Timnas Basket Indonesia Butuh Big Man Naturalisasi asal Amerika Serikat
Timnas Basket Indonesia. Foto: INSTAGRAM/timnasbasket
MerahPutih.com - Pelatih tim nasional basket putra Fictor Roring menyebut timnas sangat membutuhkan seorang center naturalisasi asal Amerika Serikat agar bisa bersaing di level Asia.
"Tim-tim kuat Asia seperti Irak dan Korea Selatan itu juga pakai pemain naturalisasi," ujar Fictor di Jakarta, Jumat (10/11).
Selain itu, di kawasan Asia Tenggara, peraih 18 medali emas SEA Games sejak tahun 1977 Filipina juga mengandalkan "big man" asing.
Dalam pandangan Ito, sapaan akrab Fictor, tim bola basket Indonesia sulit bersaing bahkan dengan Filipina di Asia Tenggara karena kalah postur.
Kedatangan seorang "big man" dengan tubuh tinggi besar dari Amerika Serikat, yang memang "gudangnya" pemain bola basket andal, diharapkan bisa menambal kekurangan tersebut.
Ito sendiri memiliki beberapa kriteria "big man" yang diinginkannya seperti pertama, harus berusia di bawah 30 tahun.
"Karena jasanya akan dipakai dalam waktu lama," tutur dia. Ito mengharapkan center naturalisasi ini dapat diturunkan di Asian Games 2018 dan SEA Games 2019.
Kemudian, center tersebut harus memiliki tinggi badan minimal 2,05 meter dan berkemampuan mengolah bola dengan baik.
Terakhir, pemain tersebut harus benar-benar menunjukkan keinginannya menjadi warga negara Indonesia. Hal ini dianggap penting karena Indonesia menganut aturan kewarganegaraan tunggal.
"Saya tidak mau yang 'setengah-setengah'. Menaturalisasi pemain memang berat, tetapi kami akan mematuhi semua prosedur dan mencari pemain yang sesuai," ujar Ito seperti dikutip Antara.
Adapun naturalisasi pebola basket khususnya asal Amerika Serikat untuk timnas putra, khususnya di sektor "big man" yang bisa bermain sebagai center atau power forward, bukanlah sesuatu yang jarang dilakukan.
Di Eropa, ada nama center-power forward Anthony Randolph dari Amerika Serikat yang dinaturalisasi oleh timnas putra Slovenia. Di benua Asia, juga ada beberapa negara yang melakukan naturalisasi big man seperti Irak menaturalisasi Kevin Galloway, Jepang yang menaturalisasi Ira Brown, Taiwan menaturalisasi Quincy Davis dan Korea Selatan menaturalisasi Ricardo Ratliffe.
Di Asia Tenggara, negara seperti Filipina memiliki beberapa "big man" naturalisasi, seperti Andray Blatche, yang dinaturalisasi dari Amerika Serikat dan Christian Karl Standhardinger, pebola basket naturalisasi berdarah Jerman-Filipina.
Timnas putra Indonesia sendiri sejatinya memiliki dua nama pemain naturalisasi asal Amerika Serikat yang sempat dipanggil tim nasional Indonesia, yaitu Jamarr Andre Johnson dan Anthony Ray Hargrove Jr. Akan tetapi, kedua nama ini tidak masuk dalam tim inti timnas ke SEA Games XXIX 2017, Malaysia, karena dianggap kalah bersaing dengan pemain lain.
Selain itu, Indonesia juga punya seorang pemain naturalisasi lain, yaitu Ebrahim "Biboy" Enguio-Lopez asal Filipima. Namun, Biboy bukan bertipe "big man" dan lebih sering mengisi posisi guard.
Bagikan
Andika Pratama
Berita Terkait
Shut Down Pemerintahan masih Lanjut, Ribuan Penerbangan di AS Dibatalkan
AS Kembali Percaya Ekspor Udang Indonesia Setelah Diterpa Isu Radioaktif Cs-137
Zohran Mamdani Resmi Terpilih sebagai Wali Kota New York, Tercatat sebagai Termuda dan Prokemerdekaan Palestina
AS Akan Lakukan Uji Peluncuran Rudal Balistik Antarbenua Minuteman III
Mantan Wapres Amerika Serikat Dick Cheney Meninggal Dunia di Usia 84 Tahun
FIFA Tolak Banding Malaysia soal Skandal 7 Pemain Naturalisasi, Kena Denda Rp 7,2 Miliar
Banding Ditolak, FAM dan 7 Pemain Naturalisasi Tetap Dijatuhi Hukuman karena Pemalsuan Dokumen
Program Bantuan Pangan Dihentikan, Setengah dari Negara Bagian AS Gugat Pemerintahan Donald Trump
Gedung Putih Klaim PM Jepang Sanae Takaichi Janji Menominasikan Presiden AS Donald Trump untuk Hadiah Nobel Perdamaian
Media Besar AS Tolak Pembatasan Pers, Ramai-Ramai Say Good Bye ke Pentagon