Tim Sukses Bamsoet Umbar Dosa-Dosa Politik Airlangga, Demi Golkar-1?

Politikus Partai Golkar yang juga Timses Bamsoet, Yorrys Raweyai (MP/Ponco Sulaksono)
MerahPutih.com - Politikus Partai Golkar Yorrys Raweyai membeberkan kesalahan Airlangga Hartarto selama dua tahun memimpin partai berlambang pohon beringin. M
Airlangga telah banyak melanggar Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) Partai Golkar.
BACA JUGA: Bamsoet Diklaim Sudah Dapat Dukungan 400 DPD Maju Jadi Ketum Golkar
"Kepemimpinan Airlangga selama hampir dua tahun ini telah menyimpang dari ketentuan-ketentuan organisasi. Sebagaimana diatur disepakati baik itu anggaran dasar anggaran rumah tangga, peraturan-peraturan organisasi dan sebagainya," kata Yorrys saat jumpa pers di kawasan SCBD, jakarta Selatan, Minggu (7/7).
Selain itu, Yorrys menilai Airlangga yang juga menjabat Menteri Perindustrian itu gagal memimpin Golkar lantaran perolehan suara dan kursi partai yang identik dengan warna kuning itu turun dalam Pemilu Legislatif 2019.
Merujuk rekapitulasi akhir KPU, Golkar meraih 17.229.789 suara atau 12,3 persen. Golkar berada di bawah PDI-P dan Gerindra dalam hal raihan suara nasional. Hasil itu membuat Golkar hanya meraih 85 kursi di DPR, turun dari 2014 dimana partai beringin menempatkan 91 orang wakilnya di Senayan.

"Tidak mendapatkan coat-tail effect atau efek ekor jas. Itu tidak menjadi kebanggaan dan itu bukan menjadi pembenaran tentang ada proses-proses karena terjadi turbulensi dan sebagainya, itu alasan-alasan yang tidak bisa diterima secara akal sehat dalam organisasi manapun apalagi Golkar," tegasnya.
Lebih lanjut Yorrys menambahkan, masih ada beberapa masalah partai yang tidak sesuai dengan AD/ART Partai Golkar. Di antaranya kehadiran jabatan-jabatan Pelaksana Tugas (Plt) yang menurut Yorrys tidak ada dalam AD/ART.
"Di dalam dua tahun kepengurusan bertentangan dengan AD/ART, masih ada sembilan Plt yang dibentuk atau ditetapkan dalam kepengurusan DPP sekarang ini yang belum melaksanakan musda secara definitif. Ini melanggar ketentuan AD/ART," ungkapnya.
BACA JUGA: Restu Jokowi Jadi Penentu Calon Ketum Golkar
Namun, Yorrys enggan merinci secara pasti berapa jumlah DPD I dan DPD II Golkar yang sudah menyatakan dukungan kepada Bamsoet.
Yorrys juga menyebut Airlangga telah bertindak sewenang-wenang dalam proses pencalegan. Karena itu, Yorrys mendukung Bambang Soesatyo (Bamsoet) untuk maju memperebutkan kursi ketua umum Golkar dalam Musyawarah Nasional (Munas) yang akan digelar tahun ini.
"Dan itu akan menjadi akumulasi yang pada akhirnya semua menuntut untuk segera dilakukan Munas untuk memilih pemimpin yang baru. Dan itulah muncul nama Bambang Soesatyo. Dan kami yang duduk di depan ini adalah bagian daripada tim sukses beliau," pungkasnya. (Pon)
Bagikan
Ponco Sulaksono
Berita Terkait
Bahlil Minta Kader Golkar Jaga Ucapan dan Tindakan, Penampilan Harus Menyesuaikan

Prabowo Luncurkan Program Akselerasi Pembangunan: Sarjana Bakal ‘Magang’ di Sektor Industri hingga Memulai Pengembangan Ekosistem Gig Economy

Golkar Usulkan Perubahan Sistem Pemilu, Ingin Lahirkan Budaya Politik Baru

Transaksi Harbolnas 2025 Ditarget Tembus Rp 35 Triliun, Pemerintah Janjikan Diskon Besar-besaran

Golkar Bantah Adanya 'Barter' Posisi Menteri di Reshuffle Kabinet Hari Ini

Airlangga Hartarto: PHK Bertentangan dengan Semangat Tidar

Golkar Nilai Prabowo Berhasil Redam Eskalasi Demonstrasi dengan Pendekatan Tegas Sekaligus Adil

Jadi Perdebatan Publik, Golkar Tegaskan Anggota DPR Nonaktif tak Terima Gaji dan Tunjangan

Demi Pertumbuhan Ekonomi, Pemerintah Bentuk Dewan Kesejahteraan dan Satgas Pencegahan PHK untuk Perlindungan Pekerja

Ekonomi Indonesia Diklaim di Jalur yang Benar, Menko Airlangga Minta Pengusaha dan Investor tak Panik
