Tips Agar Jeli dan Bijak Membagi Pesan Media Sosial

Zulfikar SyZulfikar Sy - Rabu, 16 November 2016
Tips Agar Jeli dan Bijak Membagi Pesan Media Sosial

Media Sosial. Ilustrasi.(Foto Grafik: pixabay.com/@bykst/CC0/free_image)

Ukuran:
14
Audio:

Sebagai pengguna media sosial seperti Facebook, Twitter, Instagram, atau yang lebih privat seperti Whatsapp, Line dan lain-lain, kerap kita merasa harus bergegas untuk men-share satu informasi yang kita peroleh, tanpa mau memeriksa, mengkroscek atau mencari tahu kebenarannya.

Hingga akhirnya tanpa kita sadari postingan itu ternyata hanya hoax. Kita akan – oops – meminta maaf bahwa kita hanya copy paste, dan melontarkan dalih hanya meneruskan informasi yang kita (kamu) anggap penting.

Dan kejadian seperti itu sering terjadi. Reporter ini juga mengalami hal yang sama, karena terlalu terburu-buru, merasa bahwa informasi tersebut penting, dan selalu ingin paling dulu yang menyampaikan.

Facebook, Twitter, Instagram telah menjadi bagian hidup sehari-hari. Jika digunakan dengan baik akan bermanfaat secara jangka panjang baik di perguruan tinggi atau di dunia kerja. Namun jika digunakan secara sembarangan, justru bisa membawa dampak buruk bagi penggunanya atau bahkan yang lainnya.

Media sosial apa pun yang digunakan, kita harus menjaga prinsip-prinsip ini :
1. Selalu jaga privasi diri sendiri, tapi selalu ingat, settingan privat tidak mencegah pengunduhan konten.
2. Selalu peduli cara kita menggunakan media sosial bisa dinilai oleh pihak lain. Apa yang kita posting di wall kita, akan mencerminkan siapa kita. Jangan biasakan memposting konten porno atau tidak bermanfaat seperti joke-joke sesaat. Hal itu banyak tersebar di Internet dan jangan terpancing untuk memajangnya di wall kita sendiri.

3. Selalu membaca dengan teliti serta memeriksa kembali informasi yang kita peroleh, untuk memastikan kebenaran konten informasi yang di-share. Jangan malas untuk memeriksa  ulang konten untuk menghilangkan kekhawatiran materi tersebut hoax. Mau ditaruh di mana muka kita, karena ketahuan membagi konten yang ternyata hoax atau bohong.

Pastikan kita tidak menggunakan media sosial untuk :

- Menulis keluhan, makian atau mengumbar kemarahan dan frustasi.
- Membagi foto personal aatau informasi yang menujukkan keburukkan diri sendiri.
- Mengumumkan kita pergi liburan, sementara rumah kosong.
- Menceritakan keburukan orang meskipun kita merasa tidak dikenal orang.
- Berhubungan dengan orang yang tidak dikenal secara pribadi atau setidaknya tidak tahu tujuan perkenalan itu.
- Lupa log out dari computer umum.

Saat membuka akun Twitter
• Mengetahui dan menyadari benar audiens yang disasar dan diikuti serta profil pribadi. Bisa saja membuka satu akun untuk tujuan profesional atau akademik, dan akun lainnya untuk urusan tidak resmi dan pribadi.
• Memberi nama akun dengan bijak
• Selalu memantau follower secara rutin
• Selalu memikirkan dampak apa yang akan kita tweet, dan kita bisa membuat akun kita privat, yaitu mencegah orang melihat isi konten kita.

Di Facebook
• Atur settings untuk menentukan siapa yang bisa melihat postingan kita
• Atur timeline sehingga hanya kawan kita yang bisa melihatnya
• Hindari membuat postingan individu bisa dilihat ‘kawannya kawan’ dan ‘umum’
• Jangan pernah membagi data pribadi
• Selalu ingat, semua orang bisa melihat laman yang kita suka, waspadalah, jika ragu – batalkan jempol
• Pengaturan fungsi dan privasi sering berubah, periksa secara rutin

Dua aturan utama yang harus diikuti.
1. Jika tidak mau mengatakan satu hal secara langsung kepada yang bersangkutan, jangan ditulis secara online.
2. Jangan bergantung pada setting-an privat – siapa pun yang bisa melihat konten anda, bisa mengunduhnya, mengkopinya, meng-capture-nya dan membaginya kepada umum.

