Tolak Kenaikan RKT DPRD DKI, Demokrat: Tidak Etis dan Menyakiti Hati Rakyat

Andika PratamaAndika Pratama - Senin, 07 Desember 2020
Tolak Kenaikan RKT DPRD DKI, Demokrat: Tidak Etis dan Menyakiti Hati Rakyat

Ketua DPD Partai Demokrat DKI, Santoso. Foto: demokrat.or.id

Ukuran:
14
Audio:

MerahPutih.com - Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Partai Demokrat meminta Fraksi Demokrat DPRD DKI menolak Kenaikan Rencana Kerja Tahunan (RKT) Dewan Parlemen Kebon Sirih sebesar Rp888 miliar.

Ketua DPD Partai Demokrat DKI, Santoso mengatakan, meskipun informasi besaran anggaran ini masih simpang siur, tapi jika anggaran kegiatan DPRD naiknya signifikan mencapai Rp888 pertahun dalam situasi saat ini. Hal ini dirasa kurang peduli sebagai wakil rakyat DKI.

Baca Juga

M Taufik: PSI Setuju dan Ikut Tanda Tangan Anggaran RKT Rp888 Miliar

Dengan begitu, Anggota DPR RI Komisi III ini menginstruksikan anak buahnya di DPRD DKI untuk menjegal rencana tersebut.

"Ekonomi sedang lesu akibat terimbas COVID 19, tidak etis kalau DPRD minta naik fasilitas & tunjangan lainnya termasuk penambahan volume kegiatan DPRD itu akan menyakiti hati rakyat," ungkap Santoso.

Secara tegas, Santoso menginstruksikan agar anggota Fraksi Demokrat DPRD baik yang ada diunsur pimpinan Alat Kelengkapan Dewan (AKD) ataupun anggota biasa, semuanya harus fokus bekerja untuk kepentingan rakyat.

DPD Partai Demokrat DKI, Santoso
Ketua DPD Partai Demokrat DKI, Santoso. Foto: beritajakarta.id

Lanjut dia, Demokrat DKI beserta jajarannya ditingkat akar rumput akan terus bersama rakyat memperjuangkan APBD DKI yang penggunaannya diutamakan untuk kesejahteraan dan pembangunan yang berpihak pada rakyat.

"Harapan Rakyat Perjuangan Demokrat itulah yg diutamakan," pungkas Santoso.

Baca Juga

Muncul Petisi Tolak Kenaikan RKT DPRD DKI Rp888 Miliar

Anggota Fraksi Demokrat DPRD, Mujiyono membenarkan penolakan DPD Partai Demokrat DKI dan menganggap terlalu besar anggarannya. Yang ditakutkan nantinya anggaran tersebut tak teserap.

"Menyarankan besarannya. Yang berpotensi tidak terserap," tutur Ketua Komisi A ini.

Sebagai diketahui, PSI merupakan partai yang paling pertama vokal melayangkan penolakan kenaikan RKT anggota DPRD pada pembahasan APBD DKI 2021.

Alasanya karena tak elok di masa pandemi saat ini gaji DPRD naik, sedangkan masyarakat tengah kesusahan di perekonomian.

Dalam rancangan APBD DKI tahun 2021, anggaran RKT dalam satu tahun sebesar Rp888.681.846.000. Anggaran ini mencakup gaji, tunjangan, uang kunjungan, bimbingan teknis, reses, hingga uang sosialisasi.

Jika jumlah tersebut dibagi dengan 106 Anggota DPRD DKI dari seluruh fraksi, maka tiap anggota dewan DKI mengantongi mencapai Rp8.383.791.000 per tahun.

Angka kenaikan RKT itu melonjak dibandingkan APBD DKI 2020 yang hanya Rp152.329.612.000 per tahun. (Asp)

