Tips Membedakan Rasa Sedih Biasa dan Gangguan Mental

Raden Yusuf NayamenggalaRaden Yusuf Nayamenggala - Jumat, 26 Maret 2021
Tips Membedakan Rasa Sedih Biasa dan Gangguan Mental

Rasa sedih biasa dan gangguan kesehatan mental sulit dibedakan (foto: pixabay/138843)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

SETIAP manusia sejatinya pernah merasakan kesedihan dalam hidupnya. Namun, kamu perlu waspada bila yang terjadi bukanlah sedih biasa, melainkan gangguan kesehatan mental.

Hal tersebut dipaparkan oleh Psikolog Klinis Dewasa, Muthmainah Mufidah dari Universitas Indonesia. Ia menjelaskan, bahwa rasa sedih di kehidupan sehari-hari biasanya tak terlalu berpengaruh pada aktivitas.

Baca Juga:

80% Anak Muda Alami Penurunan Kondisi Mental Saat Pandemi

"Kalau down sehari-hari biasanya kita masih tetap bisa mengerjakan tugas atau kegiatan sehari-hari kita, meski mungkin ada perubahan kecepatan atau jumlah," Jelas Mufidah seperti yang dikutip dari laman Antara.

rasa sedih di kehidupan sehari-hari, biasanya tak terlalu berpengaruh pada aktivitas (foto: pixabay/fotorech)

Menurut Mufidah, manusia yang memilik sifat dinamis, tentu pernah naik turun dalam kehidupan. Ia menambahkan, bahwa ada sejumlah hal yang membuat hati bahagia, tapi, di sisi lain ada juga yang membuat murung, sedih dan marah.

Namun, bila rasa sedih berkelanjutan di kehidupan sehari-hari, terlebih selama dua pekan berturut-turut. Segeralah meminta bantuan profesional pada psikolog atau psikiater, agar masalahnya bisa segera ditangani.

Perihal mana yang lebih dulu antara psikolog atau psikiater, menurut Mufidah tidak masalah siapa yang lebih dahulu didatangi. Karena, baginya, keduanya punya tujuan yang sama, yakni membantu orang mengatasi masalah kesehatan mental. Bila dibutuhkan, keduanya bisa saling rujuk

Baca Juga:

Nonton Film Horor Buruk Bagi Kesehatan Mental? Ini Faktanya

Adapun perbedaan dari psikiater yakni dokter yang punya wewenang dalam memberikan resep obat pada pasien, bila dibutuhkan. Sementara psikolog, lebih fokus terhadap perubahan tingkah laku, serta pengelolaan pikiran dan perasaan.

80% anak muda dari seluruh dunia, mengalami penurunan kondisi kesehatan mental selama pandemi COVID-19 (Foto: pixabay/geralt)

Tapi, sebenarnya kamu tak perlu harus menunggu adanya gangguan kesehatan mental, sebelum pergi ke psikolog atau psikiater. Karena, berkonsultasi dapat dilakukan kapanpun, bahkan saat kamu tak merasa ada masalah. Karena, hal itu bisa dilakukan dengan tujuan mengembangkan diri.

Menurut laporan Risiko Global 2021 (Global Risks Report 2021) yang diterbitkan oleh World Economic Forum (WEF) bersama Zurich Insurance Group (Zurich), mendapati sebanyak 80 persen anak muda dari seluruh dunia, mengalami penurunan kondisi kesehatan mental selama pandemi COVID-19.

Laporan tersebut pun menemukan adanya kekecewaan, yang dirasakan anak muda, serta memburuknya kesehatan mental sebagai risiko global yang paling terabaikan selama pandemi COVID-19. (Ryn)

Baca Juga:

Tips Menjaga Kesehatan Mental di Tengah Pandemi Virus Corona

#Kesehatan #Kesehatan Mental #Gangguan Mental
Bagikan
Ditulis Oleh

Raden Yusuf Nayamenggala

I'm not perfect but special

Berita Terkait

Indonesia
Pengecekan Kesehatan Cepat kini Tersedia di Stasiun MRT Jakarta Dukuh Atas
Diharapkan mempermudah para pengguna moda transportasi publik, komuter, pekerja, dan warga sekitar dalam mengakses layanan kesehatan yang cepat, nyaman, dan profesional.
Dwi Astarini - Rabu, 22 Oktober 2025
Pengecekan Kesehatan Cepat kini Tersedia di Stasiun MRT Jakarta Dukuh Atas
ShowBiz
Bisa Ditiru nih Ladies, Cara Davina Karamoy Hindari Anemia tanpa Ribet
Konsumsi suplemen zat besi sejak dini penting bagi perempuan.
Dwi Astarini - Selasa, 14 Oktober 2025
Bisa Ditiru nih Ladies, Cara Davina Karamoy Hindari Anemia tanpa Ribet
Fun
Self-Care Menjadi Ruang Ekspresi dan Refleksi bagi Perempuan, Penting untuk Jaga Kesehatan Mental
Merawat diri tidak lagi sekadar urusan penampilan fisik, tetapi juga menjadi sarana penting untuk menjaga kesehatan mental dan keseimbangan emosional.
Dwi Astarini - Senin, 13 Oktober 2025
Self-Care Menjadi Ruang Ekspresi dan Refleksi bagi Perempuan, Penting untuk Jaga Kesehatan Mental
Lifestyle
The Everyday Escape, 15 Menit Bergerak untuk Tingkatkan Suasana Hati
Hanya dengan 15 menit 9 detik gerakan sederhana setiap hari, partisipan mengalami peningkatan suasana hati 21 persen lebih tinggi jika dibandingkan ikut wellness retreat.
Dwi Astarini - Senin, 13 Oktober 2025
The Everyday Escape, 15 Menit Bergerak untuk Tingkatkan Suasana Hati
Indonesia
DPR Kritik BPJS Kesehatan Nonaktifkan 50.000 Warga Pamekasan, Tegaskan Hak Kesehatan tak Boleh Disandera
Penonaktifan itu dilakukan BPJS Kesehatan karena Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pamekasan menunggak pembayaran iuran sebesar Rp 41 miliar.
Dwi Astarini - Jumat, 10 Oktober 2025
DPR Kritik BPJS Kesehatan Nonaktifkan 50.000 Warga Pamekasan, Tegaskan Hak Kesehatan tak Boleh Disandera
Indonesia
[HOAKS atau FAKTA]: Terlalu Sering Makan Mi Instan Bisa Bikin Usus Tersumbat
Terlalu sering mengonsumsi mi instan bisa membuat usus tersumbat akibat cacing. Namun, apakah informasi ini benar?
Soffi Amira - Rabu, 08 Oktober 2025
[HOAKS atau FAKTA]: Terlalu Sering Makan Mi Instan Bisa Bikin Usus Tersumbat
Indonesia
Smart Posyandu Difokuskan untuk Kesehatan Jiwa Ibu setelah Melahirkan
Posyandu Ramah Kesehatan Jiwa diperkuat untuk mewujudkan generasi yang sehat fisik dan mental.
Dwi Astarini - Senin, 06 Oktober 2025
Smart Posyandu Difokuskan untuk Kesehatan Jiwa Ibu setelah Melahirkan
Indonesia
Pemerintah Bakal Hapus Tunggakan BPJS Kesehatan Warga
Langkah ini merupakan bagian dari agenda besar pemerintah dalam memperkuat jaring pengaman sosial, terutama bagi masyarakat rentan.
Alwan Ridha Ramdani - Kamis, 02 Oktober 2025
Pemerintah Bakal Hapus Tunggakan BPJS Kesehatan Warga
Lifestyle
Waspadai Tanda-Tanda Mata Minus pada Anak
Pertambahan mata minus ini akan mengganggu aktivitas belajar maupun perkembangan anak
Angga Yudha Pratama - Rabu, 01 Oktober 2025
Waspadai Tanda-Tanda Mata Minus pada Anak
Fun
Strategi Sehat Kontrol Kolesterol, Kunci Sederhana Hidup Berkualitas
Satu dari tiga orang dewasa di Indonesia memiliki kadar kolesterol tinggi.
Ananda Dimas Prasetya - Selasa, 30 September 2025
Strategi Sehat Kontrol Kolesterol, Kunci Sederhana Hidup Berkualitas
Bagikan