Tips Mengelola THR Saat Pandemi COVID-19 dari Kacamata Financial Planner

Raden Yusuf NayamenggalaRaden Yusuf Nayamenggala - Jumat, 22 Mei 2020
Tips Mengelola THR Saat Pandemi COVID-19 dari Kacamata Financial Planner

Bijaklah dalam mengelola THR (Foto: pixabay/bru-no)

Ukuran:
14
Font:
Audio:

MENJELANG Hari Raya Idul Fitri atau Lebaran, para pekerja biasanya mendapat Tunjangan Hari Raya (THR). THR ialah pendapatan non upah yang wajib dibayarkan pengusaha pada pekerja menjelang hari raya keagamaan. Biasanya THR dibayarkan paling lambat tujuh hari sebelum hari raya keagamaan.

Namun untuk Hari Raya Lebaran tahun 2020 ini, situasi berbeda dari biasanya, yakni di tengah pandemi Virus Corona. Lantaran pandemi tersebut, dampaknya pun sangat luar biasa bagi sejumlah perusahaan.

Baca juga:

Praktis, Ini 5 Situs Rekomendasi untuk Bayar Zakat Fitrah secara Online

Beberapa perusahaan ada yang membayar full THR pegawainya, ada yang membayar setengah, hingga ada yang tak sanggup membayar THR pegawainya karena minimnya pendapatan.

Karena itulah kamu harus bijak dalam menggunakan Tunjangan Hari Raya di tengah Pandemi Virus Corona ini. Menurut pemegang sertifikasi Profesional dibidang Perencana Keuangan, Rizki Marman Saputra, ada beberapa tips untuk mengolah keuangan, mulai dari yang mendapat THR Full, mendapat THR setengah gaji, hingga sama sekali tidak mendapatkan THR.

Untuk kamu yang mendapat THR Full, Rizki menuturkan sebaiknya kamu gunakan THR sebagaimana mestinya dengan baik, dan segeralah buat skala prioritas. Pada saat pandemi virus Corona ini, jangan gunakan THR Seperti biasanya seperti sebelum ada pandemi. "Gunakanlah THR untuk hal-hal pokok primer, jangan dipergunakan untuk kebutuhan leisure atau tersier, seperti membeli kebutuhan yang kurang penting," tutur Rizki saat dihubungi merahputih.com.

Sementara itu, untuk kamu yang mendapat THR hanya setengah gaji, Rizki memberikan saran yang hampir serupa dengan yang mendapat THR Full. Menurut Rizki, saat pandemi, ada beberapa perusahaan yang hanya mampu memberikan pegawainya THR setengah gaji. Jadi tidak perlu memberi barang yang kurang diperlukan. "Contohnya membeli gadget baru yang tak mendukung kegiatan produktif, bahkan hanya sebatas pemenuhan keinginan akan kebutuhan konsumtif, atau gaya hidup dan bukan hal bersifat urgent," jelasnya.

Gunakan THR Sebagai Investasi

Gunakan uang THR mu sebagai investasi untuk masa depan (Foto: pixabay/sallyjermain)

Menurut Certified Financial Planner ini, sebaiknya pada kondisi sulit seperti ini tunda pengeluaran-pengeluaran yang tak diperlukan. Lebih baik mengalokasikan dana lebih THR seperti untuk investasi di masa depan. Karena kita tak mengetahui persis hingga kapan krisis pandemi ini akan berlangsung. Akan lebih baik kita menyiapkan dana untuk kebutuhan pokok dengan baik dalam menghadapi krisis ini.

"Lebih baik dana tersebut di investasikan, dengan harapan untuk mendapatkan return yang lebih baik, kita ketahui bahwa saat pandemik seperti ini market sedang crash, teori investasi menyebutkan bahwa pada saat market crash adalah masa yang paling tepat untuk kita berinvest, contohnya di pasar bursa saham, banyak saat ini saham-saham LQ45 drop, bearish hingga 50% lebih," Ujar Rizki.

Bagi Rizki, kita harus mengambil sisi positif pada saat momen pandemi Virus Corona ini, seperti membeli saham dengan harga separuhnya. Jangan kamu menunggu nilai saham mencapai paling rendah, karena saat ini merupakan saat yang tepat untuk berinvestasi.

Baca juga:

Cara Mudah Mengontrol Kadar Kolesterol Saat Lebaran

Market akan kembali bullish seiring perekonomian kembali pulih. Tapi, jika kamu bukan berada pada risk profile yang high risk high return, tentunya berinvestasi di instumen saham tak dianjurkan.

Karena selain saham, kamu juga bisa melakukan investasi seperti membeli obligasi (surat utang), membeli emas, deposito serta menabung di instrument keuangan yang lebih liquid dan aman.

#DirumahAja Bisa Menghemat Penggunaan THR

Tetap melakukan social distancing dengan #DirumahAja, bisa menghemat penggunaan uang THR (Foto: pixabay/nattanan23)

Menurut Rizki, kegiatan Work From Home (WFH) akan jauh lebih menghemat biaya-biaya rutin bulanan yang dikeluarkan. Contohnya biaya transportasi menjadi berkurang, seperti untuk membeli bensin, parkir, atau membayar transportasi umum. Selain itu, biaya makan siang pun jadi lebih murah karena di rumah. Biaya untuk ngopi atau ke cafe pun tak ada.

