Tolak Jenazah Terduga Teroris, Warga Putat Gedhe: Jangankan Jasad, Arwahnya Sekalipun Kami Tak Sudi
Tempat makam Putat Gedhe, Surabaya (MP/Budi Lentera)
MerahPutih.Com - Tiga jenazah terduga teroris telah diserahkan ke keluarganya di Sidoarjo. Namun, masih ada jasad 10 pelaku bom bunuh diri, dan 4 pelaku yang tewas akibat penembakan polisi.
Artinya, empat belas jenazah terduga terois sampai sekarang masih terkatung-katung.
Kendati demikian, warga sekitar makam Putat Gedhe Surabaya tetap bersih kukuh menolak jasad teroris dimakamkan di Putat Gedhe.
Dari pantauan merahputih.com, hingga Jumat (18/5) tujuh lubang makam yang sudah ditutup warga kemarin, yang sejatinya untuk para terduga teroris, kondisinya masih tetap sama. Masih tertutup, tidak digali lagi.
Warga Putat Gedhe, seperti Imam, masih tetap bersih kukuh menolak adanya jenazah para teroris.
"Sudah kami katakan. Biar kami orang lokalisasi, kami tetap menolak jasad teroris,"tegas warga.
Diketahui, makam umum Putat Gedhe memang makam yang berada di pinggir eks lokalisasi Jarak - Dolly. Makam tersebut kerap dipakai untuk pemakaman Mr X. Bahkan, belasan imigran yang tewas tenggelam di perairan Jawa beberapa tahun silam, juga dimakamkan di pemakaman Putat Gedhe.
"Ini memang makam buangan. Tapi, bukan untuk jasad teroris. Jangankan jasadnya, arwahnya saja kami tak sudi gentayangan di sini." lanjutnya.
Bahkan, untuk mengantisipasi datangnya jenasah, warga rela tiga malam berjaga bergantian di Makam Putat Gedhe. Hal ini untuk mengantisipasi jika sewaktu-waktu polisi secara diam-diam mengubur jasad para teroris, mengingat Polda Jatim memberikan tenggang waktu tiga hari untuk mengebumikan jika jasadnya tidak diambil keluarga.
Kengototan warga untuk menolak jasad teroris dimaklumi walikota Surabaya, Tri Rismaharini.
Oleh sebab itu, walikota perempuan pertama di Surabaya itu mengirim surat ke MUI untuk meminta penjelasannya.
"Saya sudah kirim surat ke MUI. Dan ini masih menunggu fartwanya. Kalau fatwa MUI membolehkan, maka saya harus jelaskan kepada masyarakat," kata Risma.
Risma juga enggan memaksakan diri untuk berani menguburkan jenazah terduga teroris di Surabaya. Yang dikhawatirkan adalah gesekan antara masyarakat dengan polisi.
"Apalagi di makam putat gedhe itukan ada makam keluarga korban. Bisa dibayangkan bagaimana kkondisinya ," lanjut Risma.(*)
Berita ini ditulis berdasarkan laporan Budi Lentera, reporter dan kontributor merahputih.com untuk wilayah Surabaya dan sekitarnya.
Baca berita menarik lainnya dalam artikel: Jenazah Terduga Teroris Dimakamkan di Area Korban Bom Gereja, Warga: Gila Itu Polisi
Bagikan
Berita Terkait
Presiden AS Trump Tetapkan Ikhwanul Muslimin Organisasi Teroris Global
Kecanduan dan Broken Home, Paket Kombo Anak Rawan Direkrut Jaringan Teroris
Polisi Bongkar Sindikat Teroris ‘ISIS’ Perekrut Anak-Anak, Lakukan Propaganda via Gim Online sampai Medsos
Bom Bunuh Diri Meledak di Kompleks Pengadilan Islamabad, Pakistan Salahkan India
Menko Yusril Sebut Pengadilan Militer AS Akan Adili Hambali Bulan Depan
4 Teroris Ditangkap di Sumut dan Sumbar, Diduga Sebarkan Paham Radikal hingga Dukung ISIS
Bom Bunuh Diri Meledak di Pakistan Barat Daya, Tewaskan 13 Orang, Lukai 30 Lainnya
785 Korban Terorisme Telah Terima Kompensasi Dari Negara, Tertinggi Rp 250 Juta
ASN Kemenag Jadi Tersangka NII, Wamenag Minta Densus 88 Tidak Gegabah Beri Label Teroris
Terungkap, Penghubung Teroris dengan Penyedia Dana dan Logistik Selama Ini Bersembunyi di Bogor