Transaksi Daring Bantu Pengusaha UMKM Bertahan di Masa Pandemi


Transaksi secara daring (Sumber: Pexels/Karolina Grabowska)
PANDEMI memberi dampak besar bagi perekonomian global. Tidak sedikit bisnis yang terpaksa gulung tikar karena tergerus oleh pandemi. Salah satu faktor penyebabnya ialah ketidakmampuan memaksimalkan peluang digital yang telah ada saat pandemi tidak memungkinkan orang-orang bertransaksi secara luring.
Namun, platform reseller kecantikan asal Indonesia, RAENA Beauty, membuktikan diri mampu mempertahankan eksistensi dan membuat roda perekonomian mereka terus bergerak. Perusahaan kosmetik yang memiliki lebih dari 250 brand & 2.500 pilihan produk kecantikan ini justru terus berkembang.
BACA JUGA:

Trik yang dialukan yakni dengan rajin melibatkan komunitas dan mengandalkan kerja sama dengan berbagai pihak. Salah satunya platform payment gateway seperti Xendit. Perusahaan teknologi keuangan tersebut membantu brand kosmetik tersebut dalam transaksi daring. Salah satunya dengan menerima pengembalian dana dengan mudah.

CEO RAENA Beauty Sreejita mengungkapkan ada sejumlah kemudahan yang ia dapatkan saat bekerja sama dengan Xendit. "Bagi bisnis rintisan seperti kami bisa semakin mudah mengurusi pembayaran ke berbagai pihak. Dengan demikian, kami bisa langsung beroperasi hanya dalam waktu satu bulan,” jelas Sreejita.
Dengan harapan memberikan dampak positif terhadap masyarakat, RAENA Beauty menghadirkan kesempatan bagi reseller untuk menjangkau produk internasional dan lokal dengan harga grosir. Hal itu mempermudah para reseller untuk menjual kembali di marketplace dan toko kecantikan offline,. Selain itu, pemesana dengan harga grosir mendorong para pengusaha pemula untuk membuat pesanan dropship dan ikut mendapatkan keuntungan, kapan pun dan di mana pun mereka berada.
“Kami merasakan perbedaan yang signifikan setelah menjadi mitra Xendit. Pengalaman pembayaran yang efektif, pilihan lebih dari 20 metode pembayaran, kemudahan integrasi, dan biaya transparan menjadi kelebihan Xendit jika dibandingkan dengan kompetitor. Terlebih lagi, tingkat keberhasilan transaksi pembeli kami meningkat sampai 100 persen," urainya.
Di sisi lain, Co-Founder dan COO Xendit Tessa Wijaya mengungkapkan pihaknya memang tengah fokus dalam mengembangkan mitra bisnis dan juga UMKM. Apalagi setelah krisis ekonomi setelah badai pandemi melanda. “Sebagaimana kami ingin dapat lebih banyak membantu individual untuk terus berkembang pesat di tengah pandemi ini. Dengan terus berinovasi, kami berharap terus membantu mitra kami mewujudkan mimpinya,” jelas Tessa.(Avia)
Bagikan
Berita Terkait
Ekonomi Indonesia Diklaim di Jalur yang Benar, Menko Airlangga Minta Pengusaha dan Investor tak Panik

Berkontribusi Dorong Pertumbuhan Daerah, Haji Isam Terima Bintang Mahaputera Utama dari Presiden Prabowo

Ciri-Ciri dan Risiko Warga Yang Alami Long COVID

Unsur Politis Harus Dihindari Dalam Rencana Bisnis Kopdes, Bisa Gagal Jika Ambil Alih Bisnis Eksisting

Pendapatan KAI Melonjak 29 Persen, Catatkan Laba Bersih Rp 2,21 T di 2024

Kemenkes Temukan 1 Kasus Positif COVID dari 32 Spesimen Pemeriksa

178 Orang Positif COVID-19 di RI, Jemaah Haji Pulang Batuk Pilek Wajib Cek ke Faskes Terdekat

Semua Pasien COVID-19 di Jakarta Dinyatakan Sembuh, Tren Kasus Juga Terus Menurun Drastis

Jakarta Tetap Waspada: Mengungkap Rahasia Pengendalian COVID-19 di Ibu Kota Mei 2025

KPK Minta Tolong BRI Bantu Usut Kasus Korupsi Bansos Presiden Era COVID-19
