Tidak Selalu Bahaya bagi Manusia, Tarantula Punya Potensi jadi Obat


Ternyata bisa dari Pelinobus muticus disinyalir bisa membantu menciptakan obat pereda nyeri. (freepik/pressfoto)
SEPERTI laba-laba lainnya, tarantula memiliki bisa yang biasanya digunakan untuk menerkam mangsanya. Gunanya adalah agar lebih mudah dikonsumsi atau untuk mempertahankan diri jika terjadi ancaman. Menariknya, bisa di tarantula memiliki tingkatannya yang berbeda tergantung di mana lokasi endemik dari hewan tersebut.
Bila yang berasal dari New World (benua Amerika), biasanya masuk kategori low hingga medium. Sementara yang berasal dari Old World (benua Asia, Afrika, Eropa, dan Australia) disinyalur masuk kategori tingkat bisa high yang memang tidak mematikan tapi terbilang berbahaya dan sangat menyakitkan bila masuk ke dalam aliran darah manusia. Namun menariknya, ada satu spesies tarantula dari benua Afrika yang memang diketahui memiliki tingkat bisa yang tinggi tapi berpotensi memiliki manfaat di dunia medis.
Baca Juga:

Tarantula yang dimaksud adalah Pelinobus muticus alias King Baboon. Sebutan King Baboon ini menjadi indikasi bahwa spesies ini menjadi tarantula terbesar di keluarga tarantula baboon. Bagi masyarakat yang tinggal di Tanzania dan Kenya, mereka tahu betul cara untuk menghindari tarantula yang biasanya tinggal di dalam lubang di dalam tanah itu. Karena bisa dari laba-laba yang ukuran rentang kakinya bisa mencapai 20 cm ini dapat menimbulkan nyeri, bengkak, bahkan hingga kejang otot dengan efek berhari-hari bila kamu tergigit.
Dengan efek gigitan tersebut, tentu saja bisa dari tarantula berukuran besar ini tidak bisa dipandang sebelah mata. Mengingat dari sisi fungsinya, ilmuwan percaya bisa tingkat tinggi ini memang berfungsi bagi King Baboon untuk melindungi dirinya dari potensi dimangsa atau diserang hewan lebih besar. Walau begitu dalam riset yang dipublikasikan dalam jurnal The Proceeding of the National Academy of Sciences atau PNAS pada 24 Januari 2022, bisa tarantula ini bisa membantu mengungkap rasa nyeri misterius yang menjangkiti para pasien.
Lantas mengapa aspek nyeri dari bisa tarantula ini penting? Ternyata bisa dari Pelinobus muticus disinyalir bisa membantu menciptakan obat pereda nyeri yang lebih baik dibandingkan yang sekarang tersedia. Pakar dari Universitas Stanford Sean Mackey mengungkapkan bahwa tubuh manusia ditutupi sel saraf bernama neuron reseptor sensorik yang merespons rangsangan seperti suhu, tekanan, atau bahan kimia. Di antara neuron-neuron itu ada yang mengirimkan sinyal ke otak jika tubuh kamu merasakan sesuatu yang salah. Kondisi inilah yang memicu rasa nyeri atau sakit.
Baca Juga:

“Kita semua hidup (saraf sensorik-red) dalam keseimbangan eksitasi dan inhibisi,” ujarnya, sebagaimana dikutip dari Vox.com (31/1/2022). Tapi terkadang keseimbangan dari saraf sensorik tersebut bermasalah sehingga neuron yang mengirimkan rasa sinyal sakit terus menyala dan tidak pernah rileks. Karena normalnya saraf sensorik di tubuh Anda akan menyala dan rileks dalam rentang waktu milidetik untuk menimbulkan berbagai sensasi.
Namun jika sinyal rasa sakit ini tidak rileks maka rasa nyeri yang kronis ini menyebabkan terjadinya malfungsi di tubuh dan yang berakhir dengan rasa nyeri kronis. Di sinilah fungsi dari bisa Pelinobus muticus, karena bisanya pada penelitian disinyalir dapat membajak kelistrikan di saraf yang menentukan apakah neuron harus aktif atau rileks dan ini berkat peptida di bisa tarantula ini yang bernama Pm1a.
Lantas apa yang membedakan peptida dari King Baboon dengan yang saat ini digunakan di obat pereda nyeri konvensional? Jawabannya adalah menghindari ketergantungan, karena kebanyakan obat pereda nyeri yang saat ini beredar bisa memicu ketergantungan. “Manfaat menggunakan perptida dari bisa laba-laba adalah peptida ini tak menyebabkan ketergantungan dan kecanduan,” ungkap peneliti di National Institutes of Health Amerika Serikat Christina Schroeder.
Walau memiliki manfaat yang secara teori bisa membajak kelistrikan di saraf, riset ini disebut masih membutuhkan penelitian lebih lanjut agar nantinya bisa tarantula King Baboon kelak direkayasa agar bisa dimanfaatkan secara praktik di dunia medis untuk membantu meredakan nyeri dari pasien. (aru)
Baca Juga:
Terkesan Menakutkan, Ternyata Jaring Laba-Laba Baik untuk Luka
Bagikan
Berita Terkait
Pramono Tegaskan tak Ada Peningkatan Penyakit Campak

Dinkes DKI Catat 218 Kasus Campak hingga September, tak Ada Laporan Kematian

DPR Desak Pemerintah Perkuat Respons KLB Malaria di Parigi Moutong

Macan Tutul Kabur Dari Lembang Park and Zoo ke Gunung Tangkuban Parahu Bahayakan Nyawa Warga

Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut

Menkes AS Pecat Ribuan Tenaga Kesehatan, Eks Pejabat CDC Sebut Pemerintah Bahayakan Kesehatan Masyarakat

Intermittent Fasting, antara Janji dan Jebakan, Bisa Bermanfaat Juga Tingkatkan Risiko Kardiovaskular

Rencana Kenaikan Iuran BPJS Kesehatan Belum Dapat 'Lampu Hijau' DPR, Legislator Soroti Pentingnya Keadilan Sosial dan Akurasi Data Penerima Bantuan Iuran

Prabowo Janji Bikin 500 Rumah Sakit, 66 Terbangun di Pulau Tertinggal, Terdepan dan Terluar

Prabowo Resmikan Layanan Terpadu dan Institut Neurosains Nasional di Rumah Sakit Pusat Otak Nasional
