Topan Yagi Hantam Vietnam, 64 Orang Meninggal Dunia
Ilustrasi topan.(foto:pexels-george-desipris)
MERAHPUTIH.COM - TOPAN Yagi yang menghanta, Laut China Selatan melewati Vietnam, pekan lalu. Hingga hari ini, seperti dilaporkan ANTARA, Topan Yagi telah menewaskan 64 korban di Vietnam Utara, sedangkan 229 orang lainnya terluka. Demikian dinyatakan Departemen Pencegahan Bencana Alam Kementerian Pertanian Vietnam pada Senin (9/9).
Sebelumnya, badai itu dilaporkan menewaskan 14 korban dan melukai 176 orang lainnya. Kementerian tersebut mengatakan 49 korban tewas akibat banjir bandang dan tanah longsor setelah badai berlalu, sebagaimana dikutip kantor berita VNExpress.
Baca juga:
Topan Yagi disebut sebagai badai terkuat yang menghantam Laut China Selatan dalam 30 tahun. Badai tersebut menguat menjadi topan super pada Kamis (5/9). Topan Yagi kemudian menghantam daratan China Selatan pada Jumat (6/9) dan menyapu Vietnam Utara hingga menyebabkan kehancuran.
Pemerintah dan otoritas Vietnam di daerah yang terdampak dilaporkan mengambil tindakan segera untuk mengatasi dampak bencana alam tersebut. Perdana Menteri Vietnam Pham Minh Chinh turut mengawasi upaya rekonstruksi pascabencana.(*)
Baca juga:
Badai Beryl di Texas Sebabkan Jutaan Warga Tak Dapat Aliran Listrik
Bagikan
Berita Terkait
Melemah, Topan Ragasa masih Jadi Ancaman Besar di Guangdong
Topan Ragasa Bikin Banjir Bandang 'Tsunami dari Gunung' di Taiwan, Lepaskan 15,4 Juta Ton Air
Warga Lanjut Usia Ditemukan Tak Bernyawa di Lantai Dasar Akibat Topan Ragasa
Super Topan Ragasa Jebol Bendungan di Taiwan, 14 Tewas dan Ratusan Orang Hilang
Topan Super Ragasa Mengamuk di Hong Kong, Ratusan Pohon Tumbang, Atap Beterbangan, Kota Lumpuh
Topan Super Ragasa Terjang Filipina, Berpotensi Katastrofik dengan Ribuan Orang Dievakuasi
Dipermalukan Vietnam 1-0 di Kandang, Timnas Indonesia U-23 Gagal Juara Piala AFF 2025
Amerika Terapkan Tarif 32 Persen Bagi Produk Indonesia, DPR Takut Barang Banglades dan Vietnam Banjiri Pasar
Video Wajahnya Ditepak sang Istri Viral, Macron Bilang Publik Lebay dalam Menafsirkannya
Jakarta Diproyeksikan Bakal Dibajiri Barang dari Tiongkok dan Vietnam