Hobi

Tren Berkebun Kian Populer Ditengah Pandemi COVID-19

Raden Yusuf NayamenggalaRaden Yusuf Nayamenggala - Senin, 04 Mei 2020
Tren Berkebun Kian Populer Ditengah Pandemi COVID-19

Tren Berkebun menjadi Hits ditengah pandemi COVID-19(Foto: pinterest/plant land)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

PANDEMI virus corona saat ini sedang melanda berbagai negara di dunia, termasuk di Amerika yang tengah memasuki musim semi. Hal itu menyebabkan sejumlah toko yang menjual bahan kebutuhan pokok pun laris manis, hingga banyak barang yang kosong.

Hal itu tak lepas dari kekhawatiran kekurangan makanan dari para pembeli ditengah pandemi ini. Namun, di samping itu, ada beberapa masyarakat yang tak lantas memborong makanan, melainkan terbesit ide untuk berkebun di tengah pandemi.

Baca Juga:

Tips Berkebun Bagi Pemula

Disaat pandemi berlangsung pada musim tanam atau musim semi di AS. Orang-orang yang tak terbiasa berkebun mulai banyak yang memesan benih. Hal itu diketahui dari para penjual benih, dimana mereka mengaku omsetnya mengalami lonjak yang sangat drastis, seperti yang dilansir dari laman People.

"Dalam 20 tahun terakhir, baru kali ini tercatat penjualan sebanyak ini, ini belum pernah terjadi sebelumnya. Kami akan melakukan yang terbaik yang kami bisa," ucap Dave Thompson, Direktur penjuaalan dan operasional perusahaan benik organik Seeds of Change di Rancho Dominguez, California.

Setiap minggu, toko retail harus beradaptasi dengan aturan dan batasan baru. Dimana harus menutup buka pintu guna mengontrol jumlah pelanggan di dalamnya.

Melihat hal itu, Thompson memperkirakan penjualan akan turun, tetapi pelanggan tetap mau menunggu untuk masuk, dan penjualan benih naik hingga empat kali lipat dari tahun lalu. Ia menarik kesimpulan bahwa sudah jelas jika para konsumen ingin berkebun.

Berkebun dirumah menjadi tren disaat pandemi virus corona (Foto: pinterest/gabrielle friedman)

Selain Thompson, pemilik perusahaan benih True Leaf Market, Parker Garlitz juga merasakan hal yang sama, yakni kenaikan penjualan yang drastis.

"Paruh terakhir Februari tidak seperti biasanya kuat, tetapi tidak ada yang menonjol, tetapi saat Organisasi Kesehatan Dunia menyatakan virus korona sebagai pandemi pada 11 Maret, sesudah tanggal itu volume pesanan kami benar-benar sangat meningkat," ucap Parker Garlitz, Founder True Leaf Market di Salt Lake City.

Pada puncak permintaanya, The Leaf Market mengalami lonjakan hingga 7.000 pesanan. Hingga membuat pihak keluarga dan teman-teman si pemilik datang untuk membantu.

Namun meski toko tersebut mengalami lonjakan, The Leaf Market tetap membagi shift bagi para karyawannya, agar mereka tetap bisa menjaga kesehatan.

Adapun beberapa benih yang paling banyak dicari oleh pembeli The Leaf Market yakni kacang-kacangan dan gandum. Tetapi banyak juga yang membeli beberapa varietas sayuran, seperti kembang kol ungu, oranye atau hijau.

Disamping itu, pemilik perusahaan perkebunan Plant Land, Jorgensen Matt menuturkan jika tak pernah mengira jika banyak orang yang meletakan tangan mereka di tanah untuk menanam sayuran di kebun saat ini, ditengah pandemi virus Corona.

"Ini merupakan awal menanam di daerah ini, banyak orang yang membeli benih dan menanamnya dirumah. Mereka takut kehabisan bahan makanan. dan Saya baru saja mendapat pesanan terbesar yang pernah saya lihat dalam 52 tahun di bisnis ini, yaitu permintaan bibit sayuran," jelas Matt.

Baca Juga:

Berkebun di Dalam Rumah? Kenapa Enggak

Selain lonjakan permintaan yang dirasakan oleh para pengusaha benih, seorang pembuatan perhiasaan bernama Gabrielle Friedman yang juga berkebun di saat pandemi virus Corona.

Friedman menanam benih pada halaman belakang rumahnya, dan membuat kompos dari sisa-sisa berkebun. Rupanya selain bisa menjaga stok pangan, berkebun juga membuat Friedman tak merasa khawatir berlebihan terhadap pandemi.

"Saat situasi seperti ini, melihat sesuatu tumbuh dan berkembang sangat menyebuhkan saya, dengan berkebun saya menjadi tak memikirkan COVID dan apa yang sedang terjadi," tutur Friedman.

Berkebun bisa menjadi salah satu terapi menenangkan diri ditengah pandemi (Foto: pinterest/gabrielle friedman)

Friedman tak menampik jika dia sangat khawatir tentang suaminya, seorang ahli anestesi yang terpapar saat menangani pasien virus corona. Friedman mengatatakan berkebun membuatnya tetap tenang ditengah kondisi ini.