Jangan lupa dengan jejak digital.
Jejak digital adalah jejak data yang tertinggal dari interaksi di dunia digital. Hal itu merupakan rekaman umum dari
- Apa yang telah ditulis atau dikatakan
- Pendapat orang tentang anda
- Apa yang anda suka, kicau ulang atau bagikan
- Lokasi di mana pun anda berada

Jejak digital seringkali digunakan untuk kepentingan marketing dan pendataan pegawai. Hal itu juga mempermudah pihak lain untuk mengumpulkan data tentang anda terutama untuk memanfaatkan identitas anda atau untuk tujuan melakukan kejahatan penipuan.
Semoga tips ini bermanfaat. (BES/dsyamil)

BACA JUGA

  1. Kartu Merah Putih Maksimalkan Media Sosial
  2. Presiden Jokowi Keluhkan Isi Media Sosial, Soal Apa Ya?
  3. Giring Nidji Jauhkan Anak dari Media Sosial
#Tips Media Sosial #Instagram #Optimalisasi Twitter #Facebook #Media Sosial
Bagikan
Ditulis Oleh

Zulfikar Sy

Tukang sihir

Berita Terkait

Dunia
Presiden Nepal Yakinkan Semua Pihak, Tuntutan Pengunjuk Rasa Akan Dipenuhi
Pernyataan itu disampaikan menyusul gelombang protes keras yang terjadi di Nepal sejak awal pekan, hingga membuatnya jatuhnya korban, yang meningkat menjadi 34 orang tewas
Frengky Aruan - 8 menit lalu
Presiden Nepal Yakinkan Semua Pihak, Tuntutan Pengunjuk Rasa Akan Dipenuhi
Indonesia
Klarifikasi Unggahan Anaknya Soal Lengserkan CIA, Menkeu Purbaya: Dia Anak Kecil, Tak Tau Apa-Apa
Purabaya menegaskan kejadian ini menjadi pelajaran baginya dan keluarga untuk menjaga sikap maupun ucapan.
Ananda Dimas Prasetya - Kamis, 11 September 2025
Klarifikasi Unggahan Anaknya Soal Lengserkan CIA, Menkeu Purbaya: Dia Anak Kecil, Tak Tau Apa-Apa
Dunia
19 Tewas dalam Demonstrasi Tolak Larangan Medsos dan Serukan Penindakan Korupsi, Perdana Menteri Nepal Mundur
Demonstrasi, yang disebut sebagai protes Generasi Z, dimulai setelah pemerintah memblokir platform seperti Facebook, X, dan YouTube, dengan alasan perusahaan-perusahaan itu gagal mendaftar dan tunduk pada pengawasan pemerintah.
Dwi Astarini - Selasa, 09 September 2025
19 Tewas dalam Demonstrasi Tolak Larangan Medsos dan Serukan Penindakan Korupsi, Perdana Menteri Nepal Mundur
Dunia
Nepal Akhirnya Cabut Larangan Media Sosial setelah Protes Besar Menewaskan 19 Orang
Massa mengepung gedung Parlemen sebelum polisi melepaskan tembakan ke arah para demonstran.
Dwi Astarini - Selasa, 09 September 2025
Nepal Akhirnya Cabut Larangan Media Sosial setelah Protes Besar Menewaskan 19 Orang
Dunia
Nepal Bergejolak Tolak Pelarangan Media Sosial dan Serukan Penindakan Korupsi, Sedikitnya 16 Tewas
Media Nepal melaporkan polisi menggunakan peluru tajam terhadap para demonstran.
Dwi Astarini - Selasa, 09 September 2025
Nepal Bergejolak Tolak Pelarangan Media Sosial dan Serukan Penindakan Korupsi, Sedikitnya 16 Tewas
Indonesia
Polisi Masih Buru Akun Media Sosial yang Sebarkan Provokasi Demo dan Penjarahan
Polisi kini masih memburu akun media sosial, yang menyebarkan provokasi demo hingga penjarahan.
Soffi Amira - Kamis, 04 September 2025
Polisi Masih Buru Akun Media Sosial yang Sebarkan Provokasi Demo dan Penjarahan
Indonesia
Provokasi Bakar Bandara Soetta di TikTok, Pekerja Swasta Jadi Tersangka
Meski telah ditetapkan sebagai tersangka, penyidik tidak melakukan penahanan terhadap CS, melainkan mewajibkan yang bersangkutan untuk melapor dua kali dalam sepekan.
Alwan Ridha Ramdani - Kamis, 04 September 2025
Provokasi Bakar Bandara Soetta di TikTok, Pekerja Swasta Jadi Tersangka
Indonesia
Layanan TikTok Live Dikabarkan Dimatikan
Sebelumnya, Wakil Menteri Komunikasi dan Digital Angga Raka Prabowo sebelumnya mengemukakan rencana untuk memanggil penyedia platform media sosial seperti Meta dan TikTok guna membahas penanganan konten-konten provokatif di media sosial.
Alwan Ridha Ramdani - Sabtu, 30 Agustus 2025
Layanan TikTok Live Dikabarkan Dimatikan
Lifestyle
Terima Challenge Ekstrem, Streamer Prancis Jean Pormanove Meninggal saat Siaran Langsung
Polisi Prancis kini menyelidiki kematian streamer 46 tahun itu.
Dwi Astarini - Kamis, 21 Agustus 2025
 Terima Challenge Ekstrem, Streamer Prancis Jean Pormanove Meninggal saat Siaran Langsung
Lifestyle
Instagram Kini Punya Fitur Repost di Feed dan Reels, Begini Cara Pakainya
Instagram baru saja merilis fitur Repost di Feed dan Reels. Pengguna bisa membagikan unggahan tersebut ke pengikut lainnya.
Soffi Amira - Kamis, 07 Agustus 2025
Instagram Kini Punya Fitur Repost di Feed dan Reels, Begini Cara Pakainya
Bagikan