Baca Juga

Polemik PSI Tolak Kenaikan RKT, Buat Malu Fraksi Lain

#Partai Demokrat #DPRD DKI Jakarta #Gaji DPRD DKI
Bagikan
Ditulis Oleh

Asropih

Berita Terkait

Indonesia
DPRD DKI Ingatkan Pembangunan Hunian Vertikal Harus Ramah Disabilitas
Pembangunan hunian vertikal merupakan jawaban atas keterbatasan lahan dan tingginya harga tanah di Jakarta.
Dwi Astarini - Jumat, 12 September 2025
DPRD DKI Ingatkan Pembangunan Hunian Vertikal Harus Ramah Disabilitas
Indonesia
Tak Hanya DKI Jakarta, DPRD Se-Indonesia Bakal Audiensi ke Mendagri soal Tunjangan Perumahan
Audiensi dengan Mendagri Tito akan dilakukan melalui Asosiasi DPRD Provinsi Seluruh Indonesia (ADPSI).
Ananda Dimas Prasetya - Jumat, 12 September 2025
Tak Hanya DKI Jakarta, DPRD Se-Indonesia Bakal Audiensi ke Mendagri soal Tunjangan Perumahan
Indonesia
DPRD DKI Libatkan 15 Perguruan Tinggi Bahas Perda Kekhususan Jakarta
DPRD DKI Jakarta akan memprioritaskan pembahasan 15 peraturan daerah (Perda) terkait kekhususan Jakarta.
Ananda Dimas Prasetya - Kamis, 11 September 2025
DPRD DKI Libatkan 15 Perguruan Tinggi Bahas Perda Kekhususan Jakarta
Indonesia
DPRD DKI Jakarta Ambil Langkah Cepat, Libatkan 15 Perguruan Tinggi dalam Pembahasan Maraton 15 Perda Kekhususan
Mudah-mudahan bisa terkejar
Angga Yudha Pratama - Kamis, 11 September 2025
DPRD DKI Jakarta Ambil Langkah Cepat, Libatkan 15 Perguruan Tinggi dalam Pembahasan Maraton 15 Perda Kekhususan
Indonesia
Pembahasan APBD 2026 DKI Jakarta Ditunda, Menunggu Kepastian Dana Bagi Hasil dari Pemerintah Pusat
Angka itu tidak boleh berubah
Angga Yudha Pratama - Rabu, 10 September 2025
Pembahasan APBD 2026 DKI Jakarta Ditunda, Menunggu Kepastian Dana Bagi Hasil dari Pemerintah Pusat
Indonesia
Rencana Pramono Anung Ubah Badan Hukum PAM Jaya Dapat Penolakan dari Legislator Kebon Sirih
Fraksi PAN khawatir perubahan ini akan mengutamakan pemodal daripada kepentingan rakyat
Angga Yudha Pratama - Rabu, 10 September 2025
Rencana Pramono Anung Ubah Badan Hukum PAM Jaya Dapat Penolakan dari Legislator Kebon Sirih
Indonesia
Pimpinan DPRD DKI Sebut Penurunan Tunjangan Perumahan tak Bisa Sendiri, Harus Bersama Pusat
Terdapat sejumlah tahapan sebelum penurunan tunjangan perumahan anggota DPRD DKI terealisasi.
Dwi Astarini - Selasa, 09 September 2025
Pimpinan DPRD DKI Sebut Penurunan Tunjangan Perumahan tak Bisa Sendiri, Harus Bersama Pusat
Indonesia
DPRD DKI Tak Mau Terburu-buru Ambil Keputusan Turunkan Tunjangan Rumah
Keputusan ini juga dilatarbelakangi oleh aksi unjuk rasa dari Aliansi Mahasiswa Peduli Sosial Demokrasi
Angga Yudha Pratama - Senin, 08 September 2025
DPRD DKI Tak Mau Terburu-buru Ambil Keputusan Turunkan Tunjangan Rumah
Indonesia
Pramono Tanggapi soal Tunjangan Rumah Anggota DPRD DKI, Sebut Sudah Jalin Komunikasi
Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung, menanggapi soal tunjangan rumah anggota DPRD DKI. Ia mengatakan, sudah menjalin komunikasi dengan DPRD DKI.
Soffi Amira - Senin, 08 September 2025
Pramono Tanggapi soal Tunjangan Rumah Anggota DPRD DKI, Sebut Sudah Jalin Komunikasi
Indonesia
Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung Tunggu Keputusan DPRD DKI Terkait dengan Tunjangan Rumah
Besarannya lebih besar ketimbang tunjangan DPR RI.
Dwi Astarini - Minggu, 07 September 2025
Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung Tunggu Keputusan DPRD DKI Terkait dengan Tunjangan Rumah
Bagikan