak Pemecatan Sahroni hingga Reformasi Polri
Indonesia
Gibran Ungkap Isi Pertemuan dengan Try Sutrisno, Tokoh Senior yang Pernah Setuju Pemakzulannya
Gibran membagikan momen kunjungan ini di Instagram resminya, Rabu (13/8).
Frengky Aruan - Rabu, 13 Agustus 2025
Gibran Ungkap Isi Pertemuan dengan Try Sutrisno, Tokoh Senior yang Pernah Setuju Pemakzulannya
Indonesia
Penetapan Hari Kebudayaan Nasional 17 Oktober Diklaim Tidak Terkait Dengan Hari Ulang Tahun Presiden Prabowo
Hasil kajian tersebut menghasilkan 17 Oktober dipilih sebagai momentum yang tepat sebagai tanggal peringatan Hari Kebudayaan yang bertepatan dengan lahirnya satu dari empat pilar yaitu Pancasila, NKRI, UUD 945 dan semboyan Bhinneka Tunggal Ika.
Alwan Ridha Ramdani - Jumat, 18 Juli 2025
Penetapan Hari Kebudayaan Nasional 17 Oktober Diklaim Tidak Terkait Dengan Hari Ulang Tahun Presiden Prabowo
Indonesia
Ajukan Banding, DPP GMNI Ajak Penggugat Dialog dan Mediasi
Sebagai wujud nyata komitmen tersebut, DPP GMNI secara terbuka mengundang pihak penggugat untuk kembali ke meja perundingan
Angga Yudha Pratama - Rabu, 16 Juli 2025
Ajukan Banding, DPP GMNI Ajak Penggugat Dialog dan Mediasi
Bagikan