"Melihat hal-hal tumbuh sangat membantu seperti sebuah terapi, setiap hari kamu melihat semua perubahan kecil, hingga akhirnya tak pergi berbelanja bahan makanan," lanjutnya.

Namun sejauh ini Friedman hanya memanen selada, sayuran dan herbal. Tapi setidaknya dia mengaku jika memiliki salad dari hasil berkebun untuk dikonsumsi. (Ryn)

Baca Juga:

3 Alasan Berkebun bisa Jadi Terapi Stres

#Virus Corona #COVID-19
Bagikan
Ditulis Oleh

Raden Yusuf Nayamenggala

I'm not perfect but special

Berita Terkait

Lifestyle
Ciri-Ciri dan Risiko Warga Yang Alami Long COVID
Gejala long COVID tidak selalu sama pada setiap orang. Sebagian mengalami hanya satu keluhan, seperti sesak napas atau kelelahan (fatigue), sementara yang lain menghadapi kombinasi beberapa gangguan.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 12 Agustus 2025
Ciri-Ciri dan Risiko Warga Yang Alami Long COVID
Indonesia
Kemenkes Temukan 1 Kasus Positif COVID dari 32 Spesimen Pemeriksa
Kemenkes menjabarkan saat ini ada 179 kasus COVID-19, dengan 1 kasus positif dari 32 pemeriksaan yang ditemukan
Wisnu Cipto - Senin, 16 Juni 2025
Kemenkes Temukan 1 Kasus Positif COVID dari 32 Spesimen Pemeriksa
Indonesia
178 Orang Positif COVID-19 di RI, Jemaah Haji Pulang Batuk Pilek Wajib Cek ke Faskes Terdekat
Batuk-pilek disertai sesak napas dalam waktu kurang dari 14 hari setelah kembali dari Tanah Suci.
Wisnu Cipto - Senin, 16 Juni 2025
178 Orang Positif COVID-19 di RI, Jemaah Haji Pulang Batuk Pilek Wajib Cek ke Faskes Terdekat
Indonesia
Semua Pasien COVID-19 di Jakarta Dinyatakan Sembuh, Tren Kasus Juga Terus Menurun Drastis
Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta menegaskan bahwa situasi COVID-19 di Ibu Kota tetap terkendali
Angga Yudha Pratama - Jumat, 13 Juni 2025
Semua Pasien COVID-19 di Jakarta Dinyatakan Sembuh, Tren Kasus Juga Terus Menurun Drastis
Indonesia
Jakarta Tetap Waspada: Mengungkap Rahasia Pengendalian COVID-19 di Ibu Kota Mei 2025
Ani mengimbau masyarakat untuk terus menjaga kesehatan dan kebersihan lingkungan
Angga Yudha Pratama - Rabu, 11 Juni 2025
Jakarta Tetap Waspada: Mengungkap Rahasia Pengendalian COVID-19 di Ibu Kota Mei 2025
Indonesia
KPK Minta Tolong BRI Bantu Usut Kasus Korupsi Bansos Presiden Era COVID-19
KPK meminta bantuan BRI untuk memberikan informasi mengenai fasilitas kredit
Wisnu Cipto - Jumat, 06 Juni 2025
KPK Minta Tolong BRI Bantu Usut Kasus Korupsi Bansos Presiden Era COVID-19
Indonesia
KPK Periksa 4 Orang Terkait Korupsi Bansos Presiden Era COVID-19, Ada Staf BRI
Pemeriksaan dilakukan di Gedung Merah Putih KPK.
Wisnu Cipto - Kamis, 05 Juni 2025
KPK Periksa 4 Orang Terkait Korupsi Bansos Presiden Era COVID-19, Ada Staf BRI
Indonesia
COVID-19 Melonjak, Ini Yang Dilakukan Menkes Budi Gunadi Sadikin
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin usai menemui Presiden Prabowo Subianto di Istana Kepresidenan Jakarta, Selasa (3/6), mengakui ada kenaikan jumlah kasus COVID-19 di Indonesia yang terkonfirmasi.
Alwan Ridha Ramdani - Rabu, 04 Juni 2025
COVID-19 Melonjak, Ini Yang Dilakukan Menkes Budi Gunadi Sadikin
Indonesia
COVID-19 Mulai Melonjak Lagi: Dari 100 Orang Dites, Sebagian Terindikasi Positif
Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan (PCO) meminta masyarakat meningkatkan protokol kesehatan yang pernah dilakukan pada musim pandemi.
Ananda Dimas Prasetya - Selasa, 03 Juni 2025
COVID-19 Mulai Melonjak Lagi: Dari 100 Orang Dites, Sebagian Terindikasi Positif
Indonesia
Terjadi Peningkatan Kasus COVID-19 di Negara Tetangga, Dinkes DKI Monitoring Rutin
Dinkes DKI melakukan sejumlah langkah preventif untuk melindungi masyarakat dari potensi penularan COVID-19.
Ananda Dimas Prasetya - Selasa, 03 Juni 2025
Terjadi Peningkatan Kasus COVID-19 di Negara Tetangga, Dinkes DKI Monitoring Rutin
Bagikan