Tiongkok Jadi Penopang Pertumbuhan Ekonomi Dunia


Seorang peserta berdiri di dekat logo IMF pada International Monetary Fund - World Bank Annual Meeting 2018 di Nusa Dua, Bali. (Foto: ANTARA/REUTERS/Johannes P. Christo)
MerahPutih.com - Dana Moneter Internasional (IMF) memproyeksikan ekonomi Tiongkok atau China akan tumbuh 5,2 persen pada 2023 dan 4,5 persen pada 2024, menjadi kontributor terbesar terhadap pertumbuhan ekonomi global.
"Kami memproyeksikan (untuk China) pertumbuhan 5,2 persen pada 2023. Itu naik dari 3,0 persen tahun lalu," kata Direktur Departemen Riset IMF Pierre Olivier Gourinchas.
Baca Juga:
Universitas di Tiongkok Beri Libur Mahasiswanya untuk Cari Pasangan
Mengingat ukuran ekonomi, China akan menjadi kontributor utama pertumbuhan global di tahun mendatang. Ekonomi China sedang dibuka kembali dengan cepat dengan rebound yang kuat.
"Ketika gelombang COVID-19 mereda (di China) pada Januari tahun ini, mobilitas menjadi normal, dan indikator-indikator ekonomi frekuensi tinggi, seperti penjualan ritel dan pemesanan perjalanan, mulai meningkat," kata IMF dalam laporan WEO.
IMF memaparkan, pembukaan kembali dan pertumbuhan ekonominya kemungkinan akan menghasilkan limpahan positif, yang lebih besar untuk negara-negara dengan hubungan perdagangan yang lebih kuat dan ketergantungan pada pariwisata China.
Ekonomi dunia diperkirakan akan tumbuh 2,8 persen pada tahun 2023, 0,1 poin persentase lebih rendah dari perkiraan Januari.
"Kembalinya ekonomi dunia ke laju pertumbuhan ekonomi yang berlaku sebelum guncangan pada tahun 2022 dan gejolak sektor keuangan baru-baru ini semakin sulit dipahami," kata IMF.
Pertumbuhan global diperkirakan 3,4 persen pada 2022, turun menjadi 2,8 persen pada 2023, sebelum naik menjadi 3,0 persen pada 2024.
Pertumbuhan ekonomi negara-negara maju akan turun setengahnya pada 2023 menjadi 1,3 persen, sebelum naik menjadi 1,4 persen pada 2024.
Sekitar 90 persen ekonomi negara-negara maju diproyeksikan mengalami penurunan pertumbuhan pada 2023. Kondisi ini, diperkirakan akan mengalami pengangguran yang lebih tinggi, rata-rata naik 0,5 poin persentase dari 2022 hingga 2024.
China dan India jadi negara pengecualian untuk perlambatan. Kedua negara ini, diperkirakan menyumbang setengah dari pertumbuhan global pada 2023.
Baca Juga:
Tiongkok Berang Kenaikan Anggaran Militernya Dianggap Ancaman oleh AS dan Inggris
Bagikan
Alwan Ridha Ramdani
Berita Terkait
Biar Rakyat Senang Saat Belanja, Mendagri Perintahkan Daerah Tahan Inflasi Maksimal di 3,5 Persen

Pasar Melemah dan Rupiah Bisa Capai Rp 16.500 Per Dolar AS, Airlangga Minta Investor Tetap Tenang

Harga Beras Berikan Kontribusi Inflasi Terbesar Kelompok Pangan Setelah Bawang Merah

Ekonomi Indonesia Diklaim di Jalur yang Benar, Menko Airlangga Minta Pengusaha dan Investor tak Panik

Ekspansi Belanja Pemerintah Bakal Bikin Ekonomi Membaik di Semester II 2025

Pertumbuhan Ekonomi 2026 Diprediksi Capai 5,4 Persen, Prabowo Pede Angka Pengangguran dan Kemiskinan Turun

Kesenjangan di Tengah Pertumbuhan Ekonomi Indonesia, Prabowo: Masih Banyak Anak-anak Kelaparan dan Petani Tak Bisa Jual Hasil Panen

Riset Prasasti: ICOR Ekonomi Digital 4,3, Dinilai Lebih Efisien Dibanding 17 Sektor Lain

Investasi Danantara Diyakini Jadi Motor Penggerak Ekonomi, Pertumbuhan Ekonomi Bisa Capai 7 Persen

Lapangan Usaha Jasa Lainnya Alami Pertumbuhan Tertinggi, Pertumbuhan Ekonomi Kuartal 4,04 Persen
