TNI Telah Evakuasi Ribuan Pendatang dari Wamena ke Jayapura

Angga Yudha PratamaAngga Yudha Pratama - Senin, 30 September 2019
TNI Telah Evakuasi Ribuan Pendatang dari Wamena ke Jayapura

Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto (tengah) (Antaranews)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

Merahputih.com - Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto memastikan telah membantu mengevakuasi warga pendatang dari Wamena ke Jayapura, Papua, menggunakan pesawat Hercules.

"Kurang lebih yang sudah kita angkut hampir 3.100 orang. Ini merupakan operasi kemanusiaan," ujar Hadi Tjahjanto di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Senin (30/9).

Baca Juga:

Permintaan PSI untuk Penegakan Hukum di Papua

Hadi mengatakan, evakuasi difokuskan kepada kaum ibu dan anak-anak. Sementara bapak-bapak termasuk remaja diharapkan tetap berada di Wamena agar roda ekonomi terus berjalan.

"Kondisi keamanan di Wamena pun kita jaga. Di sana kita juga tempatkan pasukan dari TNI untuk mendukung kepolisian. TNI pun terus berupaya untuk menjaga dan menciptakan stabilitas keamanan di wilayah Wamena," kata Hadi.

Selain itu, kata Panglima TNI, pesawat Hercules TNI di Jayapura juga telah mengirimkan bantuan logistik kepada warga Wamena sekitar kurang lebih 74 ton yang berasal dari masyarakat dan CSR.

Warga Papua turun ke jalan untuk demonstrasi. (Foto: ANTARA)
Ilustrasi: Warga Papua turun ke jalan untuk demonstrasi. (Foto: ANTARA)

TNI juga mengerahkan KRI Dr Soeharso dan tenaga medisnya seperti dokter spesialisnya untuk mengobati warga yang terluka, serta mengurus korban meninggal dunia akibat situasi yang memanas di Wamena.

"Saat ini sudah beberapa kali operasi termasuk operasi patah tulang yang dibawa dari korban yang kita bawa dari Wamena kita turunkan di Jayapura," katanya.

Sementara itu, Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI Mayjen TNI Sisriadi menambahkan, hingga saat ini pesawat Hercules telah delapan kali sorti untuk mengevakuasi warga dari Wamena ke Jayapura.

Baca Juga:

Kapolres Jayapura: 4 Warga Tewas Usai Demo Anarkis di Jayapura

"Kita evakuasi ke Jayapura dan ditempatkan di Lanud di Jayapura," katanya.

Selain mengerahkan pesawat Hercules, TNI juga mengerahkan KRI Dr Soeharso serta dokter spesialisnya. "Kita juga kerahkan dokter psikolog untuk membantu warga yang mengalami trauma akibat kerusuhan di Wamena," kata Sisriadi. (Knu)