Tapi, di sisi lain juga terdapat kenaikan pengeluaran, misalnya biaya listrik meningkat, karena AC dan lampu hidup selama kita WFH. Selain itu, keinginan untuk membeli barang yang kurang dibutuhkan di e-commerce pun meningkat. Karena kecenderungan di rumah terus membuat seseorang merasa bosan.

Menurut berbagai referensi bisnis, e-commerce mengalami peningkatan transaksi sebesar 35% selama masa pandemi Virus Corona. Karena itu, pandailah dalam memilah mana kebutuhan pokok dan kebutuhan leisure. Jika hal itu dilakukan, tentu akan sangat menghemat uang THR. Sisa uang THR pun bisa kamu alokasikan pada pos-pos yang lebih baik dan produktif. (Ryn)

Baca juga:

Tips Ampuh Tetap Bugar Saat Lebaran Setelah Berpuasa Sebulan Penuh

#COVID-19 #MEInang #Virus Corona #Lebaran #THR
Bagikan
Ditulis Oleh

Raden Yusuf Nayamenggala

I'm not perfect but special

Berita Terkait

Lifestyle
Ciri-Ciri dan Risiko Warga Yang Alami Long COVID
Gejala long COVID tidak selalu sama pada setiap orang. Sebagian mengalami hanya satu keluhan, seperti sesak napas atau kelelahan (fatigue), sementara yang lain menghadapi kombinasi beberapa gangguan.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 12 Agustus 2025
Ciri-Ciri dan Risiko Warga Yang Alami Long COVID
Indonesia
Kemenkes Temukan 1 Kasus Positif COVID dari 32 Spesimen Pemeriksa
Kemenkes menjabarkan saat ini ada 179 kasus COVID-19, dengan 1 kasus positif dari 32 pemeriksaan yang ditemukan
Wisnu Cipto - Senin, 16 Juni 2025
Kemenkes Temukan 1 Kasus Positif COVID dari 32 Spesimen Pemeriksa
Indonesia
178 Orang Positif COVID-19 di RI, Jemaah Haji Pulang Batuk Pilek Wajib Cek ke Faskes Terdekat
Batuk-pilek disertai sesak napas dalam waktu kurang dari 14 hari setelah kembali dari Tanah Suci.
Wisnu Cipto - Senin, 16 Juni 2025
178 Orang Positif COVID-19 di RI, Jemaah Haji Pulang Batuk Pilek Wajib Cek ke Faskes Terdekat
Indonesia
Semua Pasien COVID-19 di Jakarta Dinyatakan Sembuh, Tren Kasus Juga Terus Menurun Drastis
Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta menegaskan bahwa situasi COVID-19 di Ibu Kota tetap terkendali
Angga Yudha Pratama - Jumat, 13 Juni 2025
Semua Pasien COVID-19 di Jakarta Dinyatakan Sembuh, Tren Kasus Juga Terus Menurun Drastis
Indonesia
Jakarta Tetap Waspada: Mengungkap Rahasia Pengendalian COVID-19 di Ibu Kota Mei 2025
Ani mengimbau masyarakat untuk terus menjaga kesehatan dan kebersihan lingkungan
Angga Yudha Pratama - Rabu, 11 Juni 2025
Jakarta Tetap Waspada: Mengungkap Rahasia Pengendalian COVID-19 di Ibu Kota Mei 2025
Indonesia
KPK Minta Tolong BRI Bantu Usut Kasus Korupsi Bansos Presiden Era COVID-19
KPK meminta bantuan BRI untuk memberikan informasi mengenai fasilitas kredit
Wisnu Cipto - Jumat, 06 Juni 2025
KPK Minta Tolong BRI Bantu Usut Kasus Korupsi Bansos Presiden Era COVID-19
Indonesia
KPK Periksa 4 Orang Terkait Korupsi Bansos Presiden Era COVID-19, Ada Staf BRI
Pemeriksaan dilakukan di Gedung Merah Putih KPK.
Wisnu Cipto - Kamis, 05 Juni 2025
KPK Periksa 4 Orang Terkait Korupsi Bansos Presiden Era COVID-19, Ada Staf BRI
Indonesia
COVID-19 Melonjak, Ini Yang Dilakukan Menkes Budi Gunadi Sadikin
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin usai menemui Presiden Prabowo Subianto di Istana Kepresidenan Jakarta, Selasa (3/6), mengakui ada kenaikan jumlah kasus COVID-19 di Indonesia yang terkonfirmasi.
Alwan Ridha Ramdani - Rabu, 04 Juni 2025
COVID-19 Melonjak, Ini Yang Dilakukan Menkes Budi Gunadi Sadikin
Indonesia
COVID-19 Mulai Melonjak Lagi: Dari 100 Orang Dites, Sebagian Terindikasi Positif
Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan (PCO) meminta masyarakat meningkatkan protokol kesehatan yang pernah dilakukan pada musim pandemi.
Ananda Dimas Prasetya - Selasa, 03 Juni 2025
COVID-19 Mulai Melonjak Lagi: Dari 100 Orang Dites, Sebagian Terindikasi Positif
Indonesia
Terjadi Peningkatan Kasus COVID-19 di Negara Tetangga, Dinkes DKI Monitoring Rutin
Dinkes DKI melakukan sejumlah langkah preventif untuk melindungi masyarakat dari potensi penularan COVID-19.
Ananda Dimas Prasetya - Selasa, 03 Juni 2025
Terjadi Peningkatan Kasus COVID-19 di Negara Tetangga, Dinkes DKI Monitoring Rutin
Bagikan