Merawat Ingat

Tragedi Bom di Gedung BEJ 22 Tahun yang Lalu

P Suryo RP Suryo R - Selasa, 13 September 2022
Tragedi Bom di Gedung BEJ 22 Tahun yang Lalu

Ilustrasi bom. (Pexels/Griffin Wooldridge)

Ukuran:
14
Audio:

SORE itu, Rabu 13 September 2000, aktivitas di kawasan Gedung Bursa Efek Jakarta (BEJ), Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta, waktu itu masih ramai dan para pekerja masih sibuk dengan pekerjaan masing-
masing. Keadaan yang tenang itu pun tiba-tiba berubah menjadi mencekam.

Sekitar pukul 15.17 WIB, tepat 22 tahun yang lalu terdengar ledakan. Karyawan di Gedung BEJ dengan 31 lantai itu pun langsung berlarian untuk menyelamatkan diri.

Kepulan asap hitam membumbung tinggi. Orang-orang menangis histeris dan berhamburan dari dalam gedung. Korban jiwa pun berjatuhan sebanyak 10 orang tewas dan 34 orang terluka akibat ledakan itu.

Ledakan tersebut berasal dari sebuah bom yang ada di dalam mobil Toyota Corona Mark II bernopol B 2676 WL di lantai parkir P2. Akibatnya tercatat dua mobil terbakar dan beberapa lainnya rusak.

Aparat kepolisian langsung bergerak cepat untuk melakukan penyelidikan terkait kejadian berdarah tersebut. Penyelidikan langsung dilakukan kepada sejumlah saksi dan barang bukti. Selang 12 hari, enam pelaku diamankan.

Yakni Tengku Ismuhadi Jafar, Irwan alis Irfan, Ibrahim Hasan, Iswadi H Jamil, Ibrahim AMD bin Abdul Wahab, dan Nuryadin. Ismuhadi merupakan mantan anggota Gerakan Aceh Merdeka (GAM) disebut-sebut sebagai otak pelaku pengeboman.

Lokasi perakitan bom di bengkel Krung Baro di Ciganjur, Jakarta Selatan milik Ismuhadi. Lalu, bom tersebut dirakit oleh dua anggota TNI. Yaitu Serda Irwan dan Praka Ibrahim Hasan.

Saat itu, Irwan merupakan anggota Grup V Komando Pasukan Khusus (Kopassus) sedangkan Ibrahim anggota Detasemen Markas Komando Strategi Cadangan Angkatan Darat (Kostrad).

Baca Juga:

Raisa-Hamish Menikah, Indonesia Heboh Hari Patah Hati Nasional

bom
Ilustrasi bom. (Pexels/Nadezhda Moryak)

Selanjutnya, bom dengan bahan peledak TNT dan RDX dioperasikan oleh Irwan dan Ismuhadi. Pada akhirnya para tersangka dihukum dengan kurun waktu yang berbeda. Arab yang 15 tahun, 20 tahun, bahkan seumur hidup.

Misalnya Irwan dan Ibrahim divonis hukuman seumur hidup oleh majelis hakim Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, pada Rabu (22/8/2001). Sedangkan dua orang lainnya adalah Nuryadin dan Tengku Ismuhadi, yang dihukum selama 20 tahun penjara

Saat dilaksanakan rekonstruksi, diketahui adanya keinginan kaya mendadak dari para pelaku. Yakni dengan memanfaatkan suasana tak aman. Para pelaku memiliki sejumlah uang dolar Amerika Serikat dan dapat ditukarkan dengan rupiah ketika peristiwa tersebut terjadi.

Sebab berdasarkan reka ulang, diskusi rencana dilakukan pada 8 September 2000 di bengkel Krung Baru yang tak jauh dari kediaman Presiden Abdurrahman Wahid. Dalam diskusi itu dihadiri Tengku Ismuhadi, juga Ibrahim Manaf, Ibrahim Hasan dan Sayed Mustopha.

Pada 12 September 2000, Sayed Mustopha dan Zulkifli membawa bahan TNT dan RDX untuk dirakit menjadi bom. Selanjutnya kegiatan merakit bom dilakukan oleh Irwan dan Ibrahim.