#Panglima TNI #Papua #Papua Barat
Bagikan

Berita Terkait

Indonesia
Panglima TNI Mutasi 57 Perwira Tinggi, Perkuat Struktur Komando di Tiga Matra
Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto melakukan mutasi 57 perwira tinggi TNI dari matra AD, AL, dan AU. Rotasi ini bertujuan memperkuat struktur komando dan profesionalisme prajurit.
Ananda Dimas Prasetya - Kamis, 06 November 2025
Panglima TNI Mutasi 57 Perwira Tinggi, Perkuat Struktur Komando di Tiga Matra
Indonesia
Polres Mamberamo Raya Papua Diserang Massa: Aparat Terluka, Mobil dan Bangunan Rusak
Penyerangan Polres Mamberamo Raya, Papua, bermula dari laporan keributan warga yang diduga terpengaruh minuman keras di sekitar perempatan SD Adven Burmeso.
Wisnu Cipto - Rabu, 29 Oktober 2025
Polres Mamberamo Raya Papua Diserang Massa: Aparat Terluka, Mobil dan Bangunan Rusak
Indonesia
Penggerebekan KKB Dugwi Kogoya Berawal dari Temuan Ponsel di Lokasi Keributan
Dugi Telenggen alias Dugwi Kogoya, anggota KKB pelaku penembakan Brigadir Joan H. Sibarani dan warga sipil di Distrik Tiom, Kabupaten Lanny Jaya, akhirnya berhasil diringkus.
Wisnu Cipto - Selasa, 28 Oktober 2025
Penggerebekan KKB Dugwi Kogoya Berawal dari Temuan Ponsel di Lokasi Keributan
Indonesia
Menhut Raja Juli Minta Maaf Pembakaran Barang Bukti Mahkota Cenderawasih Dapat Reaksi Dari Warga Papua
Menhut Raja Juli telah mengutus eselon satunya turun langsung ke tanah Papua untuk berdialog dengan Majelis Rakyat Papua (MRP) dan mahasiswa.
Alwan Ridha Ramdani - Senin, 27 Oktober 2025
Menhut Raja Juli Minta Maaf Pembakaran Barang Bukti Mahkota Cenderawasih Dapat Reaksi Dari Warga Papua
Indonesia
Menhut Raja Juli Kirim Eselon 1 ke Papua Redam Ketegangan Insiden Mahkota Cenderawasih 
“Atas nama Kementerian Kehutanan, saya mohon maaf agar apa yang terjadi ini menjadi catatan,” kata Raja Juli.
Wisnu Cipto - Senin, 27 Oktober 2025
Menhut Raja Juli Kirim Eselon 1 ke Papua Redam Ketegangan Insiden Mahkota Cenderawasih 
Indonesia
Ketua Adat La Pago Minta Rakyat Papua Jangan Terprovokasi Insiden Pemusnahan Mahkota Cenderawasih
Kogoya berharap kejadian ini menjadi pembelajaran bersama agar ke depan proses serupa dilakukan secara lebih bermartabat dalam menghormati budaya masyarakat Papua.
Wisnu Cipto - Kamis, 23 Oktober 2025
Ketua Adat La Pago Minta Rakyat Papua Jangan Terprovokasi Insiden Pemusnahan Mahkota Cenderawasih
Indonesia
Kemenhut Minta Maaf Lukai Hati Rakyat Papua, Akui Salah Bakar Mahkota Cenderawasih 
"Kami memahami bahwa mahkota Cenderawasih bukan sekadar benda, melainkan simbol kehormatan dan identitas kultural masyarakat Papua,” kata Dirjen KSDAE Kemenhut Satyawan Pudyatmoko
Wisnu Cipto - Kamis, 23 Oktober 2025
Kemenhut Minta Maaf Lukai Hati Rakyat Papua, Akui Salah Bakar Mahkota Cenderawasih 
Indonesia
Rute Gerilya Undius Kogoya Bos KKB Intan Jaya Sebelum Meninggal di Wandai
Undius Kogoya, pimpinan KKB Intan Jaya, meninggal karena sakit di Distrik Wandai, Papua Tengah. Ia dikenal terlibat dalam berbagai aksi penyerangan sejak 2022.
Wisnu Cipto - Kamis, 23 Oktober 2025
Rute Gerilya Undius Kogoya Bos KKB Intan Jaya Sebelum Meninggal di Wandai
Indonesia
Kecam Kekerasan dalam Demo di Jayapura, DPR: Ungkap Aktor Intelektual
Aksi demonstrasi oleh kelompok Aliansi Mahasiswa Pemuda Peduli Tanah Adat Papua (AMPPTAP) yang berlangsung di kawasan traffic light Abepura, Kota Jayapura, pada Rabu (15/10) siang, berakhir ricuh dan anarkis.
Frengky Aruan - Sabtu, 18 Oktober 2025
Kecam Kekerasan dalam Demo di Jayapura, DPR: Ungkap Aktor Intelektual
Indonesia
DPR Kecam Pembakaran Sekolah oleh KKB di Papua, Minta Pemerintah Harus Ambil Langkah Tegas
Tindakan tersebut merupakan kejahatan serius yang tidak dapat ditoleransi. Membakar bangunan sekolah merupakan tindakan kriminal yang sangat serius dan tidak dapat diterima.
Dwi Astarini - Rabu, 15 Oktober 2025
DPR Kecam Pembakaran Sekolah oleh KKB di Papua, Minta Pemerintah Harus Ambil Langkah Tegas
Bagikan