Trump Ejek Negara Yang Ingin Bernegosiasi Soal Tarif Dengan Sebutan Cium Pantatnya


Presiden AS Donald Trump (Foto: Partai Republik AS)
MerahPutih.com - Presiden Amerika Donald Trump mengejek negara yang memohonkan negosiasi tarif resiprokal atau alias liberation day dan publik secara satir dengan Tarif Trump.
Pernyataan kontroversial Trump itu disampaikan saat berbicara di Komite Kongres Nasional Partai Republik.
Ia menyebutkan, berbagai negara siap melakukan apa saja saat mencoba bernegosiasi dengannya. Trump menegaskan, dirinya negosiator yang lebih baik daripada Kongres.
"Saya katakan kepada Anda, negara-negara ini menghubungi kita, mencium pantat saya. Mereka sangat ingin membuat kesepakatan, 'tolong tuan buat kesepakatan, saya akan melakukan apa saja, saya akan melakukan apa saja tuan'," kata Trump dikutip dari freepressjournal.in, Rabu (9/4).
Baca juga:
Indonesia Segera Kirim Tim Diplomasi Tarif Resiprokal AS, Belum Siapkan Tarif Balasan
Ia mengatakan, beberapa anggota Partai Republik yang 'pemberontak' berpendapat bahwa dirinya harus mengizinkan Kongres membuat kesepakatan. Trump enggan melakukan hal tersebut, lantaran ia percaya jika itu yang terjadi, China tidak akan dikenakan tarif sebesar 104 persen, dan sebaliknya.
"Saya akan melihat beberapa pemberontak Republik yang ingin berlagak sok berkuasa berkata, 'Menurut saya Kongres harus mengambil alih negosiasi.' Percayalah, Anda tidak bernegosiasi seperti saya bernegosiasi," katanya.
Trump berkeyakinan negosiasi Kongres akan menjual Amerika.
"Kongres mengambil alih negosiasi untuk menjual Amerika dengan cepat karena Anda akan bangkrut. Saya baru melihatnya hari ini. Beberapa anggota kongres Anda berkata, 'Saya pikir kita harus terlibat dalam negosiasi tarif, '" ujar Trump.
Trump mengatakan, negosiasi Kongres akan membuat China paling bahagia, karena China tidak perlu membayar tarif apa pun. Sebaliknya kata Trump, Amerika yang akan membayarnya.
"Oh, itulah yang saya butuhkan. Saya butuh seseorang yang memberi tahu saya cara bernegosiasi. Saya katakan, orang-orang paling bahagia di dunia adalah orang Tiongkok. Mereka tidak akan membayar 104 persen. Saya katakan, mereka tidak akan membayar sepeser pun, [sebaliknya] kami akan membayar mereka 104 persen," katanya. (Tka)
Bagikan
Alwan Ridha Ramdani
Berita Terkait
Presiden AS Donald Trump dan PM Israel Benjamin Netanyahu Sepakati Rencana Perdamaian Baru untuk Gaza

Trump Tegaskan Tak Akan Izinkan Israel Caplok Tepi Barat, Picu Ketegangan dengan PM Netanyahu

Presiden Amerika Serikat Dongkol karena Eskalator Macet, PBB Sebut Juru Kamera Trump Biang Keroknya

Tuding ‘Sabotase’ di Markas PBB Sampai 3 Kali, Trump: Bukan Kebetulan, Seharusnya Malu

Jimmy Kimmel kembali Mengudara, Sentil Pemimpin yang Takut Komedian

Reaksi Prabowo Pidatonya Dipuji Donald Trump: Itu Gaya Saya

Ketukan Tangan Presiden Prabowo ke Meja Podium saat Berpidato tentang Kemerdekaan Palestina Dipuji Donald Trump

Momen Emmanuel Macron Kejebak Macet di New York, Langsung Ngadu ke Donald Trump

Trump Puji Pidato Prabowo Sukses Gugah Perhatian Para Pemimpin Dunia

Disney Kembalikan Acara Jimmy Kimmel, Stasiun TV Tolak Tayangkan
