Trubus: Kebijakan Anies Pangkas Pohon Monas Banyak Mudaratnya
Proyek revitalisasi Monas tuai kontroversi karna dinilai merusak kawasan bersejarah tersebut (MP/Asropih)
Merahputih.com - Pengamat kebijakan publik Trubus Rahadiansyah menilai, penebangan ratusan pohon di kawasan Monas tidak tepat. Hal itu berpotensi menimbulkan masalah.
"Penebangan pohon tak tepat. Karena monas dan sekitarnya sebagai warisan budaya. Kan itu termasuk kategori cagar budaya dan lingkungannya harus dijaga seperti hutan konservasi," kata Trubus kepada Merahputih.com di Jakarta, Selasa (21/1).
Baca Juga:
Ketua DPRD Heran Pemprov DKI Kembali Potong Pohon untuk Revitalisasi
Dengan berkurangannya jumlah pohon di Monas, maka akan berpengaruh dengan kualitas lingkungan dan udara di ibu kota.
"Apalagi jakarta tinggi polusi. Persoalannya Gubernur DKI Anies Baswedan yang bakal menjabat dua tahun apakah pohon yang bakal ditanam itu bakal tinggi lagi kan gak mungkin. Harusnya dikaji dulu mengingat tingkat urgensinya sejauh mana. Kebijakan itu banyak mudaratnya," sebut Trubus.
Salah satu dampaknya adalah kemungkinan terjadi banjir di kawasan Monas dan sekitarnya. Termasuk Istana Negara maupun sejumlah kantor Kementerian yang berada di kawasan Medan Merdeka.
"Bisa saja terjadi banjir karena resapan air gak ada. Di disana banyak gedung tinggi menggunakan air tanah. Bisa nenurunkan permukaan tanah di sekitar Monas," ungkap Trubus.
"Air yang harusnya meresap di pohon jadi tak ada penghalang dan genang disana. Tanahnya turun dan dari rob tersebut. Kalau polusi bisa saja terhadi karena semakin minim pohon," tambah dia.
Baca Juga:
Tebang Ratusan Pohon di Monas, Anies Bisa Dipolisikan Seperti Sutiyoso
Sementara, Kepala Unit Pengelola Monas, Muhamad Isa Sarnuri, menyatakan Monas akan tetap menjadi kawasan hijau begitu proyek revitalisasi selesai. Ia menyebutkan ada sekitar 190 pohon yang ditebang selama revitalisasi berjalan hingga hari ini.
Menurut Sarnuri, revitalisasi Monas merupakan lanjutan dari proyek yang disayembarakan Pemprov DKI Jakarta pada 2018. "Nanti akan digantikan dengan kawasan hijau," sebut Sarnuri. (Knu)
Bagikan
Asropih
Berita Terkait
Bukan Gaya, Ini Alasan Pramono Anung Tetap Berkostum Persija Saat Tinjau Kebakaran Terra Drone
Pemprov DKI Lebih Pilih Kuburan Dalam Kota Daripada Gandeng Daerah Penyangga, Ini Alasannya
Keputusan UMP DKI 2026 Hampir Final! Siap-siap Kenaikan Gaji Minimum Berbasis KHL, Untung Mana Buruh atau Pengusaha?
Fenomena Supermoon Dituding Penyebab Banjir Rob Jakarta Utara dan Kepulauan Seribu
Antrean Horor Bantar Gebang Renggut Nyawa Sopir Truk, Nasib Beasiswa Anak Almarhum Jadi Prioritas Pemprov DKI
Setop Bilang Kebaya Cuma Buat Emak-Emak! Pemprov DKI Gencarkan Jurus Agar Anak Muda Naksir Warisan UNESCO
Pramono Ambil Alih Tanggul Bocor Muara Baru Agar Jakarta Tak 'Tenggelam' Walau Bukan Tugas Pemprov DKI
Pramono Bongkar Jam Krusial Banjir Rob Ganas yang Bakal Melanda Jakarta Besok
Pramono Anung Minta Anak Buah Siaga Banjir Rob dan Curah Hujan Tinggi, Camat Hingga Lurah Wajib Hadir di Lapangan
Pohon Tumbang Timpa 5 Kios di Pasar Muncul Jaktim, Untung Tidak Ada Korban Jiwa