Tips Bangun Rumah Berbujet Rp 100 Jutaan


Membangun rumah enggak selalu perlu mahal. (Foto: Unsplash/Vu Anh)
BERAPA biaya yang dibutuhkan untuk membangun sebuah rumah? Jawabannya bergantung pada kebutuhan, tipe, luas, dan bahannya. Membangun rumah dengan bujet kecil sekali pun, sekira Rp 100 jutaan, bukan hal mustahil untuk dilakukan. Sebab, rata-rata harga membangun rumah berada pada kisaran Rp 3 juta/m2, setidaknya itu yang diungkapkan Interior Expert Pinhome, Shania Tahir, seperti dilaporkan Antara, Selasa (11/10).
Shania menambahkan bahwa jumlah tersebut sudah termasuk ongkos tenaga kerja beserta material yang dibutuhkan. "Biasanya, bangunan Rp 3 juta/m2 memiliki spesifikasi fondasi pasangan batu kali, dinding tembok batu bata plester aci finish cat, plafon gypsum rangka kayu atau hollow, lantai keramik, dan atap genteng rangka baja ringan, juga termasuk ongkos tenaga kerjanya," kata Shania.
Baca juga:
Unik, Pria Bosnia Bangun Rumah Berputar 360 Derajat

Lebih lanjut, Shania menuturkan bahwa ukuran rumah yang bisa dibangun dengan bujet anggaran Rp 100 juta adalah sekira 34 m2. Sementara, variasi ukuran bangunannya mencakup 4m x 8m = 32 m2, 5m x 7m = 35 m2, 6m x 6m = 36 m2, dan 7m x 5m = 35 m2.
Ada pula beberapa desain atau konsep rumah yang cocok dibangun dengan bujet Rp 100 juta, seperti rumah kubus minimalis. Gaya rumah itu memiliki ciri khas modern. Kelebihannya juga tidak membutuhkan lahan besar sehingga cocok bagi pemilik hunian yang ukuran lahannya tidak terlalu luas.
Kedua, rumah kontainer minimalis. Desain itu sudah banyak digunakan di luar negeri, terlebih karena harganya yang lebih murah dibandingkan membangun rumah menggunakan dinding. Meski menggunakan kontainer, pemilik rumah tetap dapat mendesainnya agar memiliki tampilan cantik nan elegan.
Baca juga:
Kelebihan dan Kekurangan Beli Rumah Seken

Ketiga adalah gaya rumah kontemporer. Shania menjelaskan bahwa rumah jenis itu dapat menjadi pilihan sebagai desain rumah dengan bujet minim. Rumah itu memiliki bentuk sederhana dengan garis-garis geometris. Umumnya dirancang dengan gaya modern dan detail yang inovatif.
Tipe rumah selanjutnya adalah rumah minimalis ala Jepang. Pemilik bisa membangun rumah menggunakan unsur kayu pada dinding dan lantai. Pilihan kayunya juga dapat disesuaikan dengan bujet yang tersedia. Beberapa bagian di dalam rumah, seperti panel pintu, bisa menggunakan papan kayu yang tidak terlalu berat dan besar.
Tipe terakhir rekomendasi Shania adalah A-Frame House. Rumah itu punya desain rangka menyerupai huruf A dan menampilkan sisi miring roofline hingga menyentuh garis pondasi. Gayanya akan terlihat mirip kemah anak-anak, namun dengan ukuran yang lebih besar dan konstruksi lebih kokoh.
Jadi, jangan buru-buru putus asa kalau bujetmu minim. Kamu mungkin bisa coba rekomendasi tadi. (waf)
Baca juga:
Sebelum Beli Rumah untuk Pertama Kali, Perhatikan 4 Hal Penting Ini!
Bagikan
Andrew Francois
Berita Terkait
Awas! Jika Punya Lebih dari Satu Rumah, Siap-Siap Kena Dampak Aturan Baru Ini

Program Perumahan Murah Singapura Jadi Contoh Indonesia, Prabowo: Pembangunan Dikebut

Legislator Minta Program Rumah Murah Jangan Sampai Picu Kerusakan Lingkungan dan Sosial

Northridge Ultimate Business Center Kembali Diluncurkan di BSD

Indonesia Butuh 12,7 Juta Rumah Murah di Bawah UMR Wujudkan Zero Backlog

Skema Dana Abadi Bisa Menjadi Terobosan Percepatan Penyediaan Rumah bagi MBR

Paramount Land Luncurkan Area Berkonsep Shopping Arcade

Prospek Pertumbuhan Ekonomi 2024 Cerah, Marketplace Properti Siap Ikut Bertumbuh

Refleksi dan Proyeksi Pasar Properti Indonesia 2024

Jokowi Singgung Perusahaan Properti Tiongkok Ambruk dengan Utang Rp 4.400 triliun
