Tragis! Gara-Gara Tegur Siswa Main Game, Seorang Ibu Guru Dihajar
Ilustrasi Penganiayaan. Foto: Ist
MerahPutih.Com - Seorang ibu guru dari Madrasah Darussalam, Pontianak Timur terpaksa dilarikan ke rumah sakit akibat dipukul siswanya. Penyebabnya sepele, siswa berinisial NF merasa tidak terima ditegur gurunya Nuzul Kurniawati karena bermain game saat pelajaran berlangsung.
Kepala Madrasah Darussalam, Ahmad Bustomi di Pontianak, Kamis (8/3), mengatakan saat kejadian, Rabu (7/3) dia tidak berada di tempat, karena menghadiri pertemuan antar kepala madrasah.
"Dari penjelasan para guru yang saya terima, peristiwa itu bermula ketika mata pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam di kelas VIII atau tepatnya di kelas NF, dan saat pelajaran berlangsung, siswa tersebut malah main ponsel. Pengajarnya saat itu bukan bidang ibu Nuzul Kurniawati, guru mata pelajaran tersebut lalu menegur NF agar menyimpan ponsel tersebut, namun tidak dihiraukan," ungkapnya.
Guru tersebut akhirnya ke ruangan karena kesal dan sedih, lalu bertemu dengan ibu Nuzul. Korban langsung naik ke kelas VIII guna menasihati dan mengambil ponsel NF.
Apalagi, Nuzul Kurniawati merupakan Waka Siswa di madrasah yang terletak di Jalan Tani Pontianak Timur itu. Kemudian ibu Nuzul mengambil handphone NF, sementara kondisi kelas saat itu sepi, karena siswa lainnya ikut keluar begitu guru mata pelajaran mereka keluar.
"Mungkin NF pelaku tidak terima, sehingga sempat terjadi adu mulut, mungkin karena kesal kursi plastik tempat duduk dia, dipukulkan kepada ibu Nuzul," ujarnya.
Ahmad Bustomi sebagaimana dilansir Antara menambahkan, karena kejadian itu, Nuzul Kurniawati sempat dibawa ke rumah sakit terdekat, dirujuk ke RSUD Soedarso untuk menjalani scanner di bagian kepala. Hasil pemeriksaan menunjukkan tidak ada masalah, hanya saja di kerudung guru tersebut ada bercak darah.
Pihak sekolah sudah melakukan mediasi, Bustomi berharap agar masalah itu bisa diselesaikan secara kekeluargaan, walau sudah dilaporkan kepada pihak kepolisian.
"Aturan sekolah memang tidak membolehkan siswa membawa handphone. Kami berharap dengan adanya kejadian ini, ada pelajaran yang bisa diambil, terutama memperketat aturan yang berlaku," katanya.(*)
Bagikan
Berita Terkait
Korban Kekerasan Seksual Anak Minta Elon Musk Hapus Tautan ke Gambarnya, Pihak Penjual Terdeteksi Berlokasi di Jakarta
Tega! Kepala Sekolah di Maluku Cabuli Siswa SD di Kebun Warga Hingga Hamil
Politikus DPR Desak Pemerintah Segera Blokir Roblox, Jerumuskan Masa Depan Anak ke Tindak Kekerasan
4 Anak Diduga Alami Kekerasan di Boyolali, Dikurung dan Dirantai
Anak di Bawah Umur di Cianjur Diperkosa 12 Orang, Polisi Harus Gerak Cepat Tangkap Buron
Anak Diterlantarkan di Jakarta Dalam Kondisi Memprihatinkan, Pemerintah Desak Polisi Segera Tangkap Orang Tua Korban
Pemprov DKI Desak Korban Kekerasan Perempuan dan Anak Berani Bersuara, Jangan Takut Melapor
Penembakan di Sekolah Austria, 10 Orang Tewas dan Mengejutkan Warga
Polisi Tangkap Satpam Diduga Bakar Seorang Anak di Tangerang
Cegah Insiden Daejeon Terulang, Pemerintah Korea Selatan Usulkan Undang-Undang Haneul, Wajibkan Cuti bagi Pengajar dengan Gangguan Kesehatan Mental