13 September 2000 pukul 10.00 WIB bom diletakkan dalam bagasi Toyota Corona Mark II warna merah oleh Nuryadin. Sedan tersebut dikemudikan Irwan dan diikuti mobil Suzuki Sidekick ungu yang dikendarai Ibrahim Hasan, di dalamnya ada Ibrahim Manaf dan Tengku Ismuhadi. (DGS)

Baca Juga:

Lebih Dekat dengan Maknae BTS, Jung-kook

#Merawat Ingat #Bom #Bursa Efek Indonesia (BEI)
Bagikan
Ditulis Oleh

P Suryo R

Stay stoned on your love

Berita Terkait

Dunia
Bom Bunuh Diri Meledak di Pakistan Barat Daya, Tewaskan 13 Orang, Lukai 30 Lainnya
Belum ada pihak yang mengklaim bertanggung jawab atas serangan ini.
Dwi Astarini - Kamis, 04 September 2025
Bom Bunuh Diri Meledak di Pakistan Barat Daya, Tewaskan 13 Orang, Lukai 30 Lainnya
Indonesia
Semprot Dewan PSI, Ketua Dewas PAM Jaya: Kita Mau Kerja, Bukan Cari Benar atau Salah
Ketua Dewas PAM Jaya, Pasetyo Edi Marsudi mengatakan, Francine Widjojo tak mengerti kondisi saat ini. PAM Jaya akan go public dengan status IPO.
Soffi Amira - Jumat, 22 Agustus 2025
Semprot Dewan PSI, Ketua Dewas PAM Jaya: Kita Mau Kerja, Bukan Cari Benar atau Salah
Indonesia
Tersangka Penumpang Teriak Ada Bom di Pesawat Lion Air Pernah Dirawat di Rumah Sakit Jiwa
Tersangka akan menjalani kembali tes kejiwaan melalui tim ahli psikologis dari Rumah Sakit Polri
Wisnu Cipto - Selasa, 05 Agustus 2025
Tersangka Penumpang Teriak Ada Bom di Pesawat Lion Air Pernah Dirawat di Rumah Sakit Jiwa
Indonesia
Detik-Detik Penumpang Lion Air Jakarta-Kualanamu Teriak ‘Bom’ hingga Bikin Ratusan Orang Pindah Pesawat
Insiden bermula saat pesawat berada dalam proses taxi way menuju landasan untuk lepas landas dari Bandara Soekarno-Hatta.
Ananda Dimas Prasetya - Senin, 04 Agustus 2025
Detik-Detik Penumpang Lion Air Jakarta-Kualanamu Teriak ‘Bom’ hingga Bikin Ratusan Orang Pindah Pesawat
Indonesia
BEI Belum Mau Hapus Saham Sritex, Meskipun Sudah Masuk Kriteria Delisting
Terkait batas waktu atau tenggat penyelesaian berada di ranah kurator yang bertanggung jawab dalam kasus Sritex.
Wisnu Cipto - Selasa, 08 Juli 2025
BEI Belum Mau Hapus Saham Sritex, Meskipun Sudah Masuk Kriteria Delisting
Indonesia
DPR Desak Polri Usut Tuntas Kasus Ancaman Bom Pesawat Haji, Keamanan Nasional Jadi Taruhan
Surahman mendesak Polri untuk mengusut tuntas kasus ini, karena menyangkut keselamatan jemaah haji Indonesia dan kredibilitas sistem keamanan nasional
Angga Yudha Pratama - Senin, 23 Juni 2025
DPR Desak Polri Usut Tuntas Kasus Ancaman Bom Pesawat Haji, Keamanan Nasional Jadi Taruhan
Indonesia
Email Misterius Ancam Ledakkan Pesawat Haji, Densus 88 Koordinasi dengan Otoritas Arab Saudi
Saat ini pihak Saudi sendiri juga sedang melakukan pengembangan atas ancaman itu
Angga Yudha Pratama - Rabu, 18 Juni 2025
Email Misterius Ancam Ledakkan Pesawat Haji, Densus 88 Koordinasi dengan Otoritas Arab Saudi
Indonesia
Pendaratan Darurat Saudi Airlines, Ancaman Bom Guncang Penerbangan Haji di Kualanamu
Pendaratan darurat dilakukan setelah pilot menerima ancaman teror bom via email saat pesawat sudah mengudara.
Angga Yudha Pratama - Selasa, 17 Juni 2025
Pendaratan Darurat Saudi Airlines, Ancaman Bom Guncang Penerbangan Haji di Kualanamu
Indonesia
Pramono Masih Kaji IPO PAM Jaya Agar Bisa Melantai di Bursa Efek Indonesia
Pramono menargetkan PAM Jaya bisa memenuhi 100 persen cakupan layanan air bersih di Jakarta pada tahun 2029.
Ananda Dimas Prasetya - Senin, 05 Mei 2025
Pramono Masih Kaji IPO PAM Jaya Agar Bisa Melantai di Bursa Efek Indonesia
Indonesia
Antisipasi Pelemahan IHSG, BEI Kaji Pembukaan Kode Broker Imbas Kebijakan Trump
Salah satu penyesuaian yang sedang dipertimbangkan oleh BEI adalah pengungkapan kode Anggota Bursa (broker)
Angga Yudha Pratama - Rabu, 09 April 2025
Antisipasi Pelemahan IHSG, BEI Kaji Pembukaan Kode Broker Imbas Kebijakan Trump
Bagikan